TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN CARA PENGUMPULAN DATA ANALISIS DATA

Menurut Robbins 2002, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dibagi kedalam tiga bagian, yaitu: 1 faktor situasi meliputi waktu, keadaan pekerjaan dan keadaan sosial, 2 faktor si pengamat sendiri seperti sikappendirian, alasan yang mendasarimotivasi, perhatianminat, pengalaman, dan harapan, serta 3 faktor target meliputi sesuatu kesenangan yang baru, gerakan dan suara. Ulfa 2002 menambahkan bahwa pengalaman masa lampau mempengaruhi setiap hipotesis persepsi yang dibentuk. Pada penelitian yang dilakukan oleh Pratomo 2002, diketahui bahwa secara umum persepsi konsumen terhadap keamanan pangan jajanan berbeda- beda, tergantung pada usia, pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan, dan pengeluaran. Dari hasil tersebut juga dapat diketahui bahwa sebagian besar konsumen mengetahui tentang keamanan pangan namun konsumen kurang waspada dan kurang memperhatikan keamanan dan aspek nutrisi dari pangan jajanan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di enam kecamatan terhadap dua belas Sekolah Dasar SD yang berada di wilayah Kota Bogor. Dari setiap kecamatan dipilih dua kategori sekolah yaitu Sekolah Dasar Negeri dan Sekolah Dasar Swasta. Penelitian dilaksanakan selama empat bulan dari bulan Juni 2006 sampai Oktober 2006.

B. CARA PENENTUAN SAMPEL

Sampel adalah sebagian populasi yang dianggap mewakili seluruh populasi. Populasi adalah jumlah seluruh unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara multistage random sampling , yaitu pengelompokan unit-unit analisa ke dalam gugus–gugus yang merupakan satuan-satuan pengambilan sampel. Pengambilan sampel dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama ditetapkan wilayah Kota Bogor sebagai daerah penelitian. Dari Kota Bogor diambil kecamatan- kecamatan yang tersebar di dalam wilayah tersebut yaitu Bogor Utara, Bogor Selatan, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Tengah dan Tanah Sareal, selanjutnya dari kecamatan tersebut diambil beberapa sekolah dasar yang akan dijadikan sebagai sampel. Multistage random sampling merupakan probability sampling , sehingga hasilnya dapat dievaluasi secara objektif Singarimbun dan Effendi, 1995.

1. Penentuan SD

Penentuan sampel SD dilakukan secara purposive sengaja dengan memilih sejumlah SD dari 299 SD yang terdaftar di Dinas Pendidikan Kota Bogor tahun 2006 Lampiran 1. Kriteria yang digunakan dalam penentuan sekolah adalah 1 mewakili tiap-tiap kecamatan, 2 memiliki jumlah murid minimal 464 anak, 3 memiliki letak dan lokasi yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum, 4 memiliki tingkat sosial ekonomi berbeda-beda, 5 jenis pangan jajanan yang dijual pedagang di lokasi penelitian baik di kantin sekolah maupun di sekitar sekolah bervariasi. Pada penelitian ini jumlah sekolah yang digunakan sebagai sampel adalah 12 SD yang terdiri dari SD negeri dan SD swasta yang tersebar di 6 kecamatan di Kota Bogor.

2. Penentuan Sampel Orang Tua dan Guru

Orang tua yang digunakan sebagai sampel adalah ibu rumah tangga, dimana ibu rumah tangga memegang peranan penting dalam rumah tangga sebagai penjaga gerbang gate keeper yang bertanggung jawab dalam pemilihan dan persiapan hidangan bagi seluruh keluarga. Ibu berperan sebagai penentu dan pembuat keputusan dalam keluarga, khususnya yang menyangkut anak Engel et al., 1994. Sedangkan Guru bertanggung jawab mengawasi anak selama berada di lingkungan sekolah. Jumlah Orang tua dan Guru yang akan digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Slovin Simamora, 2002: 2 . 1 e N N n + = Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan r yang masih dapat ditolelir atau di inginkan 10 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Bogor tahun 2005- 2006, jumlah ibu rumah tangga di Kota Bogor sebanyak 194.357 orang dan jumlah guru di Kota Bogor sebanyak 3.923, sehingga diperoleh jumlah sampel minimal yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang ibu rumah tangga dan 98 orang guru. Namun untuk meningkatkan keakuratan data serta untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan saat penelitian di lapangan, pada penelitian jumlah responden yang diambil sebagai sampel sebanyak 250 orang ibu rumah tangga dan 180 orang guru. Distribusi lengkapnya disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Distribusi penentuan sampel orang tua dan guru Persepsi 0rang tua Guru Bogor Utara 40 28 Bogor Selatan 40 30 Bogor Timur 40 30 Bogor Barat 44 32 Bogor tengah 42 30 Tanah Sareal 44 30 Total 250 180

C. CARA PENGUMPULAN DATA

Data yang dihimpun meliputi identitas responden usia, pekerjaan, pengeluaran keluarga, pendidikan, dan jenis kelamin, pengetahuan tentang keamanan pangan jajanan, sumber informasi, persepsi tentang keamanan pangan jajanan, dan kebiasaan anak. Hal ini diperoleh dengan jalan penyebaran kuisioner kepada ibu rumah tangga dan guru. Penyebaran kuisioner dilakukan dengan 2 cara yaitu melakukan wawancara langsung dengan responden dan melakukan kerja sama dengan pihak sekolah. Wawancara langsung dengan responden baik orang tua maupun guru dilakukan dilingkungan sekolah sehingga responden mengetahui kondisi jajanan anak sekolah yang ada di kantin dan di sekitar sekolah. Sedangkan kerja sama dengan pihak sekolah dilakukan karena pada saat pengambilan data sedang dilakukan ulangan umum, yang tidak memungkinkan peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan responden orang tua maupun guru. Selain itu, ada pula data pendukung berupa keadaan umum sekolah diperoleh dari pengamatan langsung serta wawancara dengan pihak sekolah yang bersangkutan.

D. PENYUSUNAN DAN PENGUJIAN KUISIONER

Pertanyaan dalam kuisioner penelitian ini disusun sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dibagi tiga yaitu pertanyaan bersifat tertutup, pertanyaan semi terbuka dan pertanyaan terbuka Lampiran 2 dan Lampiran 3. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang tidak memungkinkan responden untuk memberikan jawaban selain dari pilihan jawaban yang disediakan. Pertanyaan semi terbuka adalah pertanyaan yang memungkinkan responden untuk menjawab dengan memilih salah satu atau lebih alternatif jawaban yang telah disediakan atau menulis jawabannya sendiri jika tidak tersedia pada pilihan jawaban. Sedangkan pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang diisi sendiri oleh responden atau tidak terdapat pilihan jawaban yang harus dipilih. Sebelum daftar pertanyaan kuisioner disebarkan kepada responden, kuisioner tersebut diuji terlebih dahulu. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah ada pertanyaan yang perlu dihilangkan atau ditambah, apakah responden dapat mengerti arti pertanyaan tersebut, apakah urutan pertanyaan perlu diubah, apakah pertanyaan yang sensitif dapat diperhalus dengan mengubah bahasa dan berapa lama waktu yang diperlukan dalam wawancara. Pengujian kuisioner dilakukan sebelum penelitian. Pengujian ini masing- masing dilakukan terhadap 30 responden. Jumlah responden tidak ada patokan yang pasti dan sangat tergantung pada homogenitas responden. Untuk pengujian kuisioner umumnya digunakan 30-50 kuisioner dan dipilih responden yang keadaannya kurang lebih sama dengan responden yang sesungguhnya akan diteliti Singarimbun dan Effendi, 1995. Pada penelitian ini, ke tiga puluh responden dipilih berdasarkan kedekatannya dengan karakteristik responden yang akan diuji dan dipilih dari beberapa sekolah yang berada di wilayah Kota Bogor Lampiran 4. Ketepatan pengujian suatu hipotesa tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Pengujian hipotesa penelitian tidak akan tepat mengenai sasarannya bila data yang dipakai untuk menguji hipotesa adalah data yang tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur atau tidak valid Singarimbun dan Effendi, 1995.

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kelebihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid bila mampu mengukur apa yang ingin diukur atau dengan kata lain mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti Singarimbun dan Effendi, 1995. Dari jenis pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner, uji validitas hanya dilakukan pada pertanyaan yang bersifat tertutup Lampiran 5. Pengujian validitas kuisioner dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment pada selang 5, sehingga kemungkinan terjadi kesalahan akan kecil sekali. Adapun rumus product moment yang digunakan adalah sebagai berikut: [ ] [ ] 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r ∑ − ∑ − ∑ − ∑ ∑ × ∑ − ∑ = Keterangan: X = Skor pertanyaan Y = Skor total pertanyaan N = Banyaknya responden r = Indeks validitas Secara statistik angka korelasi yang dihasilkan untuk tiap–tiap pertanyaan harus dibandingkan dengan angka kritik tabel nilai korelasi r Tabel 5. Cara melihat angka kritik adalah dengan melihat baris N-2. Dalam penelitian ini, jumlah N yang digunakan bernilai 30, maka angka kritik yang dilihat adalah melihat baris 30 – 2 = 28. Apabila r hitung lebih besar daripada r tabel, maka pertanyaan tersebut dianggap valid. Demikian sebaliknya, apabila r hitung lebih kecil daripada r tabel, maka pertanyaan tersebut kemungkinan mempunyai susunan kalimat yang kurang baik sehingga menimbulkan penafsiran yang berbeda bagi responden Singarimbun dan Effendi, 1995. Tabel 5. Nilai angka kritik r Derajat bebas Taraf Kepercayaan Derajat bebas Taraf Kepercayaan 5 1 5 1 1 0.997 1.000 16 0.468 0.575 2 0.950 0.990 17 0.456 0.561 3 0.878 0.959 18 0.444 0.549 4 0.811 0.917 19 0.433 0.537 5 0.754 0.874 20 0.432 0.526 6 0.707 0.834 21 0.413 0.526 7 0.666 0.798 22 0.404 0.515 8 0.632 0.765 23 0.396 0.505 9 0.602 0.735 24 0.338 0.495 10 0.576 0.708 25 0.381 0.485 11 0.553 0.684 26 0.374 0.478 12 0.532 0.661 27 0.367 0.463 13 0.497 0.623 28 0.361 0.463 14 0.497 0.606 29 0.355 0.456 15 0.482 0.590 30 0.349 0.449 Singarimbun dan Effendi, 1995

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila alat pengukur tersebut digunakan untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut dinyatakan reliabel Singarimbun dan Effendi, 1995. Teknik pengukuran reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik pengukuran ulang test-retest. Dalam teknik ini, responden yang sama menjawab pertanyaan yang sama. Jarak waktu antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua adalah selama 2 minggu. Pengukuran pertama dinyatakan sebagai x dan pengukuran kedua dinyatakan sebagai y. Hasil pengukuran pertama dikorelasikan dengan hasil pengukuran kedua dengan menggunakan teknik korelasi product moment.

E. ANALISIS DATA

Kuisioner yang didapat dari responden pertama - tama dipilih dengan melihat jawaban yang ada. Kuisioner dinyatakan valid apabila responden menjawab semua pertanyaan secara benar, dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Identitas responden dijawab semua; 2 Untuk jawaban dari pertanyaan- pertanyaan tentang persepsi dijawab sesuai perintah; 3 Setiap pertanyaan tertutup jawabannya hanya satu; 4 Setiap pertanyaan semi terbuka jawabannya hanya satu, apabila dijawab lebih dari satu maka dianggap menjawab “lainnya”; 5 Setiap pertanyaan terbuka diisi sesuai pertanyaan. Persepsi terhadap keamanan pangan jajanan anak sekolah diukur dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan aspek keamanan pangan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif dan statistik. Pertama-tama data ditampilkan dalam bentuk tabel kontingensi yang berupa persentase dari kelompok jawaban yang sama dari semua responden pada suatu pertanyaan. Untuk pertanyan yang bersifat terbuka dan semi terbuka, pengolahan data hanya sampai disini. Sedangkan untuk pertanyaan yang bersifat tertutup Lampiran 5 analisis dilanjutkan ke program SPSS, yaitu Crosstabulation tabulasi silang. Keluaran dari Crosstabulation berupa nilai chi-square. Nilai Chi-square berguna untuk melihat ada tidaknya hubungan antar satu parameter dengan parameter yang lain Santoso, 2001. Dimana hipotesis yang digunakan adalah: H0 : Tidak ada hubungan antara parameter H1 : Ada hubungan antara parameter Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: a Berdasarkan probabilitas Jika probabilitas 0.05, maka tolak H0 Jika probabilitas 0.05, maka terima H0 b Berdasarkan perbandingan Chi-square hitung dan tabel Jika chi-square hitung chi-square tabel, maka terima H0 Jika chi-square hitung chi-square tabel, maka tolak H0 Keterangan: chi-square tabel dapat dilihat pada tabel chi-square dengan tingkat signifikansi α = 5 dan derajat bebas df tertentu. Sebelum dimasukkan ke dalam program SPSS, pertanyaan yang bersifat tertutup diolah terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat persepsi responden terhadap keamanan pangan. Skala yang digunakan untuk menentukan tingkatan adalah skala Likert Khomsan, 2000, masing-masing pertanyaan diberi skor sebagai berikut: Pertanyaan positif : Ya 3, Kadang-kadang atau sebagian 2,Tidak 1 Pertanyaan negatif : Ya 1, Kadang-kadang atau sebagian 2, Tidak 3 Untuk beberapa pertanyaan tertutup lainnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Skor beberapa pertanyaan tertutup Responden Persepsi Skor 1 2 3 4 Orang tua Kebiasaan Sarapan 1-2 kaliminggu 3-5 kaliminggu Setiap hari - Jumlah Uang Saku Rp 1.000,00 Rp 1.000,00 – Rp 5.000,00 Rp 5.000,00 – Rp 10.000,00 Rp 10.000 Guru Kondisi jajanan kantin Kotor Kurang Bersih Bersih Kondisi Jajanan Sekitar sekolah Kotor Kurang Bersih Bersih Kemudian pertanyaan tertutup tersebut dibuat klasifikasi menjadi tiga kategori, yaitu bagus, sedang dan buruk. Klasifikasi tersebut mengacu pada Slamet 1993 dengan mencari rata-rata dan standar devisiasi: • Bagus = Skor μ + sd • Sedang = μ - sd Skor μ + sd • Buruk = Skor μ – sd Keterangan : μ = Nilai rata-rata sd = Standar devisiasi Setelah diperoleh nilai chi-sguare dan spearman, data tersebut di regresi untuk mengetahui kekuatan hubungan antar dua variabel sehingga akan diperoleh nilai R square. Nilai R square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R square maka semakin lemah hubungan kedua variabel Santoso, 2001.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KEADAAN UMUM LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Sekolah Dasar SD yang menjadi lokasi penelitian berjumlah 12 sekolah yang berada di 6 kecamatan di wilayah Kota Bogor yaitu Bogor Utara, Bogor Selatan, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Tengah dan Tanah Sareal. Sekolah yang menjadi lokasi penelitian adalah sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta dari tiap-tiap kecamatan di Kota Bogor yang distribusi lengkapnya ditampilkan pada Tabel 7. Tabel 7. Sekolah yang menjadi lokasi penelitian Kecamatan Sekolah Dasar Keberadaab UKS Negeri Swasta Negeri Swasta Bogor Utara Bantarjati 5 Bogor Raya Ada Ada Bogor Selatan Batu Tulis 2 Mardi Waluya Ada Ada Bogor Timur Ciheuleut 2 Advent Ada Tidak Ada Bogor Barat Cilendek 1 Insan Kamil Ada Ada Bogor Tengah Polisi 4 Regina Pacis Ada Ada Tanah Sareal Pondok Rumput 1 Bina Insani Ada Ada Dari hasil penelitian diketahui bahwa sekolah yang dijadikan lokasi penelitian memiliki jumlah siswa sebanyak 464 siswa, kecuali SD Bogor Raya. SD Bogor Raya yang dijadikan sampel penelitian memiliki jumlah siswa sebanyak 201 siswa. Pengambilan Sampel SD Bogor Raya disebabkan oleh letak sekolah yang mewakili kecamatan Bogor Utara untuk SD swasta. Kecamatan Bogor Utara hanya memiliki dua SD swasta yaitu SD Bogor Raya 201 siswa dan SD Hanaeka 58 siswa. Sekolah yang dijadikan lokasi penelitian umumnya berada di wilayah yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum, memiliki tingkat sosial ekonomi berbeda-beda, sebagian besar memiliki sarana usaha kesehatan sekolah UKS serta jenis pangan jajanan yang dijual