apakah ada pertanyaan yang perlu dihilangkan atau ditambah, apakah responden dapat mengerti arti pertanyaan tersebut, apakah urutan pertanyaan perlu diubah,
apakah pertanyaan yang sensitif dapat diperhalus dengan mengubah bahasa dan berapa lama waktu yang diperlukan dalam wawancara.
Pengujian kuisioner dilakukan sebelum penelitian. Pengujian ini masing- masing dilakukan terhadap 30 responden. Jumlah responden tidak ada patokan
yang pasti dan sangat tergantung pada homogenitas responden. Untuk pengujian kuisioner umumnya digunakan 30-50 kuisioner dan dipilih responden yang
keadaannya kurang lebih sama dengan responden yang sesungguhnya akan diteliti Singarimbun dan Effendi, 1995. Pada penelitian ini, ke tiga puluh
responden dipilih berdasarkan kedekatannya dengan karakteristik responden yang akan diuji dan dipilih dari beberapa sekolah yang berada di wilayah Kota
Bogor Lampiran 4. Ketepatan pengujian suatu hipotesa tentang hubungan variabel penelitian
sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Pengujian hipotesa penelitian tidak akan tepat mengenai sasarannya bila data
yang dipakai untuk menguji hipotesa adalah data yang tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur atau tidak valid Singarimbun
dan Effendi, 1995.
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kelebihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid bila mampu mengukur
apa yang ingin diukur atau dengan kata lain mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti Singarimbun dan Effendi, 1995. Dari jenis
pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner, uji validitas hanya dilakukan pada pertanyaan yang bersifat tertutup Lampiran 5. Pengujian validitas
kuisioner dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment
pada selang 5, sehingga kemungkinan terjadi kesalahan akan kecil sekali. Adapun rumus product moment yang digunakan adalah sebagai
berikut:
[ ]
[ ]
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r ∑
− ∑
− ∑
− ∑
∑ ×
∑ −
∑ =
Keterangan: X = Skor pertanyaan Y = Skor total pertanyaan
N = Banyaknya responden r = Indeks validitas
Secara statistik angka korelasi yang dihasilkan untuk tiap–tiap pertanyaan harus dibandingkan dengan angka kritik tabel nilai korelasi r
Tabel 5. Cara melihat angka kritik adalah dengan melihat baris N-2. Dalam penelitian ini, jumlah N yang digunakan bernilai 30, maka angka
kritik yang dilihat adalah melihat baris 30 – 2 = 28. Apabila r hitung lebih besar daripada r tabel, maka pertanyaan tersebut dianggap valid. Demikian
sebaliknya, apabila r hitung lebih kecil daripada r tabel, maka pertanyaan tersebut kemungkinan mempunyai susunan kalimat yang kurang baik
sehingga menimbulkan penafsiran yang berbeda bagi responden Singarimbun dan Effendi, 1995.
Tabel 5. Nilai angka kritik r
Derajat bebas
Taraf Kepercayaan
Derajat bebas
Taraf Kepercayaan
5 1
5 1
1 0.997 1.000 16
0.468 0.575
2 0.950 0.990 17
0.456 0.561
3 0.878 0.959 18
0.444 0.549
4 0.811 0.917 19
0.433 0.537
5 0.754 0.874 20
0.432 0.526
6 0.707 0.834 21
0.413 0.526
7 0.666 0.798 22
0.404 0.515
8 0.632 0.765 23
0.396 0.505
9 0.602 0.735 24
0.338 0.495
10 0.576 0.708 25
0.381 0.485
11 0.553 0.684 26
0.374 0.478
12 0.532 0.661 27
0.367 0.463
13 0.497 0.623 28 0.361
0.463
14 0.497 0.606 29
0.355 0.456
15 0.482 0.590 30
0.349 0.449
Singarimbun dan Effendi, 1995
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila alat pengukur tersebut
digunakan untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut dinyatakan reliabel
Singarimbun dan Effendi, 1995. Teknik pengukuran reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
teknik pengukuran ulang test-retest. Dalam teknik ini, responden yang sama menjawab pertanyaan yang sama. Jarak waktu antara pengukuran
pertama dan pengukuran kedua adalah selama 2 minggu. Pengukuran pertama dinyatakan sebagai x dan pengukuran kedua dinyatakan sebagai y.
Hasil pengukuran pertama dikorelasikan dengan hasil pengukuran kedua dengan menggunakan teknik korelasi product moment.
E. ANALISIS DATA