timbulnya penyakit melalui pangan. Oleh karena itu sebelum mengkonsumsi pangan diharapkan mencuci tangan terlebih dahulu. Tangan
merupakan sumber kontaminasi kuman yang cukup besar. Di dalam tangan terdapat mikroba yang dapat menghasilkan galur-galur toksigenik
Staphilococcus aureus yang dapat menghasilkan racun pada tangan
Supardi dan Sukamto, 1999. Sebanyak 96,98 orang tua dan sebanyak 92,50 guru
mengingatkan anak untuk mencuci tangan sebelum menyentuh pangan. Umumnya kedua responden mengetahui fungsi mencuci tangan sebelum
memegang pangan yaitu mencegah kuman masuk kedalam tubuh yang dapat menimbulkan penyakit. Gerakan mencuci tangan terbukti sangat
efektif untuk mencegah masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh seseorang. Menurut Nadesul 2006, terdapat lebih dari 20 penyakit yang
timbul akibat tidak cuci tangan. Misalnya, penyakit yang ditimbulkan oleh adanya transmisi kotoran, dalam istilah medis disebut fecal oral. Fecal
berasal dari kotoran dan tinja yang mencemari minuman yang tidak dimasak atau tangan yang kotor sehingga dapat menjadi sumber mikroba
patogen yang akan menimbulkan diare, typhoid, disentri, hepatitis A, dan tifus.
Anak yang mempraktekkan mencuci tangan sebelum menyentuh pangan berbeda-beda yaitu ada yang selalu mempraktekkan sebelum
menyentuh pangan, kadang-kadang saja mempraktekkannya dan ada pula yang tidak mempraktekkannya sama sekali. Menurut orang tua anak yang
selalu mempraktekkan mencuci tangan sebelum menyentuh pangan sebanyak 55,56 sedangkan menurut guru anak yang selalu
mempraktekkan mencuci tangan sebelum menyentuh pangan sebanyak 45,95.
4. Sumber informasi tentang Keamanan Pangan
Sumber informasi orang tua dan guru tentang keamanan pangan jajanan ternyata berbeda-beda ada yang berasal dari TVRadio,
KoranMajalah, Puskesmas, DokterBidan, serta lainnya seperti: pihak keluarga, pengalaman, dan teman Tabel 18. Sebagian besar orang tua
mendapatkan informasi tersebut dari media elektronik seperti: TV atau radio 52,58. Sedangkan guru sebagian besar mendapatkan informasi
tentang keamanan pangan dari media cetak seperti: koran atau majalah 40,00. Perbedaan sumber informasi antara orang tua dan guru
disebabkan guru termasuk dalam orang pekerja yang hanya memiliki separuh waktu berada dirumah, sehingga waktu untuk melihat TV atau
mendengar radio relatif kecil. Media telah menjadi ciri khas masyarakat modern. Setiap hari masyarakat disajikan beragam informasi dari media
yang dapat mempengaruhi persepsi. Tabel 18. Informasi tentang keamanan pangan
Informasi tentang pangan
Orang tua Guru
N N
N N
TV Radio 123
53,02 43
26,87 Koran Majalah
53 22,84
64 40,00
Puskesmas 9 3,88
23 14,38
Dokter Bidan 17
7,33 16
10,00 Lainnya 30
12,93 14
8,75
Total 232 100,00 160
100,00 Menurut Jahi 1988, TV dan radio merupakan media komunikasi
massa yang memiliki kemampuan yang besar untuk mengantarkan dan menyebarkan pesan–pesan. Pesan tersebut disampaikan kepada massa yang
berada di tempat terpencar dan tersebar luas, secara serentak dan dengan kecepatan tinggi. TV sebagai salah satu medium komunikasi mempunyai
potensi yang cukup besar untuk menghasilkan efek. Hal ini dimungkinkan oleh sifatnya yang audio visual. Penyampaian pesan yang disertai gambar-
gambar dapat bergerak mempunyai daya tarik yang kuat dan dapat memberikan kesan yang mendalam, sehingga memungkinkan untuk
menghasilkan efek yang cukup besar. Efek dapat berupa bertambahnya pengetahuan, sikap, persepsi dan bahkan sampai mengubah perilaku Merril
dan Lowenstein, 1971. Radio sebagai salah satu bagian dari sistem penyiaran Indonesia ikut berpartisipasi dalam penyampaian informasi yang
dibutuhkan komunitasnya, baik menyangkut aspirasi warga masyarakat maupun program-program yang dilakukan pemerintah untuk bersama-sama
menggali masalah dan mengembangkan potensi yang ada di lingkungannya. Koran dan Majalah merupakan komunikasi massa yang berisikan
informasi-informasi kepada masyarakat berbentuk tulisan dan gambar. Puskesmas adalah sarana untuk berobat masyarakat yang di
dalamnya terdapat orang-orang yang mengerti tentang kesehatan, contohnya bidan. Dewasa ini fungsi bidan telah bergeser yang dahulu hanya
sebagai orang yang membantu persalinan, periksa kehamilan dan imunisasi. Sekarang dapat berfungsi dalam pelayanan umum dan memberikan
informasi kesehatan Manalu di dalam Megasari 2006. Sedangkan dokter merupakan orang yang mengerti akan kesehatan, seorang dokter diharuskan
untuk mampu memahami segala sesuatu yang menyangkut kesehatan, sehingga dapat memberikan informasi kepada pasien.
5. Klasifikasi Tingkat Persepsi Responden Terhadap Keamanan Pangan