seperti pewarna tekstil, pengawet, formalin, maupun borak,. Selain itu menurut guru pangan yang dijual sebagian tidak diolah secara tepat
sehingga berpotensi menimbulkan penyakit. Persentase dari masing-masing penyebab dapat dilihat pada Lampiran 30.
3. Kebersihan Pangan Jajanan
Persepsi guru tentang kebersihan pangan jajanan berbeda-beda. Jika ditinjau dari masing-masing tempat berjualan, menurut guru pangan jajanan
yang dijual di kantin sekolah bersih 78,08 sedangkan pangan jajanan yang dijual di sekitar sekolah kurang bersih 85,00 Lampiran 31.
Pangan jajanan di kantin sekolah dikatakan bersih karena pengelola kantin menjaga kebersihan pangan jajanan sesuai yang diharapkan pihak sekolah,
dimana pangan jajanan tidak dibiarkan terbuka, selalu membersihkan fasilitas dan peralatan kantin, dan tempat berjualan jauh dari tempat
sampah. Sedangkan pangan jajanan di sekitar sekolah dikatakan kurang bersih karena banyak pangan jajanan yang dibiarkan terbuka saat disajikan
sehingga dapat terkontaminasi oleh mikroba, serangga, maupun debu.
G. PERBANDINGAN ANTARA PERSEPSI ORANG TUA DAN GURU
1. Gangguan Kesehatan
Dalam Tabel 15 ditampilkan data jawaban responden terhadap gangguan kesehatan anak. Gangguan kesehatan yang dimaksud adalah
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pengkonsumsian pangan jajanan yang dijual di sekolah. Dilihat dari hasil penelitian, menurut orang tua anak
yang mengalami gangguan kesehatan lebih banyak dibandingkan dengan anak yang tidak pernah mengalami gangguan kesehatan 65,76.
Sedangkan menurut guru sebagian besar anak didik tidak pernah mengalami gangguan kesehatan 89,11. Hal ini kemungkinan disebabkan
oleh gejala sakit yang dialami anak baru dirasakan setelah anak berada di rumah sehingga dari kedua responden orang tualah yang mengetahui sakit
yang dialami oleh anak. Orang tua lebih komunikatif terhadap anak sehingga lebih detail terhadap segala sesuatu yang dialami anak.
Tabel 15. Gangguan kesehatan anak menurut responden orang tua dan guru
Respon Orang tua
Guru N
N N
N
Gangguan Kesehatan ● Ya
● Tidak 121
63 65,76
34,24 17
136 10,89
89,11 Gejala Gangguan kesehatan anak
● Demam ● Diare sakit perut
● Mual ● Lainnya
10 80
24 7
8,26 66,12
19,83 5,79
14 3
0,00 82,35
17,65 0,00
Menurut Pratomo 2002, faktor-faktor yang dimungkinkan dapat menyebabkan gangguan kesehatan antara lain adalah jarak waktu antara
pembelian pangan jajanan sampai dengan pengkonsumsian pangan jajanan tersebut serta faktor yang berasal dari pangan jajanan itu sendiri. Makanan
yang paling banyak menjadi penyebab gangguan kesehatan di kantin kampus dari hasil penelitian Rahayu et al. 2002 adalah gado-gado
54,50 dan disusul dengan mie ayam 6,80. Gejala utama gangguan kesehatan yang sering dirasakan anak
menurut orang tua maupun guru yaitu diare atau sakit perut. Diare merupakan salah satu sindrom syndrome penyakit pangan yang dapat
disebabkan oleh berbagai agen penyebab. Sebesar 1.3 milyar kasus non- typhoid
di dunia disertai gejala atau sindrom diaregastroenteritis akut yang menyebabkan kematian Pang et al., 1995. Gejala gangguan kesehatan
tersebut menurut guru banyak terjadi setelah anak mengkonsumsi pangan jajanan yang dijual di sekitar sekolah.
Pedagang yang berjualan disekitar sekolah umumnya tidak memperhatikan sanitasi dan higienis saat mengolah pangan jajanan maupun
saat berjualan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pratomo 2002, pedagang tidak memperhatikan kualitas dan mutu dari bahan baku pangan
jajanan 44,44. Menurut orang tua, gangguan kesehatan tersebut dapat terjadi dalam
jangka waktu 1 kali per bulan 4,95, 2 kali per bulan 2,48, 1 kali per
tahun 43,81, 2 kali per tahun 13,22 dan 3 kali per tahun 1,65 Gambar 7 dan Lampiran 32.
Gambar 7. Tabulasi silang antara gejala gangguan kesehatan anak dan frekuensi gangguan kesehatan yang dialami anak
2. Bahan Kimia Berbahaya