Jajanan yang sering dikonsumsi anak
30.43
40.76 23.37
5.44 Makanan utama
Panganan Minuman
Buah - buahan
Gambar 6. Jajanan yang dibeli oleh anak sekolah Pola makan yang dianjurkan kepada anak seharusnya mengandung
karbohidrat berkisar 50-60 persen dari total kalori yang dikonsumsi. Sementara asupan lemak tidak lebih dari 30 persen dari total kalori, dan
protein 20-25 persen. Tambahannya air, mineral, dan vitamin diperlukan meski dalam jumlah kecil, karena merupakan unsur yang menjaga
keseimbangan atau membantu metabolisme makanan yang utama tadi Anonim, 2007. Khusus untuk protein hewani seorang anak dianjurkan
agar mengkonsumsi kira-kira 5 gram protein asal ternak ditambah 10 gram protein ikan Khomsan, 2002. Namun dari sekian banyak jajanan yang
dibeli oleh anak umumnya hanya terbuat dari karbohidrat sehingga tidak memenuhi standar gizi anak.
3. Pangan Jajanan di Sekolah
Pangan jajanan anak sekolah beraneka ragam baik jenis, bentuk, warna, rasa dan penampilan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
menurut orang tua sebanyak 94,97 pangan jajanan yang dikonsumsi anak mengandung bahan kimia berbahaya dan sebanyak 65.52 pangan jajanan
di sekolah tidak higienis atau mengandung kuman Lampiran 22. Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa umumnya orang tua berpendapat bahwa
pangan jajanan anak sekolah tidak aman untuk dikonsumsi.
Pangan jajanan di sekolah sangat berisiko terhadap cemaran biologis atau kimiawi yang banyak mengganggu kesehatan baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Pangan yang baik dalam penampakan belum tentu aman untuk dikonsumsi. Dari hasil pengawasan pangan
jajanan anak sekolah tahun 2005 yang dilakukan oleh 18 Balai BesarBalai POM, dengan cakupan pengambilan sampel makanan jajanan anak sekolah
seluruhnya 861 sampel yang memenuhi syarat sebanyak 517 sampel 60,04, dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 344 sampel
39,96, terdiri dari Benzoat 10 sampel, Siklamat 93 sampel, Sakarin 29 sampel, Rhodamin B 85 sampel, Amaranth 3 sampel, Methanyl yellow 2
sampel, Boraks 34 sampel, Formalin 7 sampel, ALT 60 sampel, MPN Coliform
48 sampel, Kapangkamir 32 sampel, E. coli 32 sampel, Salmonella thypii
12 sampel, Staphylococcus aureus 12 sampel, dan Vibrio cholerae
2 sampel Rahayu et al., 2005. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian Agustina 2002 terhadap pangan jajanan seperti mie ayam, mie
bakso, mie rebus, pastel, tahu isi, bakso ikan goreng dan sambel di kantin sekolah yang berada di wilayah Bogor, hampir semuanya positif
mengandung Salmonella Paratyphi A, Staphylococcus sp, koliform non fekal dan berdasarkan hasil penelitian Nurlaila 2002 terhadap pangan
jajanan di kantin sekolah yang berada di wilayah Bogor, diketahui bahwa semua pangan jajanan seperti es teh manis dan es kelapa mengandung zat
pemanis seperti sakarin dan siklamat. Pangan jajanan yang baik menurut orang tua adalah pangan yang
ditempatkan di tempat yang layak. Sebanyak 96,89 orang tua menyatakan bahwa penyajian pangan yang baik adalah ditempatkan pada wadah yang
tertutupetalase yang tertutup. Sisanya yaitu 3,11 orang tua menyatakan pangan jajanan yang baik yaitu ditempatkan dalam bungkusan plastik
Lampiran 23. Wadah tertutup, etalase tertutup, dan pangan yang dibungkus plastik
dapat mencegah kontaminasi silang pada pangan jajanan. Kontaminasi silang adalah kontaminasi pada bahan pangan mentah ataupun bahan
pangan masak melalui perantara. Bahan kontaminasi dapat berada dalam
makanan melalui berbagai pembawa antara lain serangga, tikus, peralatan, ataupun manusia yang menangani pangan tersebut Adanya bahan
kontaminasi pada pangan dapat menurunkan nilai estetis dari pangan. Selain itu pula adanya bahan kontaminasi pada pangan dapat menimbulkan
efek yang lebih merugikan antara lain sakit, bahkan kematian Purnawijayanti, 2001.
Lingkungan penjual pangan jajanan merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung keamanan pangan jajanan anak sekolah.
Lingkungan penjual pangan jajanan yang baik menurut responden adalah lingkungan yang bersih, jauh dari tempat sampah, jauh dari sumber polusi,
dan jauh dari keramaian. Dari Lampiran 24 diketahui bahwa, responden berpendapat bahwa penjual pangan jajanan seharusnya berada dalam
lingkungan yang bersih 80,00.
F. PERSEPSI GURU