5.2.5. Ciri-ciri Proses Pengambilan Keputusan
Salah satu proses penting dalam organiasi adalah pengambilan keputusan. Para manajer mengambil keputusan berdasarkan informasi atau komunikasi yang
mereka terima melalui struktur organisasi dan perilaku para individu dan kelompok di dalamnya. Pengambilan keputusan tidak boleh dianggap sebagai
tujuan , melainkan sebagai cara untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Keputusan merupakan tanggapan organisasi terhadap masalah. Terdapat delapan
variabel yang diteliti dalam faktor ini. Tabel 9 membandingkan nilai rataan jawaban responden terhadap 8 variabel dalam faktor ciri-ciri proses pengambilan
keputusan.
Tabel 9. Analisis Rataan Mean Jawaban Responden Terhadap Faktor Ciri-ciri Proses Pengambilan Keputusan
Faktor Ciri-ciri Proses Rataan Jawaban
Responden Perbandingan
No Pengambilan Keputusan
KUD Karya Teguh
KPSBU Nilai
1 Ditingkat mana keputusan
secara resmi diambil 5,46
3,27 2
Apakah informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan tersedia dengan cukup dan
bagaimana ketelitiannya. 5,96
4,5 3
Sejauh mana para pengambil keputusan mengetahui
masalah-masalah, khususnya yang terjadi di tingkat bawah
5,81 5,77
-
4 Sejauh mana pengetahuan
tehnis dan profesional digunakan dalam
pengambilan keputusan 5,92
3,5 5
Tersedianya informasi yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan yang teliti dan memadai
5,92 5,27
6 Apakah proses pengambilan
keputusan membantu timbulnya motivasi
6,31 5,5
7 Sejauh mana bawahan
dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang
ada kaitannya dengan tugas 6,62
5,5 8
Apakah pengambilan keputusan didasarkan pola
orang-dengan-orang atau pola kelompok, hal ini menghambat
atau memajukan kerjasama kelompok
6,23 5,77
-
Keterangan : - = Tidak Signifikan = Signifikan pada selang kepercayaan 90 persen
= Signifikan pada selang kepercayaan 96 persen = Signifikan pada selang kepercayaan diatas 99 persen
Tabel 9 memperlihatkan bahwa hasil rataan jawaban responden terhadap semua variabel dalam faktor ciri proses pengambilan keputusan di KUD Karya
Teguh masuk dalam sistem organik. Sedangkan di KPSBU Lembang terdapat 3 variabel yang mekanistik dan sisanya 5 variabel tergolong sistem organik.
Variabel yang tergolong mekanistik dilihat dari nilai rataan yang kurang dari 5 yaitu terdapat pada variabel ditingkat mana keputusan secara resmi diambil 3,27,
apakah informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan tersedia dengan cukup dan bagaimana ketelitiannya 4,5 serta sejauh mana pengetahuan tehnis
dan profesional digunakan dalam pengambilan keputusan 3,5. Melalui perbandingan nilai rataan dari kedua koperasi, ada dua variabel
yang memiliki perbandingan tidak signifikan. Kedua variabel yang dianggap tidak ada perbedaan nyata antara nilai rataan pada kedua koperasi adalah variabel
sejauh mana para pengambil keputusan mengetahui masalah-masalah, khususnya yang terjadi di tingkat bawah dan variabel apakah pengambilan keputusan
didasarkan pola orang-dengan-orang atau pola kelompok, hal ini menghambat atau memajukan kerjasama kelompok. Variabel tersedianya informasi yang
diperlukan dalam pengambilan keputusan yang teliti dan memadai terdapat
perbedaan signifikan pada selang kepercayaan 90 persen sedangkan variabel apakah proses pengambilan keputusan membantu timbulnya motivasi berbeda
signifikan pada selang kepercayaan 96 persen. Untuk variabel lainnya terjadi perbedaan signifikan dengan selang kepercayaan diatas 99 persen.
5.2.6. Ciri-ciri Proses Penetapan Sasaran Dan Pemberian Perintah