Hasil Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian mengenai dinamika organisasi oleh Ginting 1999 mengkaji tentang pengaruh faktor-faktor dinamika organisasi terhadap keberhasilan organisasi pada Koperasi Unit Desa KUD dan Credit Union CU di Sumatera Utara. Pada penelitiannya komponen organisasi yaitu tujuan organisasi, struktur organisasi, fungsi tugas organisasi, pembangunan dan pemeliharaan organisasi, kekompakkan organisasi, iklim organisasi, tekanan pada organisasi, efektivitas organisasi dan agenda terselubung organisasi dijadikan komponen sebagai faktor-faktor dinamika organisasi. Alat analisis yang digunakan adalah analisis koefisien lintas path coefficient analysis atau analisis lintas yang dapat menjelaskan mekanisme hubungan kausal antar peubah dengan cara menguraikan koefisien korelasi menjadi pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. Harjono 2001 dalam penelitiannya mengenai efektivitas perubahan struktur organisasi dalam perusahaan menyatakan rentang kendali dalam struktur organisasi hasil pemekaran di tempat ia meneliti kurang efektif. Hal itu diindikasikan oleh ketidakjelasan penetapan wewenang manajer pemasaran serta lambannya respon oleh atasan terhadap usulan atau permohonan pertimbangan manajer pemasaran perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam menata struktur organisasi dapat ditinjau dari efektivitas rentang kendali dan koordinasi dalam struktur organisasinya. Ada beberapa kendala yang menurutnya sangat berpengaruh yaitu ketidakjelasan wewenang dan tanggung jawab dalam rencana organisasi, keragaman masalah yang dihadapi, keterbatasan waktu bagi pertemuan para manajer. Dalam konteks hubungan koordinatif antar manajer ada kendala perbedaan orientasi terhadap tujuan perbedaan prioritas waktu pelaksanaan tugas, perbedaan gaya antar pribadi dan perbedaan formalitas kerja dalam perusahaan. Analisis data dilakukan dengan Proses Hirarki Analitik PHA yang merupakan salah satu metode dalam pengambilan keputusan melalui penelusuran terhadap kondisi suatu sistem guna dilakukan suatu prediksi. Penelitian Oktaviani 2004 mengenai koperasi menyatakan bahwa masih banyak koperasi yang belum berhasil menunjukkan kualitas keunggulannya sebagai lembaga ekonomi milik rakyat. Secara kuantitatif kinerja koperasi meningkat tetapi tidak dengan sisi kualitatifnya. Paling tidak perkembangan secara kuantitatif sudah menjadi bukti bahwa koperasi mampu bertahan dan berkembang ditengah persaingan yang ketat, bahkan pada saat krisis sekalipun. Dengan menggunakan metode analisis standar penilaian kinerja koperasi maka dapat diketahui kinerja koperasi yang diteliti secara keseluruhan, sedangkan analisis horizontal, analisis vertikal dan analisis rasio untuk melihat kondisi keuangan koperasi. Penelitiannya menunjukkan bahwa penerimaan koperasi dapat ditingkatkan melalui pengelolaan usaha dan kaidah bisnis yang sehat, efisiensi biaya melalui pengaturan pengeluaran yang lebih ketat, pemupukkan modal sendiri melalui peningkatan simpanan wajib dan dana cadangan sehingga solvabilitas koperasi tetap terjaga. Susanti 2002 Mengkaji kinerja koperasi melalui tiga bidang, yaitu: 1 usaha; 2 organisasi; dan 3 keuangan untuk memperoleh gambaran utuh terhadap kinerja koperasi. Untuk penelitiannya dilakukan analisis statistik koperasi, analisis ratio dan analisis trend. Khusus untuk bidang organisasi dilakukan analisis manfaat koperasi dan partisipasi anggota. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa peningkatan jumlah koperasi dalam hal ini adalah perkembangan koperasi di bidang agribisnis pada daerah penelitian tidak berbanding lurus dengan peningkatan jumlah anggota yang diserapnya. Selain itu semakin banyak koperasi, tidak menyebabkan kinerja keuangan dan usaha koperasi menjadi lebih baik. Hal ini ditunjukkan oleh data besarnya penyerapan modal, volume usaha dan SHU yang cenderung menurun. Indikasi rendahnya kualitas organisasi ditunjukkan oleh menurunnya persentase jumlah koperasi yang melaksanakan rencana anggaran tahunan. Melalui penelitiannya pada koperasi, Artiningsari 2002 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pengurus dan karyawan pada koperasi adalah sistem kompensasi, keamanan kerja, kondisi kerja, status kerja, kebijaksanaan dan administrasi, supervisi, hubungan kerja, prestasi, penghargaanpengakuan, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri dan pengembangan. Faktor Hygiene seperti sistem kompensasi, keamanan kerja, kondisi kerja, status kerja, kebijaksanaan dan administrasi, supervisi, hubungan kerja berpengaruh terhadap motivasi. Begitu pula dengan faktor motivator yaitu prestasi, penghargaanpengakuan, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri dan pengembangan. Peneliti menyimpulkan bahwa Teori Dua Faktor Herzberg turut mengambil bagian dalam upaya peningkatan motivasi kerja pengurus dan karyawan. Penelitian sekarang berusaha untuk menganalisis faktor-faktor dalam profil ciri pada desain organisasi koperasi, berbeda dengan penelitian terdahulu mengenai organisaisi ataupun analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi. Untuk membandingkan nilai rata-rata dari jawaban responden digunakan analisis Compare Mean, sedangkan untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan desain organisasi berdasarkan penilaian KUD Karya Teguh dan KPSBU dilakukan analisis Mann-Whitney. Analisis Deskriptif ditujukan untuk mengidentifikasi perbedaan yang terdapat pada dua koperasi. Pada penelitian sebelumnya digunakan analisis rasio, analisis indeks trend dan analisis vertical common size financial statement untuk melihat kinerja koperasi atau analisis spearman untuk melihat korelasi yang ada pada faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja.

2.7 Kerangka Operasional