Ciri-ciri Proses Penetapan Sasaran Dan Pemberian Perintah

perbedaan signifikan pada selang kepercayaan 90 persen sedangkan variabel apakah proses pengambilan keputusan membantu timbulnya motivasi berbeda signifikan pada selang kepercayaan 96 persen. Untuk variabel lainnya terjadi perbedaan signifikan dengan selang kepercayaan diatas 99 persen.

5.2.6. Ciri-ciri Proses Penetapan Sasaran Dan Pemberian Perintah

Setiap bisnis memerlukan sasaran, para manajer harus membuat keputusan mengenai tindakan-tindakan yang akan dan tidak akan dilakukan guna mencapai sasaran perusahaan. Suatu organisasi berfungsi secara sistematis karena organisasi menetapkan sasaran dan rencananya. Keterlibatan sumber daya yang ada pada seluruh tingkatan dikerahkan untuk mencapai sasaran tersebut. Selain itu para manajer harus menetapkan hubungan antara posisi atau jabatan sehingga setiap orang akan mengetahui siapa yang bertanggung jawab pada berbagai keputusan dan operasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana menyusun dan menstabilisasikan kerangka kerja organisasi sehingga setiap orang bekerja bersama-sama untuk meraih tujuan umum. Terdapat tiga variabel yang diteliti dalam faktor ini. Berikut ini pada Tabel 10 ditunjukkan nilai rataan dan perbandingan dari tiga variabel proses penetapan sasaran dan pemberian perintah. Tabel 10. Analisis Rataan Mean Jawaban Responden Terhadap Faktor Ciri-ciri Penetapan Sasaran dan Pemberian Perintah Faktor Ciri-ciri Penetapan Sasaran Rataan Jawaban Responden Perbandingan No Dan Pemberian Perintah KUD Karya Teguh KPSBU Nilai 1 Bagaimana Penetapan sasaran dan pemberian perintah biasa dilakukan 6,42 5,27 2 Sejauh mana masing-masing tingkat hierarki berusaha untuk 6,42 6,77 - mencapai sasaran yang tinggi 3 Adakah kekuatan-kekuatan untuk menerima, menentang atau menolak sasaran 5,77 5,77 - Keterangan : - = Tidak Signifikan = Signifikan pada selang kepercayaan diatas 99 persen Dari Tabel 10 terlihat bahwa pada kedua koperasi baik itu KUD Karya teguh maupun KPSBU Lembang 3 variabel dalam faktor ciri penetapan sasaran dan pemberian perintah semuanya menunjukkan sistem organik. Terdapat satu variabel yang nilai rataannya sama yaitu pada variabel ada atau tidaknya kekuatan kekuatan untuk menerima atau menolak dan menentang sasaran sebesar 5,77. Variabel-variabel ini tergolong organik maka dapat dinyatakan bahwa pada kedua koperasi ini penetapan sasaran biasanya ditetapkan melalui peran serta kelompok kecuali dalam keadaan darurat, sasaran yang tinggi diinginkan oleh semua tingkatan bahkan tingkat bawah menuntut sasaran yang lebih tinggi daripada tingkat atas dan sasaran yang ada sepenuhnya diterima, baik secara terang- terangan maupun sembunyi-sembunyi. Terdapat satu variabel yaitu bagaimana penetapan sasaran dan pemberian perintah biasa dilakukan yang nilai rataanya signifikan antara kedua koperasi pada selang kepercayaan diatas 99 persen. Variabel sejauh mana masing-masing tingkat hierarki berusaha untuk mencapai sasaran yang tinggi dan variabel adakah kekuatan-kekuatan untuk menerima, menentang atau menolak sasaran tidak terdapat perbedaan yang nyata antara nilai rataan pada KUD dan KPSBU.

5.2.7. Ciri-ciri Proses Kontrol