Bentuk Koperasi Jenis Koperasi

2.1.2 Bentuk Koperasi

Bentuk koperasi terdiri dari koperasi primer dan koperasi sekunder. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang. Koperasi skunder meliputi semua koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi primer dan atau koperasi sekunder UU Koperasi No.251992. Berdasarkan kesamaan kepentingan dan tujuan efisiensi, koperasi skunder dapat didirikan oleh sejenis koperasi maupun berbagai jenis atau tingkatan. Dalam hal ini koperasi mendirikan koperasi sekunder dalam berbagai tingkatan, seperti koperasi pusat, gabungan, induk maka jumlah tingkatan maupun penamaannya diatur sendiri oleh koperasi bersangkutan. Koperasi primer sekurang-kurangnya dibentuk oleh 20 orang. Koperasi sekunder dibentuk oleh paling sedikit tiga koperasi. Hal ini ditujukan untuk menjaga kelayakan usaha dan kehidupan koperasi.

2.1.3 Jenis Koperasi

Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggota. Secara garis besar koperasi dapat dibagi menjadi dua golongan menurut Nurzain, dalam Reksohadiprojo 1998 dan dapat dijelaskan dalam uraian berikut ini yaitu: 1. Koperasi Konsumsi Bertujuan agar para anggotanya dapat membeli barang-barang konsumsi dengan harga yang layak serta berkualitas baik. Untuk melayani anggotanya maka koperasi konsumsi melakukan pembelian barang-barang konsumsi keperluan sehari-hari dalam jumlah yang besar sesuai dengan kebutuhan anggotanya dan menyalurkan barang-barang tersebut kepada anggota. Contohnya adalah koperasi karyawan yang menyediakan berbagai jenis barang untuk memenuhi kebutuhan anggota koperasi tersebut. 2. Koperasi Produksi Merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota koperasi tersebut. Sebagai contoh koperasi produksi yaitu koperasi pertanian, koperasi peternak sapi perah, koperasi batik, koperasi tahu tempe dan lain-lain. Berdasarkan sifat kegunaan usahanya, masih menurut Nurzain usaha koperasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 1. Koperasi Tunggal Usaha Single Purpose Ialah koperasi yang mengusahakan hanya satu macam kesempatan untuk memperluas usaha misalnya, koperasi kredit atau yang biasa disebut credit union atau koperasi batik. 2. Koperasi Serba Usaha Multi Purpose Yaitu koperasi yang menyelenggarakan usaha lebih dari satu macam kebutuhan ekonomi atau kepentingan ekonomi para anggotanya. Biasanya koperasi demikian tidak dibentuk sekaligus untuk melakukan bermacam- macam usaha, melainkan makin luas karena kebutuhan anggota yang makin berkembang, kesempatan usaha yang terbuka dan sebab-sebab lain yang mungkin timbul. Contoh dari koperasi jenis ini adalah KUD, koperasi di lingkungan pegawai negeri dan lain-lain.

2.1.4 Keanggotaan dan Perangkat Organisasi Koperasi