Perkembangan Umun KUD Karya Teguh dan KPSBU Lembang

4. Simpan Pinjam Jika sewaktu-waktu anggota koperasi ingin menabungkan sebagian pendapatannya atau membutuhkan uang tunai, unit ini menyediakan beberapa jenis simpanan dan pinjaman.

4.2 Perkembangan Umun KUD Karya Teguh dan KPSBU Lembang

Modal yang dihimpun dari anggota yang merupakan modal sendiri bagi koperasi, terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan lain-lain, cadangan, donasi dan sisa hasil usaha. Tabel 4 menunjukkan perkembangan umum bidang keuangan pada KUD Karya Teguh dan KPSBU Lembang dilihat dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan lain-lain, cadangan, donasi, Sisa Hasil Usaha SHU dan jumlah asset. Tabel 4. Perkembangan Umum Bidang Keuangan KUD Karya Teguh dan KPSBU Lembang Tahun 2002 – 2004 Keterangan KUD Karya Teguh Rp Persentase KPSBU Rp Persentase Simpanan Pokok • 2002 • 2003 • 2004 68.500.000 75.300.000 77.700.000 9,9 3,2 85.953.000 90.693.000 96.763.000 5,5 6,7 Simpanan Wajib • 2002 • 2003 • 2004 563.841.049 582.732.845 584.722.688 3,4 0,3 1.269.344.534 1.402.607.633 1.547.968.774 10,5 10,4 Simpanan Lain-lain • 2002 • 2003 • 2004 111.774.045 119.094.795 125.972.795 6,5 5,8 446.672.278 460.825.664 470.948.129 3,2 2,2 Cadangan • 2002 • 2003 • 2004 934.612.545 960.132.211 985.619.681 2,7 2,7 4.166.476.084 4.775.336.955 4.868.457.684 14,6 1,9 Donasi • 2002 • 2003 • 2004 1.922.137 1.922.137 1.922.137 2.007.034.375 2.021.205.875 2.021.205.875 0,7 SHU • 2002 • 2003 • 2004 85.065.178 84.958.595 90.339.427 -0,1 6,3 442.889.350 465.603.645 513.433.830 5,1 10,3 Jumlah Asset • 2002 • 2003 • 2004 4.415.912.432 4.829.325.564 4.889.523.826 9,4 1,2 19.446.193.556 21.427.683.624 22.517.915.969 10,2 5,1 Sumber : Laporan Tahunan KUD dan KPSBU Tahun Buku 2002-2004 Perkembangan umum pada bidang keuangan ditinjau dari simpanan pokok pada kedua koperasi memang meningkat dari tahun ke tahun. Tetapi bila dilihat dari persentase kenaikannya, pada KUD Karya Teguh terjadi penurunan persentase sedangkan di KPSBU terdapat kenaikan persentase dari simpanan pokok yang ada. Untuk simpanan wajib juga terjadi peningkatan dari tahun ke tahun tetapi pada kedua koperasi persentase kenaikan yang ada menurun. Persentase penurunan simpanan wajib pada KPSBU tidak sebesar penurunan persentase penurunan simpanan wajib pada KUD Karya Teguh. Demikian juga halnya dengan simpanan lain-lain yang meningkat dalam jumlah tetapi menurun dalam persentase yang ada. Jumlah cadangan yang ada meningkat dari tahun 2002 sampai dengan 2004 tetapi terjadi penurunan dalam persentase kenaikan. Pada KUD Karya Teguh penurunan persentase tidak terlalu besar, tetapi pada KPSBU penurunan persentase cukup signifikan. Dari nilai donasi yang ada terlihat bahwa pada KUD Karya Teguh jumlah donasi yang ada konstan dari tahun ke tahun sedangkan pada KPSBU Lembang sempat terjadi peningkatan sebesar kurang dari 1 persen tetapi tetap pada tahun 2003 dan 2004. Ditinjau dari pendapatan, pendapatan yang diperoleh oleh kedua koperasi tersebut dari tahun ketahun meningkat. Indikator ini terlihat dari SHU serta neraca keuangan yang menunjukkan peningkatan. Pada KUD Karya Teguh sempat terjadi penurunan SHU pada tahun 2003 walaupun jumlahnya tidak terlalu besar, tetapi pada tahun berikutnya jumlah SHU yang ada meningkat sebesar 6 persen. Berbeda dengan KUD. Pada KPSBU terjadi peningkatan nilai SHU dari tahun 2002 sampai 2004, dimana dari tahun 2002 meningkat sebesar 5 persen pada tahun 2003 dan tahun 2004 terjadi peningkatan sebesar 10 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah asset pada KPSBU lebih besar empat kali lipat lebih dari KUD Karya Teguh. Terjadi penurunan dalam persentase dari jumlah asset pada kedua koperasi. Jumlah asset yang dimiliki oleh KPSBU Lembang lebih besar dari KUD Karya Teguh. Untuk setiap indikator yang memperlihatkan perkembangan dibidang keuangan, secara keseluruhan jumlah yang dimiliki oleh KPSBU lebih banyak atau lebih besar dari KUD Karya teguh.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Kajian Model Desain Organisasi KUD Karya Teguh dan KPSBU

Lembang Melalui Faktor-Faktor Dalam Profil Ciri. Model desain organisasi dapat dilihat melalui nilai rataan Mean dari setiap kategori tanggapan pada faktor-faktor dalam profil ciri. Nilai rataan yang lebih kecil atau sama dengan lima dapat digolongkan pada desain mekanistik, sedangkan nilai rataan yang lebih besar dari lima digolongkan pada desain organik. Hasil analisis terhadap faktor-faktor dalam profil ciri organisasi dengan menggunakan tehnik Independent-Samples T Test, menunjukkan bahwa perbandingan rataan dari kedua koperasi tersebut mempunyai rataan yang sama atau tidak secara signifikan. Hasil perhitungan yang diperoleh dibandingkan dengan nilai t tabel sebesar 1,645 dengan derajat bebas db = 50. Berikut penjelasan dari jawaban responden disertai dengan analisis variabel dari masing- masing faktor pada profil ciri organisasi koperasi. Setelah dilakukan identifikasi melalui profil ciri organisasi maka diperoleh desain organisasi pada KUD Karya Teguh dan KPSBU Lembang. Hasil ini diperoleh dengan mendiagnosis sejauh mana suatu organisasi mendekati sistem mekanistik atau organik. Dengan kuesioner yang telah didesain oleh Likert melalui 51 butir pertanyaan maka para responden mengungkapkan persepsi mereka mengenai desain organisasinya. Rataan dari setiap kategori tanggapan dikalkulasikan dan diplotkan untuk sepanjang kontinum yang melukiskan kedelapan karakteristik yaitu proses kepemimpinan, ciri-ciri kekuatan motivasi,