Kemudahan Absensi Sidik Jari Kejujura n, Tanggung Jawab, dan Kedisiplinan

kebutuhan. Sikap netral ini disebabkan karena karyawan tidak terlalu merasakan manfaat dengan adanya sarana penunjang dan fasilitas tersebut. Terhadap pertanyaan tentang bagaimana kesesuaian antara penerapan absensi finger print dengan kebutuhan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 11. Disitu terlihat sebagian besar responden menyatakan bahwa penerapan absensi finger print sesuai dalam pelaksanaan dan kebutuhan pekerjaan. Kesesuaian antara sistem absensi sidik jari yang diterapkan dengan yang diharapkan dikaitkan dengan indikator manfaat, kemudahan, dan ketepatan. Akan tetapi jumlah responden yang bersikap netral cukup besar yaitu sekitar 33,3 persen atau sepertiga dari total responden. Sisanya sebesar 13,3 persen menyatakan bahwa penerapan absensi finger print ini tidak sesuai dengan kebutuhan dan pelaksanaan pekerjaan. Gambar 11. Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Absensi Sidik Jari

6.3.3. Kemudahan Absensi Sidik Jari

Jawaban responden terhadap pertanyaan tentang metode absensi dengan sistem finger print baik dan mudah diterapkan berkaitan dengan pekerjaan, dapat dilihat pada Gambar 12. Sangat sesuai 16.7 Sesuai 36.7 Netral 33.3 Tidak sesuai 13.3 Gambar 12. Jawaban Responden Tentang Kemudahan Absensi Sidik Jari Pada Gambar 12 terlihat bahwa hampir 75 persen responden menyatakan pelaksanaan absensi sidik jari sangat mudah dilaksanakan, karena para karyawan hanya memasukan nomor identitas dan meletakan jari jempol ke alat finger print. Proses tersebut tidak memakan waktu yang lama. Selain itu dalam pelaksanaan absensi tidak memerlukan tenaga yang besar karena sistem absensi ini bekerja secara otomatis. Selain itu 13,3 persen responden menyatakan absensi finger print cukup mudah, dan 6,7 persen responden menyatakan tidak mudah. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya tempat tinggal karyawan yang sangat jauh dari kantor, sehingga mereka harus berangkat pagi untuk mengejar absen supaya tidak telat. Gambar 13 menunjukkan pendapat responden terhadap pentingnya mengisi absen dalam dunia kerja. Tidak mudah 6.7 Sedang 13.3 Mudah 6.7 Sangat mudah 73.3 Gambar 13. Jawaban Responden Tentang Pentingnya Mengisi Absen Jawaban responden tentang pentingnya mengisi absen sangat beragam. Sebagian besar responden menganggap mengisi absen dalam dunia kerja sangatla h penting. Akan tetapi, dilain pihak sebagian lagi bersikap netral dan ada juga yang menganggap mengisi absen tidak diperlukan dalam dunia kerja. Hal tersebut mungkin disebabkan karena seringnya keterlambatan dalam pembayaran insentif absensi yang diberlakukan institusi, sehingga karyawan kurang antusias dengan diterapkannya ansensi tersebut. Hal ini juga dapat menurunkan motivasi dan kinerja karyawan. Untuk itu institusi harus secepatnya mengantisipasi masalah pembayaran insentif tersebut.

6.3.4. Kejujura n, Tanggung Jawab, dan Kedisiplinan

Kejujuran, tanggung jawab, dan kedisiplinan dalam bekerja merupakan sesuatu hal yang langka dan sangat mahal harganya. Biasanya ketiga hal tersebut sangat susah dibangun pada diri seorang pekerja. Hasil jawaban responden tentang pentingnya kejujuran berkaitan dengan diterapkannya absensi sidik jari ini dapat dilihat pada Gambar 14. Sangat tidak penting 3.3 Tidak penting 13.3 Sangat penting 26.7 Penting 33.3 Netral 23.3 Gambar 14. Persentase Jawaban Responden Terhadap Pentingnya Kejujuran Hampir 90 persen responden sependapat dengan pernyataan bahwa kejujuran merupakan hal penting dalam dunia kerja. Apalagi dalam pelaksanaan absensi seringkali terjadi kecurangan. Kadang-kadang karyawan berangkat ke kantor hanya mengisi absen dan stor muka saja, tetapi setelah itu pergi untuk kepentingan pribadi. Hal ini disebabkan karena gaji yang diterima tidak mencukupi kebutuhan hidup karyawan. Hal yang demikian dapat mengikis profit perusahaan dan menimbulkan demotivasi terhadap karyawan yang bersangkutan. Kejujuran dalam pelaksanaan absensi ini sebaiknya harus selalu diawasi dan dipantau oleh atasan atau kepala tata usaha. Apalagi bangsa Indonesia ini sedang dilanda krisis moral dan kepercayaan. Alangkah baiknya kejujuran ini dibangun dan ditanamkan oleh diri masing- masing pekerja. Dilain pihak terdapat 6,7 persen jawaban responden netral, dalam hal ini mungkin responden sudah menanamkan kejujuran pada diri mereka. Gambar 15 di bawah ini, menunjukan jawaban responden tentang tanggung jawab merupakan hal penting dalam dunia kerja. Tanggung jawab ini berkaitan dengan indikator pelaksanaan absensi finger print. Tidak setuju 3.3 Netral 6.7 Setuju 30 Sangat setuju 60 Gambar 15. Persentase Jawaban Responden Tentang Tanggung Jawab Dari grafik diatas terlihat sebagian besar responden bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang mereka lakukan. Walaupun ada sebagian kecil yang berpendapat netral atau tidak setuju dengan tanggung jawab merupakan hal penting dalam dunia kerja. Hal tersebut disebabkan karena masih rendahnya rasa tanggung jawab responden terhadap apa yang mereka lakukan. Kedisiplinan merupakan hal mutlak yang harus dipunyai setiap para pekerja atau karyawan. Karena dengan kedisiplinan para pekerja dapat memajukan suatu perusahaan atau institusi. Selain itu dengan menanamkan kedisiplinan ini, seseorang tidak mungkin telat dalam melakukan absen. Jawaban responden tentang kedisiplinan merupakan hal penting dalam dunia kerja berkaitan dengan penerapan absensi sidik jari, dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16. Persentase Jawaban Responden Tentang Kedisiplinan Tidak setuju 10 Netral 3.3 Setuju 43.3 Sangat setuju 43.3 Netral 6.7 Setuju 50 Sangat setuju 43.3 Berdasarkan Gambar 16 terlihat hampir 90 persen responden setuju dengan kedisiplinan merupakan hal penting dalam dunia kerja. Meskipun sekitar 6,7 persen responden bersikap netral atau cukup setuju. Hal tersebut dikarenakan para respond en merasa selama ini mereka sudah menegakkan kedisiplinan dalam bekerja, terutama dalam pelaksanaan absensi seiring dengan peraturan yang ditetapkan institusi.

6.3.5. Insentif

Dokumen yang terkait

Sejarah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Aspek Pendidikan

1 29 873

Studi Perancangan Lanskap Kampus Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

0 8 113

Hubungan sistem kontrak kerja dengan motivasi kerja dengan motivasi karyawan (kasus : karyawan kontrak PT. Uintex, Tbk, Bogor, Jawa Barat)

0 9 121

Hubungan Penerapan Program Penilaian Tenaga Penunjang Dengan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Unit-unit Lingkungan Rektorat Institut Pertanian Bogor, Bogor – Jawa Barat)

0 7 121

Analisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja tenaga kependidikan (Studi kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor)

0 23 113

HUBUNGAN PENERAPAN ABSENSI SIDIK JARI (FINGER PRINT) DENGAN MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN Hubungan Penerapan Absensi Sidik Jari (Finger Print) Dengan Motivasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Su

0 2 18

HUBUNGAN PENERAPAN ABSENSI SIDIK JARI (FINGER PRINT)DENGAN MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN Hubungan Penerapan Absensi Sidik Jari (Finger Print) Dengan Motivasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Sur

0 3 15

PENDAHULUAN Hubungan Penerapan Absensi Sidik Jari (Finger Print) Dengan Motivasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta – Jawa Tengah).

0 2 11

PENILAIAN PEGAWAI TERHADAP PENERAPAN SISTEM ABSENSI SIDIK JARI (FINGER PRINT) DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA (STUDI KASUS PADA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA SELATAN) - POLSRI REPOSITORY

0 0 16

PENILAIAN PEGAWAI TERHADAP PENERAPAN SISTEM ABSENSI SIDIK JARI (FINGER PRINT) DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA (STUDI KASUS PADA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA SELATAN) - POLSRI REPOSITORY

0 0 15