Umur Jenis Kelamin Karakteristik Responden

terakhir, masa bekerja, status dan pengakuan. Bagian kedua terdiri dari pertanyaan seputar absensi sidik jari, motivasi, dan kinerja. Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah karyawan penunjang di lingkungan FMIPA-IPB, yang secara tidak langsung ikut serta dalam terselenggaranya pendidikan dengan lancar. Responden terdiri dari 22 orang karyawan yang berstatus pegawai negeri sipil dan 8 orang karyawan honorer. Informasi karakteristik responden secara lengkap tersaji pada Lampiran 4.

6.1.1. Umur

Usia dapat menentukan efektivitas kerja seseorang, karena biasanya semakin lanjut usia maka tenaga yang dikeluarkan semakin kecil. Usia karyawan FMIPA-IPB yang menjadi responden berkisar antara 23 sampai dengan 57 tahun. Umumnya karyawan FMIPA-IPB masih bisa melakukan pekerjaan dengan usia di atas 35 tahun. Karyawan yang berusia 57 tahun masih semangat untuk melakukan pekerjaan. Hal itu dapat dilihat dari absensi dan kinerja yang penuh dengan semangat. Seseorang dinyatakan sebagai tenaga kerja produktif pada selang umur 10 sampai 64 tahun Rusli, 1996. Umumnya usia karyawan yang dijadikan responden sebagian besar merupakan usia produktif, dimana karyawan sangat bersemangat dalam bekerja dan tenaga yang digunakan masih maksimum. Karakteristik umur sangat berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja seseorang. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan sesuatu yang dapat memotivasinya, sehingga pekerja dapat meraih apa yang diinginkannya. Pekerja yang masih muda tuntutan kepuasan kerjanya lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja usia tua. Hal ini akan berpengaruh terhadap motivasi yang dimiliki seorang karyawan Hasibuan, 2001. Jumlah dan persentase responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4, yang menyatakan bahwa sebagian besar karyawan FMIPA-IPB berusia 31 sampai 50 tahun. Hal ini ditunjukan dengan persentasenya yaitu sebesar 60 persen. Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Selang Usia Tahun Responden Orang Persentase PNS Gol I PNS Gol II PNS Gol III NonPNS 20 – 30 - - - 5 16,7 31 – 40 - 4 3 2 30 41 – 50 1 1 7 - 30 51 – 60 - 2 4 1 23,3 Jumlah 1 7 14 8 100

6.1.2. Jenis Kelamin

Karyawan FMIPA-IPB yang menjadi responden lebih didominasi oleh laki- laki. Hal ini mengingat karena banyaknya pekerjaan di laboratorium atau lapangan yang berat dan membutuhkan tenaga yang lebih besar. Sedangkan karyawan berjenis kelamin perempuan lebih banyak bekerja di dalam ruangan, yaitu pada bagian administrasi dan pelayanan akademik. Pada kenyataannya jumlah karyawan laki- laki yang ada di FMIPA-IPB memang lebih banyak dibandingkan perempuan. Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Responden Orang Persentase PNS Gol I PNS Gol II PNS Gol III NonPNS Laki-laki 1 5 9 5 66,7 Perempuan - 2 5 3 33,3 Jumlah 1 7 14 8 100

6.1.3. Tingkat Pendidikan

Dokumen yang terkait

Sejarah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Aspek Pendidikan

1 29 873

Studi Perancangan Lanskap Kampus Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

0 8 113

Hubungan sistem kontrak kerja dengan motivasi kerja dengan motivasi karyawan (kasus : karyawan kontrak PT. Uintex, Tbk, Bogor, Jawa Barat)

0 9 121

Hubungan Penerapan Program Penilaian Tenaga Penunjang Dengan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Unit-unit Lingkungan Rektorat Institut Pertanian Bogor, Bogor – Jawa Barat)

0 7 121

Analisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja tenaga kependidikan (Studi kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor)

0 23 113

HUBUNGAN PENERAPAN ABSENSI SIDIK JARI (FINGER PRINT) DENGAN MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN Hubungan Penerapan Absensi Sidik Jari (Finger Print) Dengan Motivasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Su

0 2 18

HUBUNGAN PENERAPAN ABSENSI SIDIK JARI (FINGER PRINT)DENGAN MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN Hubungan Penerapan Absensi Sidik Jari (Finger Print) Dengan Motivasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Sur

0 3 15

PENDAHULUAN Hubungan Penerapan Absensi Sidik Jari (Finger Print) Dengan Motivasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta – Jawa Tengah).

0 2 11

PENILAIAN PEGAWAI TERHADAP PENERAPAN SISTEM ABSENSI SIDIK JARI (FINGER PRINT) DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA (STUDI KASUS PADA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA SELATAN) - POLSRI REPOSITORY

0 0 16

PENILAIAN PEGAWAI TERHADAP PENERAPAN SISTEM ABSENSI SIDIK JARI (FINGER PRINT) DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA (STUDI KASUS PADA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA SELATAN) - POLSRI REPOSITORY

0 0 15