Perkembangan IPB Secara Umum

Dirjen Dikti mengenai program studi ini baru keluar kemudian, yaitu Keputusan Dirjen Dikti No. 177DiktiKep1992 tanggal 29 Mei 1992. Program studi ilmu komputer yang dikelola secara bersama oleh jurusan matematika dan jurusan statistika dibuka berdasarkan Keputusan Rektor No. 063Um1993 tanggal 15 Juli 1993. Bagi program studi fisika yang diasuh oleh jurusan geofisika dan meteorologi, tahun akademik 19951996 merupakan tahun pertama menerima mahasiswa.

5.2. Perkembangan IPB Secara Umum

Bersama UI, ITB, dan UGM mulai bulan Desember tahun 2000, IPB telah menjadi Perguruan Tinggi- Badan Hukum Milik Negara PT-BHMN melalui PP No. 1542000. Perubahan status tersebut memberikan kewenangan yang sangat luas untuk mengelola seluruh sumberdaya yang dimiliki menuju peningkatan efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan kualitas penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi academic excellence. Momentum perubahan status menjadi PT-BHMN saat ini telah dipergunakan oleh IPB untuk melakukan pembenahan pada berbagai bidang, diantaranya adalah melakukan rekayasa ulang terhadap program pendidikan, penataan organisasi, manajemen keuangan, manajemen fasilitas, sinergitas penelitian, dan kegiatan pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan kegiatan pembangkitan pendapatan income generating activities non SPP. Melalui perubahan status menjadi PT-BHMN, diharapkan IPB dapat segera mencapai visinya sebagai perguruan tinggi bertaraf internasional dan menjadi pelopor dalam revitalisasi pertanian dan ekonomi perdesaan, riset dan inovasi di sektor pertanian termasuk bioteknologi. Sampai saat ini sekitar 70 persen mahasiswa baru IPB setiap tahun direkrut melalui jalur USMI dari sekitar 1500 SMU di seluruh Indonesia. Sekitar 30 persen direkrut melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru SPMB, jalur Prestasi Internasional dan Nasional PIN, serta jalur Beasiswa Utusan Daerah BUD. IPB memandang bahwa upaya pemberian kesempatan kepada putra-putri terbaik bangsa untuk mendalami ilmu- ilmu pertanian dan biosains sangat penting, karena diperkirakan pertanian dan biosain termasuk bioteknologi akan menjadi bidang yang sangat penting abad ini setelah periode pengembangan teknologi informasi telah mencapai puncaknya. Pemerintah Indonesia sekarang ini pun telah bertekad menjadikan pertanian sebagai platform pembangunan ekonomi nasional. Hal ini secara langsung merupakan tantangan bagi IPB untuk segera secara cepat dan tepat merespon tekad pemerintah tersebut. Penataan internal di IPB, khususnya penataan program pendidikan dan penelitian diharapkan dapat menghasilkan produk dan luaran terutama lulusan yang berkualitas dan benar-benar dibutuhkan pada masa mendatang, baik oleh pemerintah, swasta, maupun oleh industri dari hulu sampai hilir. Pertanian dalam arti luas bukan berarti kegiatan on farm saja, akan tetapi meliputi seluruh kegiatan agr ibisnis, agroindustri, agroservis, agrowisata baik dalam bidang perikanan, kelautan, peternakan, pertanian, kehutanan, dan kesehatan. Oleh karena itu kompetensi atau kepakaran yang ada di IPB saat ini sangat beragam, mulai dari ilmu- ilmu pengetahuan alam, geofisika, statistika, sosial, ekonomi, manajemen, lingkungan, pengembangan wilayah, engineering, teknologi pangan, budidaya, teknologi informasi, bioteknologi, dan masih banyak lagi. Kompetensi atau kepakaran tersebut didukung oleh 120 profesor, 575 staf bergelar doktor dan 523 bergelar master lulusan dari berbagai universitas di seluruh dunia. Dengan dukungan staf pengajar yang berkualitas dan fasilitas pendidikan dan penelitian yang sangat memadai, IPB pada tahun akademik 20052006 merubah sistem kurikulum dari sistem kurikulum nasional Kurnas 1994 menuju kurikulum sistem mayor- minor. Mahasiswa yang terdaftar di mayor pada departemen tertentu memiliki kesempatan untuk mengambil minor pada departemen lain di seluruh IPB supporting courses untuk melengkapi jumlah SKS tingkat sarjana yaitu sekitar 144 SKS. Melalui sistem seperti ini IPB tidak lagi menghasilkan lulusan yang terkotak-kotak dalam suatu program studi tertentu, akan tetapi menghasilkan populasi lulusan yang memiliki keragaman kompetensi yang tinggi. Falsafah FMIPA-IPB adalah satuan pendidikan di lingkungan IPB yang menjunjung tinggi kebenaran ilmiah dalam bidang FMIPA dan selalu berusaha mencari, mengembangkan, serta mengamalkan untuk kesejahteraan manusia. Berdasarkan falsafah tersebut FMIPA-IPB mempunyai misi melaksanakan tri dharma perguruan tinggi di bidang MIPA dengan membina sumber daya manusia dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Tujuan pendidikan di FMIPA-IPB adalah menghasilkan lulusan pada berbagai jenjang pendidikan tinggi, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang MIPA yang bermutu dan berdaya guna tinggi dengan proses yang efisien.

5.3. Lokasi FMIPA-IPB

Dokumen yang terkait

Sejarah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Aspek Pendidikan

1 29 873

Studi Perancangan Lanskap Kampus Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

0 8 113

Hubungan sistem kontrak kerja dengan motivasi kerja dengan motivasi karyawan (kasus : karyawan kontrak PT. Uintex, Tbk, Bogor, Jawa Barat)

0 9 121

Hubungan Penerapan Program Penilaian Tenaga Penunjang Dengan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Unit-unit Lingkungan Rektorat Institut Pertanian Bogor, Bogor – Jawa Barat)

0 7 121

Analisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja tenaga kependidikan (Studi kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor)

0 23 113

HUBUNGAN PENERAPAN ABSENSI SIDIK JARI (FINGER PRINT) DENGAN MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN Hubungan Penerapan Absensi Sidik Jari (Finger Print) Dengan Motivasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Su

0 2 18

HUBUNGAN PENERAPAN ABSENSI SIDIK JARI (FINGER PRINT)DENGAN MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN Hubungan Penerapan Absensi Sidik Jari (Finger Print) Dengan Motivasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Sur

0 3 15

PENDAHULUAN Hubungan Penerapan Absensi Sidik Jari (Finger Print) Dengan Motivasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta – Jawa Tengah).

0 2 11

PENILAIAN PEGAWAI TERHADAP PENERAPAN SISTEM ABSENSI SIDIK JARI (FINGER PRINT) DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA (STUDI KASUS PADA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA SELATAN) - POLSRI REPOSITORY

0 0 16

PENILAIAN PEGAWAI TERHADAP PENERAPAN SISTEM ABSENSI SIDIK JARI (FINGER PRINT) DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA (STUDI KASUS PADA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA SELATAN) - POLSRI REPOSITORY

0 0 15