Mr. Celup’s memiliki kesempatan untuk memasuki dunia internasional seperti negara Eropa dan negara asing lainnya
yang belum memiliki konsep tempat makanan yang unik dengan menjajakan dan menyediakan makanan steamboat.
b. Ancaman Perusahaan
1. Kondisi ekonomi yang tidak stabil
Kondisi ekonomi yang tidak stabil akan berdampak pada usaha ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar akan berpengaruh
karena sebagian bahan baku berasal dari Malaysia, Thailand, dan Singapura. Apabila nilai tukar terdepresiasi, maka biaya
produksi akan meningkat karena terjadinya kenaikkan harga BBM dan keniakan harga bahan baku, sehingga dapat
mempengaruhi harga produk yang pada akhirnya akan mempengaruhi daya beli masyarakat.
2. Tingkat persaingan
Semakin banyaknya perusahaan makanan yang menawarkan berbagai macam makanan atau produk dan pelayanan sebaik
mungkin yang berbeda pada setiap perusahaan dalam memuaskan dan memenuhi harapan konsumen, sehingga
tingkat persaingan dalam industri makanan menjadi ketat.
3. Perubahan pola dan gaya hidup
Perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang cenderung konsumtif yang disertai peningkatan daya beli masyarakat
menyebabkan bergesernya pola konsumsi yang mengarah kepada peningkatan intensitas masyarakat dalam membeli
makanan dan minuman di restoran, sehingga setiap tersedianya menu atau konsep masakan baru maka konsumen
selalu ingin mencobanya.
4. Kekuatan tawar-menawar pemasok
Mr. Celup’s tidak memiliki hak paten pada produknya karena bahan baku 80 persen berasal dari supplier, sehingga dalam
itu, terjadinya pergeseran strategi pemasaran oleh supplier bahan bakunya yang merupakan ancaman bagi Mr. Celup’s,
karena saat ini bahan baku yang digunakan oleh Mr. Celup’s sebagian besar tersedia di Mall.
5. Kekuatan tawar-menawar pembeli
Ancaman bagi Mr. Celup’s terhadap kekuatan tawar- menawar pembeli adalah semakin banyaknya perusahaan
makanan yang menciptakan berbagai macam kualitas produk dan layanan sebaik mungkin yang berbeda pada setiap
perusahaan dalam memuaskan dan memenuhi harapan konsumen, sehingga konsumen bebas memilih produk dan
perusahaan makanan mana yang akan dipilihnya.
4.9. Analisis Matriks IFE