itu, terjadinya pergeseran strategi pemasaran oleh supplier bahan bakunya yang merupakan ancaman bagi Mr. Celup’s,
karena saat ini bahan baku yang digunakan oleh Mr. Celup’s sebagian besar tersedia di Mall.
5. Kekuatan tawar-menawar pembeli
Ancaman bagi Mr. Celup’s terhadap kekuatan tawar- menawar pembeli adalah semakin banyaknya perusahaan
makanan yang menciptakan berbagai macam kualitas produk dan layanan sebaik mungkin yang berbeda pada setiap
perusahaan dalam memuaskan dan memenuhi harapan konsumen, sehingga konsumen bebas memilih produk dan
perusahaan makanan mana yang akan dipilihnya.
4.9. Analisis Matriks IFE
Matriks IFE didapat dari hasil identifikasi faktor internal yang berpengaruh terhadap pemasaran Mr. Celup’s melalui kuesioner yang diisi
oleh tiga orang pakar dari perusahaan. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan metode Paired Comparison perbandingan berpasangan
sehingga diperoleh bobot dari masing-masing variabel internal. Penentuan rating juga dilakukan oleh responden yang sama dan hasilnya merupakan
rata-rata, sehingga diperoleh skor terbobot untuk masing-masing faktor. Analisis terhadap faktor-faktor internal perusahaan bertujuan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kemudian faktor- faktor internal yang telah diperoleh tersebut dimasukan ke dalam matriks
IFE untuk mendapatkan total nilai bobot. Pemberian bobot dan rating untuk matriks IFE dapat dilihat pada Lampiran 5 dan 7.
Hasil analisis matriks IFE pada Tabel 10 menunjukkan bahwa faktor strategis yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah sebagai market
leader yang ditunjukkan dengan nilai masing-masing faktor yang memiliki
skor terbobot paling besar, yaitu 0,40. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah menguasai pangsa pasar dalam usaha sejenisnya, karena
dan merupakan pelopor dari konsep makanan unik ini. Hasil analisis matriks IFE juga memperlihatkan faktor strategi
internal yang menjadi kelemahan utama perusahaan adalah promosi yang dilakukan kurang efektif yang memiliki skor terbobot paling kecil, yaitu
0,20. Sehingga perusahaan harus melakukan promosi secara berkala agar seluruh masyarakat Indonesia mengetahui keberadaan Mr. Celup’s.
Secara umum matriks IFE menghasilkan total skor terbobot sebesar 2,73 yang menunjukkan bahwa posisi internal perusahaan kuat.
Perusahaan telah mampu memanfaatkan kekuatannya dan mengatasi kelemahan yang dimilikinya dengan baik.
Tabel 10. Matriks IFE
Faktor Strategi Internal Bobot
A Rating
B Skor
AxB
Kekuatan : 1. Market leader
0,11 3,67
0,40
2. Brand awareness 0,10
2,67 0,27
3. Networking luas 0,10
2,33 0,23
4. Mutu dan harga produk bersaing 0,13
3,00 0,39
5. Inovasi produk 0,11
3,00 0,33
6. Lokasi gerai strategis 0,11
3,33 0,37
Kelemahan :
1. Bahan baku 80 persen dari supplier 0,11
2,67 0,29
2. Promosi kurang efektif 0,10
2,00 0,20
3. Jalur distribusi 0,11
2,33 0,25
Total 1,00
2,73
Sumber : CV.Celup Mitra Saudara
4.10. Analisis Matriks EFE