franchisor bila ada, serta memasarkan produk dan jasa dengan cara-cara
ditentukan oleh franchisor. Salah satu keuntungan dari membeli hak waralaba ini adalah tetap independen meskipun tidak sepenuhnya, tetapi
memperoleh manfaat dari nama merek dan dari pengalaman jaringan waralaba tersebut Tjiptono, 1997.
Menurut Tjiptono 1997, ada tiga bentuk sistem waralaba, yaitu : 1.
Product franchise Dalam bentuk yang dikenal pula dengan sebutan product distribution
franchising atau franchising model perusahaan minuman Coca-cola,
franchisor memberikan keleluasaan bagi para franchisee untuk
memproduksi dan mendistribusikan lini produk tertentu dengan menggunakan
nama merek
dan sistem
pemasaran yang
ditentukandikembangkan oleh franchisor. Misalnya : keagenan sepatu, mobil Ford, Honda, pompa bensin, dan minuman ringan Coca-Cola.
2. Business format franchising entrepreneurship franchising
Bentuk yang paling umum dan banyak berkembang dewasa ini. Dalam bentuk ini, franchisor mengembangkan usahanya dengan membuka
outlet yang dikelola oleh franchisee yang berminat membuka usaha dengannya. Franchising bentuk ini banyak berkembang di industri
restoran siap santap misalnya : Kentucky Fried Chicken dan Mc Donald’s.
3. Business opportunity venture
Franchisor merancang suatu sistem jalur distribusi, lalu franchisee
mendistribusikan barangjasa sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan oleh franchisor. Produkjasa yang didistribusikan tersebut bukanlah
produkjasa yang dihasilkan oleh franchisor. Contohnya adalah distribusi komponen kendaraan bermotor.
2.6. Matriks Internal Factor Evaluation IFE
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap
penting. Data dan informasi aspek internal perusahan dapat digali dari
Keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi dan produkoperasi David, 2002.
2.7. Matriks External Factor Evaluation EFE
Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal
menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri
dimana perusahaan berada, serta data eksternal relevan lainnya. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak
langsung terhadap perusahaan David, 2002.
2.8. Matriks Internal-Eksternal IE
Menurut David 2002, matriks IE bermanfaat untuk memposisikan suatu SBU perusahaan ke dalam matriks yang terdiri atas 9 sel. Matriks IE
serupa dengan matriks BCG terutama pada kedua alat yang berperan dalam memetakan SBU perusahaan dalam sebuah diagram sistematis, dimana
ukuran dari lingkaran memperlihatkan persentase kontribusi pendapatan sales, dan pie slice memperlihatkan persentase kontribusi keuntungan.
Akan tetapi, ada perbedaan yang pokok di antara matriks BCG dan mariks IE, yaitu :
1. Ukuran sumbu X dan sumbu Y.
2. Matriks IE membutuhkan informasi yang lebih banyak mengenai SBU
tersebut. 3.
Implikasi-implikasi dari masing-masing matriks berbeda. Dengan alasan ini, para ahli strategi di perusahaan sering mengembangkan
Matriks BCG dan Matriks IE secara bersama-sama dalam rangka memformulasikan strategi-strategi alternatif. Mereka menilai kondisi
perusahaan saat ini melalui kedua matriks tersebut dan mengembangkannya untuk memproyeksikan bisnisnya di masa mendatang. Matriks IE terdiri atas
dua dimensi, yaitu : 1.
Dimensi X : total skor dari matriks IFE 2.
Dimensi Y : total skor dari matriks EFE
Menurut David 2002, QSPM adalah alat yang direkomendasikan
bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success factors internal-eksternal yang telah
diidentifikasi sebelumnya. Jadi, secara konseptual, tujuan QSPM adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif relative attractiveness dari strategi-
strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan. Seperti alat analisis
untuk memformulasikan strategi lainnya, QSPM juga membutuhkan intuitive judgement
yang baik.
2.10. Penelitian Terdahulu