2.1. Konsep Pemasaran
Menurut Kotler 2002, pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
2.2. Konsep Strategi Pemasaran
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan Rangkuti, 1997. Menurut Kotler 1997, rencana pemasaran strategis adalah mengembangkan
tujuan dan strategi pemasaran luas yang berdasarkan pada analisa situasi dan peluang pasar saat ini. Rencana pemasaran adalah alat utama dalam
pengarahan dan pengkoordinasian usaha pemasaran.
2.3. Analisis Lingkungan Internal
Menurut Tjiptono 1997, dalam menganalisis lingkungan internal perusahaan, setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya
dibandingkan para pesaingnya.
2.3.1. Segmentation, Targeting dan Positioning
1. Segmentation
Menurut Umar 1997, pasar terdiri dari banyak pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya keinginan, kemampuan
keuangan, lokasi, sikap pembelian dan praktek-praktek pembeliannya. Dari perbedaan-perbedaan ini dapat dilakukan
segmentasi pasar.
Manajemen dapat
melakukan pengkombinasian dari beberapa variabel untuk mendapatkan
suatu cara yang paling pas dalam segmentasi pasarnya. Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan pasar antara lain adalah :
a. Aspek Geografis, komponen-komponennya adalah seperti
bangsa, negara, propinsi dan kabupatenkotamadya. b.
Aspek Demografis, komponen-komponennya adalah seperti usia, jenis kelamin dan pendapatan.
kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian. d.
Aspek Perilaku, komponen-komponennya adalah seperti kesempatan, tingkat penggunaan, status kesetiaan, tahap
kesiapan pembelian dan sikap.
2. Targeting
Menurut Umar 1997, perusahaan perlu melakukan analisis untuk dapat memutuskan berupa segmen pasar yang akan
dicakup, lalu memilih segmen mana yang akan dilayani. Analisis dapat dilakukan dengan menelaah tiga faktor, yaitu :
a. Ukuran dan Pertumbuhan Segmen
Perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisis penjualan terakhir, proyek laju pertumbuhan penjualan dan margin laba
yang diharapkan untuk berbagai segmen, lalu pilih segmen yang diharapkan paling sesuai.
b. Kemenarikan Struktural Segmen
Suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi belum tentu
menarik dari sisi profitabilitasnya, jadi perusahaan tetap harus mempelajari faktor-faktor struktural utama yang
mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang. c.
Sasaran dan Sumber daya Perusahaan harus mempertimbangkan sasaran dan sumber
dayanya dalam kaitan dengan segmen pasar. Walau ada segmen yang bagus, akan tetapi dapat ditolak jika tidak
prospektif dalam jangka panjang. Selanjutnya, walaupun segmen itu bagus dan prospektif dalam jangka panjang, tetapi
harus dipertimbangkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan sumber dayanya, misal keterampilan tenaga
pelaksananya untuk masuk ke pasar itu lebih baik dari pesaingnya.
Menurut Umar 1997, setelah perusahaan memutuskan segmen pasar yang akan dimasuki, selanjutnya harus diputuskan pula
posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut. Ada tiga langkah dalam menentukan posisi pasar, yaitu :
a. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif
Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka
ia memperoleh keunggulan komparatif. b.
Memilih Keunggulan Kompetitif Jika perusahaan telah menemukan beberapa keunggulan
kompetitif yang potensial, selanjutnya harus dipilih satu keunggulan kompetitif sebagai dasar bagi kebijakan
penentuan posisinya. c.
Mewujudkan dan Mengkomunikasikan Posisi Perusahaan
harus mengambil
langkah-langkah untuk
mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang diinginkan itu kepada konsumen sasaran. Jika perusahaan memutuskan
untuk membangun posisi atas dasar mutu dan layanan yang lebih baik, maka ia harus mewujudkan posisi itu. Posisi itu
dapat terus berkembang secara berangsur-angsur disesuaikan dengan lingkungan pemasaran yang selalu berubah.
2.3.2. Konsep Bauran Pemasaran Marketing Mix
Menurut Kotler 1997, bauran pemasaran marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Ada empat unsur dari alat-alat ini yang dikenal dengan empat P : produk
product, harga price, tempat place dan promosi promotion.
a. Produk Product
Produk adalah suatu sifat yang kompleks, baik yang dapat diraba maupun yang tidak dapat diraba, termasuk kemasan,
warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan
memuaskan keinginan atau kebutuhannya Swastha, 2000. Menurut Tjiptono 1997, produk berdasarkan daya
tahannya dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :
1. Barang
Merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat,
dirabadisentuh, dirasa,
dipegang, disimpan,
dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:
a. Barang tidak tahan lama
Merupakan barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.
Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya :
sabun, minuman dan makanan ringan, gula, garam dan lain-lain.
b. Barang tahan lama
Merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian umur ekonomisnya
untuk pemakaian normal adalah tahan satu tahun atau lebih. Contohnya : TV, lemari es, mobil, komputer, dan
lain-lain. 2.
Jasa Merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual. Contohnya : bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel, dan lain-lain.
b. Harga Price
Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk guna memenuhi
kebutuhan dan keinginan yang belum terpuaskan. Didalam menentukan kebijakan harga dari suatu produk yang dihasilkan
seksama unsur-unsur bauran harga price mix yang terdiri dari : daftar harga, rabat, potongan tunai, jangka pembayaran, dan
syarat kredit. Penetapan unsur-unsur dalam bauran harga dari suatu produk yang dihasilkan merupakan salah satu dari
produsen untuk menarik para konsumen agar mau membeli dalam jumlah yang lebih banyak dan mengikat untuk membeli
secara kontinyu. Disamping unsur-unsur bauran harga diatas, maka didalam penetapan harga, perusahaan juga harus
memperhatikan nilai dan manfaat dari produk yang dihasilkan guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen Angipora,
2002.
c. Tempat Place