Total dari 54 spesies kayu manis atau Cinnamomum sp. yang dikenal di dunia, 12 diantaranya  terdapat  di  Indonesia.  Tiga  jenis  kayu  manis  yang  menonjol  dipasar
dunia  yaitu Cinnamomum burmannii  di Indonesia  yang produknya dikenal dengan nama  cassiavera,  Cinnamomum  zeylanicum  di  Sri  Lanka  dan  Seycelles  dan
Cinnamomum cassia di China yang produknya dikenal dengan Cassia China. Jenis-
jenis  tersebut  merupakan  beberapa  tanaman  rempah  yang  terkenal  di  pasar  dunia. Tanaman  kayu manis  yang selama  ini banyak dikembangkan di Indonesia adalah  C.
burmannii  Bl ,  yang  merupakan  usaha  perkebunan  rakyat,  terutama  diusahakan  di
Sumatera Barat, Jambi dan Sumatera Utara. Jenis C. burmanii BL atau cassiavera ini merupakan produk ekspor tradisional  yang masih dikuasai  Indonesia  sebagai  negara
pengekspor utama di dunia. Rismunandar dan Paimin, 2001.
2.1.6 Kelapa Sawit
Kelapa  sawit  Elaeis  termasuk  golongan  tumbuhan  palma.  Sawit  menjadi populer  setelah  Revolusi  Industri  pada  akhir  abad  ke-19  yang  menyebabkan
permintaan  minyak  nabati  untuk  bahan  bakar,  bahan  pangan,  dan  industri  sabun menjadi tinggi. Kelapa sawit masuk  ke  Indonesia pada tahun 1848 sebagai tanaman
hias  di  Kebun  Raya  Bogor.  Di  Indonesia  penyebarannya  sekarang  di  daerah  Aceh, pantai timur Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
Bagian  yang berguna dari  kelapa sawit adalah buahnya. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah  yang diolah menjadi bahan baku minyak
goreng.  Inti  sawit  atau  kernel,  yang  sebenarnya  adalah  biji  merupakan  endosperma dan  embrio  dengan  kandungan  minyak  inti  berkualitas  tinggi  Kelebihan  minyak
nabati  dari  sawit  adalah  harga  yang  murah,  rendah  kolesterol,  dan  memiliki kandungan  karoten  tinggi.  Minyak  sawit  juga  diolah  menjadi  bahan  baku  margarin.
Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika Deptan.
2.1.7 Kelapa
Kelapa  Cocos  nucifera  adalah  satu  jenis  tumbuhan  dari  suku  aren-arenan atau  arecaceae  dan  adalah  anggota  tunggal  dalam  marga  Cocos.  Tumbuhan  ini
dimanfaatkan  hampir  semua  bagiannya  oleh  manusia  sehingga  dianggap  sebagai tumbuhan  serba  guna,  khususnya  bagi  masyarakat  pesisir.  Kelapa  parut  dapat
dijadikan  santan  untuk  berbagai  makanan,  dan  dapat  juga  dijadikan  minyak  kelapa. Tumbuhan  ini  berasal  dari  pesisir  Samudera  Hindia,  namun  kini  telah  tersebar  di
seluruh  daerah  tropika,  tumbuhan  ini  dapat  tumbuh  hingga  ketinggian  1000  m  dari permukaan laut  Deptan, 2008.
2.1.8 Kopi
Kopi  berasal  dari  bahasa  Arab  qahwah  yang  berarti  kekuatan,  karena  pada awalnya  kopi  digunakan  sebagai  makanan  berenergi  tinggi.    Kata  qahwah  kembali
mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah  lagi  menjadi  koffie  dalam  bahasa  Belanda.  Sejarah  mencatat  bahwa
penemuan  kopi  sebagai  minuman  berkhasiat  dan  berenergi  pertama  kali  ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun 1000 SM  yang  lalu. Kopi
kemudian  terus  berkembang  hingga  saat  ini  menjadi  salah  satu  minuman  paling populer didunia  yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Secara umum,
terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika dengan kualitas terbaik berasal dari Etiopia dan jenis kopi yang kedua yaitu robusta yang ditemukan di Kongo tahun 1898 yang
sering  disebut sebagai kopi kelas dua, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu juga ada kopi
luwak yang merupakan turunan dari kopi arabika dan robusta. Kopi  terkenal  akan  kandungan  kafeinnya  yang  tinggi.  Kafein  sendiri
merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan  memiliki  rasa  yang  pahit.  Peranan  utama  kafein  ini  didalam  tubuh  adalah
meningkatan  kerja  psikomotor  sehingga  tubuh  tetap  terjaga  dan  memberikan  efek fisiologis berupa peningkatan energi. Efek negatif meminum kopi bagi tubuh, seperti
meningkatnya  risiko  terkena  kanker,  diabetes  melitus  tipe  2,  insomnia,  penyakit jantung,  dan  kehilangan  konsentrasi.  Beberapa  penelitian  justru  menyingkapkan  hal
sebaliknya. kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi ternyata mampu menekan