Tabel  52.  Sedangkan  Indonesia  serta  pesaing  utama  dan  pesaing  kedua,  memiliki keunggulan  komparatif  di atas rata-rata pada tiga  tahun tersebut, dimana pada tahun
2001,  2005  dan  2009  Malaysia  sebagai  negara  yang  memiliki  nilai  RCA  terbesar sekaligus  sebagai  pesaing  utama,  sedangkan  pesaing  kedua  berada  di  bawah  nilai
RCA Malaysia dalam tiga tahun tersebut.
Tabel 52.   Nilai RCA Komoditi Lada Indonesia dan Pesaing ke Jepang
Tahun Indonesia
Pesaing 1 Pesaing 2
Thailand Filipina
Negara Nilai
RCA Negara
Nilai RCA
2001 2,91  Malaysia
13,97  Singapura 3,72
0,1 2005
4,69  Malaysia 15,58  Singapura
7,63 0,009
0,006 2009
5,30  Malaysia 14,49  India
10,38 0,007
0,0005
10. Komoditi Pala
Pala Indonesia memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata dalam ekspor ke Jepang pada tahun 2001, 2005 dan 2009, seperti yang terlihat pada Tabel 53 nilai
RCA Indonesia berada di atas satu. Indonesia bukan satu-satunya negara dengan nilai RCA  yang  melebihi  angka  satu  pada  tiga  tahun  ekspor  pala  ke  Jepang  tersebut,
dimana ditahun 2001 ada Malaysia sebagai pesaing utama, ditahun 2005 ada Vietnam dan Sri Lanka sebagai pesaing utama serta pesaing kedua dan ditahun 2009 kembali
Sri Lanka  yang menjadi pesaing utama memiliki  nilai RCA di atas satu. Sedangkan Singapura ditahun 2001 sebagai  negara pesaing  kedua dan Korea  yang  juga  sebagai
pesaing kedua ditahun 2009, belum memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata.
Tabel 53.   Nilai RCA Komoditi Pala Indonesia dan Pesaing ke Jepang
Tahun Indonesia
Pesaing 1 Pesaing 2
Thailand  Filipina Negara
Nilai RCA
Negara Nilai
RCA 2001
19,75  Malaysia 2,4  Singapura
0,65 2005
25,41  Vietnam 1,51  Sri Lanka
12,99 2009
21,36  Sri Lanka 7,56  Korea, Rep.
0,02
11. Komoditi Teh
China memiliki  keunggulan  komparatif di atas rata-rata dalam ekspor teh  ke Jepang  dalam  tahun  2001,  2005  dan  2009,  walaupun  tidak  menjadi  pesaing  utama
pada  tahun  2009,  nilai  RCA  China  masih  di  atas  satu.  Ditahun  2001  selain  China, Brazil  juga  memiliki  keunggulan  komparatif  di  atas  rata-rata  dan  bahkan  memiliki
nilai  RCA  yang  lebih  tinggi  dari  pesaing  utama  tersebut,  sedangkan  Indonesia  dan Thailand  belum  memiliki  daya  saing  dan  keunggulan  komparatif  yang  kuat,  karena
nilai  RCA  di  bawah  satu  Tabel  54.  Ditahun  2005  Prancis  yang  menemani  China sebagai  negara  yang  memiliki  keunggulan  komparatif  di  atas  rata-rata  dan  kembali
nilai RCA Prancis sebagai pesaing kedua memiliki nilai RCA  yang  lebih tinggi dari China, sementara Indonesia masih belum mampu memiliki keunggulan komparatif di
atas rata-rata pada tahun ini. Prancis memiliki nilai RCA yang tinggi pada tahun 2009 sebagai  pesaing  utama,  sementara  Indonesia  mulai  memiliki  keunggulan  komparatif
di atas rata-rata dalam ekspor teh ke Jepang, sedangkan Thailand pada tahun 2009 ini juga masih belum memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata dunia.
Tabel 54.   Nilai RCA Komoditi Teh Indonesia dan Pesaing ke Jepang
Tahun Indonesia
Pesaing 1 Pesaing 2
Thailand  Filipina Negara
Nilai RCA
Negara Nilai
RCA 2001
0,34  China 3,13  Brazil
20,44 0,02
2005 0,74  China
2,48  Prancis 9,74
2009 1,14  Prancis
19,28  China 1,007
0,03
12. Komoditi Tembakau
Indonesia  tidak  memiliki  daya  saing  dan  keunggulan  komparatif  yang  kuat dalam  ekspor  tembakau  ke  Jepang  pada  tahun  2001,  2005  dan  2009,  seperti  yang
terlihat  pada  Tabel  55,  nilai  RCA  Indonesia  masih  di  bawah  satu,  selain  Indonesia pada  tahun  2009  pesaing  kedua  yang  diduduki  Inggris  juga  belum  mampu  menjadi
negara dengan keunggulan komparatif di atas rata-rata.
Tabel 55.   Nilai RCA Komoditi Tembakau Indonesia dan Pesaing ke Jepang
Tahun  Indonesia Pesaing 1
Pesaing 2 Thailand
Filipina Negara
Nilai RCA
Negara Nilai
RCA 2001
0,05  Yunani 1588,5  Turki
766,54 2005
0,17  Turki 595,31  Macedonia
14875,86 2009
0,0001  Belgia 126,55  U K
0,63