berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar MP →PB sebesar 0,221 atau
2,21, dan mempunyai pengaruh secara tidak langsung terhadap prestasi belajar melalui motivasi MPÆMVÆPB adalah sebesar 0,221 x 0,291 = 0,064311 atau
sebesar 6,43.
4.8 Pembahasan
4.8.1 Deskriptif Data dan Analisis Konfirmatori
1. Motivasi
Temuan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa secara umum motivasi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Wonogiri tergolong cukup baik.
Indikator minat terhadap pelajaran akuntansi MV1 memiliki nilai koefisien konfirmatori yang paling rendah yaitu 0,50 dan senang memecahkan soal MV4
memiliki nilai koefisien konfirmatori tertinggi yaitu 0,77. Merujuk pada pendapat Sardiman 2007:95 motivasi erat hubungannya dengan minat, minat merupakan
alat motivasi yang pokok, proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai minat. Rendahnya minat terhadap pelajaran akuntansi dikarenakan cara pandang siswa
terhadap pelajaran akuntansi sebagai pelajaran yang sulit, sehingga siswa merasa takut dan mengakibatkan lemahnya motivasi terhadap pelajaran akuntansi.
Namun, dengan cara menumbuhkan rasa senang memecahkan soal akuntansi maka akan dapat memperkuat motivasi siswa dalam belajar akuntansi.
2. Lingkungan Keluarga
Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum lingkungan keluarga siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Wonogiri tergolong cukup kondusif.
Indikator cara orang tua mendidik LK1 memiliki nilai koefisien konfirmatori yang paling rendah yaitu 0,56 dan relasi antar anggota keluarga LK2 memiliki
nilai konfirmatori tertinggi yaitu 0,71. Menurut Slameto 2003:63-64 cara orang tua mendidik anak memiliki pengaruh besar terhadap perilaku belajar anak.
Rendahnya cara orang tua mendidik anak mengakibatkan rendahnya prestasi belajar, hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian orang tua dalam
memperhatikan cara belajar anak, perilaku acuh tak acuh orang tua dan kurangnya orang tua memotivasi anak juga dapat mengakibatkan prestasi belajar rendah.
Namun, dengan adanya relasi antar anggota keluarga yang baik akan meningkatkan motivasi siswa, sehingga kurangnya perhatian orang tua dapat
terbantu adanya motivasi dari anggota keluarga yang lain sehingga dapat memacu prestasi belajar seorang anak.
3. Lingkungan Sekolah
Temuan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa secara umum lingkungan sekolah di SMA Negeri 2 Wonogiri tergolong cukup baik. Indikator
relasi antar siswa LS3 memiliki nilai koefisien konfirmatori yang paling rendah yaitu 0,54 dan koefisien konfirmatori relasi guru dengan siswa LS2 memiliki
nilai tertinggi yaitu 0,61. Merujuk pada Slameto 2003:65 relasi antar siswa mempengaruhi belajar. Kurangnya relasi antar siswa akan mempersulit kerjasama
siswa dalam belajar maupun memecahkan masalah dalam belajarnya. Lemahnya relasi antar siswa dikarenakan siswa mempunyai kepribadian dan sifat maupun
sikap yang berbeda-beda sehingga jarang terjadi kecocokan siswa satu dengan siswa yang lainnya. Namun, dengan adanya relasi antara guru dengan siswa yang
baik akan membantu pencapaian prestasi belajar siswa.
4. Metode Pembelajaran