terletak pada kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Keluarga mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan kepribadian anak,
karena sebagian kehidupan anak berada ditengah-tengah keluarganya. Oleh karena itu, keluarga harus dapat menumbuhkan suasana edukatif untuk mengoptimalkan
kemampuan dan kepribadian anak Suwarno, 2008:40. Secara sempit lingkungan adalah alam sekitar di luar diri manusia atau
individu. Namun, Lingkungan itu sebenarnya mencakup segala material dan stimulus di dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat fisiologis,
psikologis, maupun social-cultural Dalyono, 2009:129. Ahmadi 2004:167 menyebutkan “keluarga adalah kelompok sosial kecil
yang umumnya terdiri atas ayah, ibu dan anak yang mempunyai hubungan sosial relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinaan dan atau adopsi”. Dari
pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan lingkungan keluarga diartikan sebagai lingkungan yang mencakup segala material dan stimulus di dalam dan di
luar diri individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun social- cultural, yang meliputi semua anggota sosial kecil yang umumnya terdiri atas
ayah, ibu dan anak yang mempunyai hubungan sosial relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinaan dan atau adopsi dan bertugas memberi
pembelajaran terhadap seorang individu dan dapat menciptakan suasana edukatif dalam lingkungan tersebut.
2.3.2 Faktor Keluarga
Slameto 2010: 60-64 berpendapat yaitu faktor-faktor keluarga yang dapat berpengaruh terhadap motivasi maupun belajar siswa adalah sebagai berikut:
1 Cara Orang Tua Mendidik Anak Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar
anaknya. Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak
mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan atau melengkapi alat belajarnya dan lain-lain, dapat menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil
dalam belajarnya. 2 Relasi Antar Anggota Keluarga
Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut. Hubungan yang baik adalah
hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar
anak sendiri. 3 Suasana
Rumah Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang
sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh atau ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan
kepada anak yang belajar. Selanjutnya agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram.
4 Keadaan Ekonomi Keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak
yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan
fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-
menulis, buku-buku dan lain sebagainya. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
5 Pengertian Orang
Tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang
belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan
mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah.
6 Latar Belakang Kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap
anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.
Kesimpulannya lingkungan keluarga merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi prestasi seorang siswa dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian, indikator-indikator yang diperoleh sebagai berikut : 1.
Cara orang tua mendidik anak 2.
Relasi antar anggota keluarga 3.
Suasana rumah 4.
Pengertian orang tua
2.4 Lingkungan Sekolah