Uji Statitik Hasil Penelitian

Berdsarkan tabel 4.9 diketahui bahwa tidak ada variabel bebas yang memiliki pengaruh terhadap kuadrat dari error term sehingga dapat disimpulkan bahwa model terbebas dari masalah heterokedastisitas. 3 Autokorelasi Uji Autokolerasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson D- W test untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara anggota serangkaian observasi runtut waktu atau ruang. Tabel 4.10 Hasil Pengujian Autokorelasi Autokorelasi Negatif Tidak Ada Kesimpulan Tidak Ada Autokorelasi Tidak Ada Kesimpulan Autokorelasi Positif dL dU dW 4-dU 4-dL 1.478 1.7104 2.014229 2.2896 2.522 Berdasarkan hasil estimasi penguujian autokorelasi dengan menggunan metode Durbin Watson dikperoleh nilai dW sebesar 2.014229. Dengan jumlah observasi sebanyak 120 dan jumlah konstanta 7 maka diperoleh nilai dL sebesar 1.478 dan dU sebesar 1.7104. Hal ini berarti bahwa dLdUdW4-dU4-dL yang menandakan bahwa tidak ada autokorelasi.

4.2.5 Uji Statitik

Untuk memperoleh model regresi yang terbaik yang secara statistik disebut BLUE Best Linier Unbiased Eatimator beberapa kriteria berikut harus dipenuhi : 1 Koefisien Determinasi R 2 R Square Berdasarkan pengujian model akan didapatkan pula koefisien diterminasi R 2 semakin tinggi koefisien determinasi maka akan semakin baik model tersebut dalam arti semakin besar kemampuan variabel bebas menerangkan variabel tergantung. Nilai R 2 akan meningkat dengan bertambahnya jumlah variabel bebas dalam persaman namun dengan menambah jumlah variabel bebas derajat bebas akan semakin kecil karena itu dipergunakan R 2 adjusted yang sudah mempertimbangkan dereajat bebas. Setelah dilakukan olah data diperoleh nilai koefisien diterminasi R adjusted square sebesar 0.912803 artinya bahwa 91.28 variasi perubahan variabel permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa dapat dijelaskan oleh variabel harga riil ekspor udang beku Indonesia harga riil ekspor udang beku Thailand GDP riil total kebutuhan impor udang beku kurs riil rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan permintaan ekspor udang beku Indonesia pada tahun sebelumnya. Sedangkan 8.72 lainnya dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model yang tidak diteliti. 2 Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Setelah dilakukan olah data diperoleh nilai F hitung sebesar 84.04849 dan Prob. F-Statistik sebesar 0.0000. Hal ini menunjukan bahwa secara bersama-sama uji serentak semua variabel independen yaitu variabel harga riil ekspor udang beku Indonesia harga riil ekspor udang beku Thailand GDP riil total kebutuhan impor udang beku kurs riil rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan permintaan ekspor udang beku Indonesia pada tahun sebelumnya terdapat pengaruh yang nyata terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa. 3 Uji t Uji t digunakan untuk mendeteksi apakah variabel independen berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependennya secara parsial. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.11 Pengaruh Variabel Independen terhadap Permintaan Ekspor Udang beku Indonesia ke Uni Eropa Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LnPX -0.6231 0.2360 -2.6401 0.0096 LnPY 0.4041 0.1784 2.2649 0.0256 LnGDP -3.3662 1.3286 -2.5336 0.0128 LnIMPOR 0.8579 0.3274 2.6202 0.0101 LnKURS -0.9122 0.2861 -3.1887 0.0019 LnDEKS 0.5205 0.0774 6.7213 0.0000 Sumber : Data diolah dengan Eviews 6.0 Hasil estimasi dari model regresi yang disajikan dalam tabel 4.10 bahwa semua variabel independen signifikan secara statistik. Hal ini berarti bahwa semua variabel bebas yang digunakan memiliki pengaruh terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa. 1 Harga Riil Ekspor Udang beku Indonesia ke Uni Eropa Berdasarkan hasil pengolahan data diatas didapatkan nilai t-statistic untuk variabel LnPX adalah sebesar -2.6401 dengan probabilitas 0.0096 lebih kecil dari α = 5. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel harga riil ekspor udang beku Indonesia berpengaruh signifikan terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa. 2 Harga Riil Ekspor Udang beku Thailand ke Uni Eropa Berdasarkan hasil pengolahan data diatas didapatkan nili t-statistic untuk variabel LPY adalah sebesar 2.2649 dengan probabilitas 0.0256 lebih kecil dari α = 5. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel harga riil udang beku Thailand berpengaruh signifikan terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa. 3 Gross Domestic Product GDP Riil Uni Eropa Berdasarkan hasil pengolahan data diatas didapatkan nili t-statistic untuk variabel LGDP adalah sebesar -2.5336dengan probabilitas 0.0128 lebih kecil dari α = 5. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Gross Domestic Product GDP riil Uni Eropa berpengaruh signifikan terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa. 4 Total Kebutuhan Impor Udang beku Uni Eropa Berdasarkan hasil pengolahan data diatas didapatkan nili t-statistic untuk variabel LIMPOR adalah sebesar 2.6202 dengan probabilitas 0.0101 lebih kecil dari α = 5. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel total kebutuhan impor udang beku Amerika Serikat riil Amerika Serikat dalam berpengaruh signifikan terhadap permintaan impor udang beku Indonesia ke Uni Eropa. 5 Nilai Tukar Riil Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat Berdasarkan hasil pengolahan data diatas didapatkan nili t-statistic untuk variabel ΔKURS adalah sebesar -3.1887 dengan probabilitas 0.0019 lebih kecil dari α = 5. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel nilai tukar riil rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpengaruh signifikan terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa. 6 Permintaan Ekspor Udang beku Indonesia ke Uni Eropa Tahun Sebelumnya Berdasarkan hasil pengolahan data diatas didapatkan nili t-statistic untuk variabel LDEKS adalah sebesar 6.7213 dengan probabilitas 0.0000 lebih kecil dari α = 5. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa.

4.3 Pembahasan