Pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat

meningkat. Ketika permintaan impor udang beku Uni Eropa meningkat yaitu dari Ecuador Argentina India maupun Thailand maka permintaan udang Uni Eropa dari Indonesia juga mengalami kenaikan.

4.3.5 Pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat

terhadap Permintaan Ekspor Udang beku Indonesia ke Uni Eropa Hasil estimasi data panel dengan menggunakan metode fixed effects menunjukan bahwa variabel nilai tukar riil rupiah terhadap dolar Amerika Serikat memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.912176 dengan t-statistic sebesar -3.188661 dan probability t- statistic sebesar 0.0019. Dalam ketentuaan statistik pengaruh nilai tukar riil rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa dapat dibuktikan yang ditandai dengan nilai probability t-statistic yang lebih kecil dari derajat ke percayaan α yang digunakan yaitu 5. Jika dilihat dari ketentuan ekonomi kesesuaian tanda pengaruh dari nilai tukar riil rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa bersifat negatif tidak sesuai dengan hipotesis. Artinya bahwa semakin tinggi nilai tukar riil rupiah terhadap dolar Amerika Serikat maka permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa akan semakin menurun dan sebaliknya. Menurut teori seharusnya setiap melemahnya nilai tukar akan meningkatkan daya saing ekspor karena produk akan lebih murah jika dijual ke luar negeri. Pada kasus ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa ada beberapa hal mengapa melemahnya nilai tukar riil rupiah justru menyebabkan penurunan ekspor. Pertama ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa tidak hanya berasal dari dalam negeri atau Indonesia membeli udang beku dari negara lain dan menjualnya lagi ke Uni Eropa re-ekspor sehingga setiap melemahnya nilai tukar justru akan melemahkan daya beli udang dari luar negeri dan membuat biaya impor menjadi semakin mahal sehingga mengurangi ekspor. Kedua adalah kenaikan ekspor udang beku Indonesia didorong oleh kenaikan total kebutuhan impor udang beku Uni Eropa kebijakan harga dari negara pesaing dan harga udang beku di Uni Eropa. Menguatnya nilai tukar rupiah tidak terlalu dirasakan karena secara keseluruhan harga di pasar Uni Eropa relatif lebih tinggi daripada di dalam negeri. Pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa adalah negatif dan in elasstis. Hubungan ini tidak sesuai teori dikarenakan menurut teori semakin melemahnya nilai tukar depresiasi maka akan meningkatkan daya saing komoditas tersebut sehingga akan bertendensi pada penigkatan permintaan akan barang tersebut. Perbedaan antara teori dengan kenyataan ini dikarenakan oleh bebeerapa alasan antara lain pada kasus ekspor udang beku indonesia. Indonesia tidak hanya mengeskpor udang beku yang berasal dari produksi dalam negeri. Namun juga berasal dari impor. Hal ini menjadikan ketika kurs melemah maka daya beli Indonesia terhadap produk impor akan melemah. Hal ini menjadikan ekspor udang beku Indonesia juga menurun.

4.3.6 Pengaruh Permintaan Ekspor Udang Beku Indonesia ke Uni Eropa