Pengaruh Harga Riil Ekspor Udang beku Thailand ke Uni Eropa

harga suatu barang maka permintaannya akan semakin menurun dan sebaliknya cateris paribus. Hal ini dikarenakan ketika harga barang meningkat konsumen akan mencari barang pengganti yang relatif lebih murah. Sehingga permintaan akan barang terubut mengalami penurunan. Selain efek subtitusi alasan mengapa permintaan akan menurun ketika harga meningkat adalah karena ketika harga mengalami peningkatan akan menyebabkan pendapatan riil dari konsumen akan menurun. Pendapatan riil yang menurun tersebut mengakibatkan konsumen cenderung mengurangi permintaannya. Efek peruabahan harga tersebut bersifta inelastis artinya bahwa ketika terjadi penurunan harga akan menyebabkan kenaikan permintaan yang tidak terlalu besar dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan konsumsi udang beku di Uni Eropa bukan merupakan barang yang sangat dibutuhkan masyarakat uni eropa bias dikatakan hanya barang pelengkap tidak barang pokok yang harus dikmonsumsi setiap hari di masyarakat.

4.3.2 Pengaruh Harga Riil Ekspor Udang beku Thailand ke Uni Eropa

Terhadap Permintaan Ekspor Udang beku Indonesia ke Uni Eropa Hasil estimasi data panel dengan menggunakan metode fixed effects menunjukan bahwa variabel harga riil ekspor udang beku Thailand ke Uni Eropa memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.404136 dengan t-statistic sebesar 2.264863 dan probability t- statistic sebesar 0.0256. Dalam ketentuaan statistik pengaruh arga riil ekspor udang beku Thailand ke Uni Eropa terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa dapat dibuktikan yang ditandai dengan nilai probability t-statistic yang lebih kecil dari derajat kepercayaan α yang digunakan yaitu 5. Jika dilihat dari ketentuan ekonomi kesesuaian tanda pengaruh dari harga riil ekspor udang beku Thailand ke Uni Eropa terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa bersifat positif sesuai dengan hipotesis. Artinya bahwa semakin tinggi harga riil ekspor udang beku Thailand maka permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa akan semakin meningkat dan sebaliknya. Besarnya kenaikan penurunan permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa sebagai akibat dari kenaikan penurunan 1 harga riil udang beku Thailand ke Uni Eropa adalah sebesar 0.404136 cateris paribus. Tingkat elastisitas harga silang adalah 0.404136 yang berarti bahwa udang beku Thailand merupakan barang subtitusi dari udang beku Indonesia. Hubungan antara harga ekspor udang beku Thailand ke Uni Eropa terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa adalah positif dan inelastis. Hal ini sesuai dengan teori permintaan bahwa ketika harga barang subtitusi mengalami kenaikan maka permintaan terhadap barang tersbut akan mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan konsumen akan cenderung mengurangi barang yang yang mengalami kenaikan harga dan lebih memilih barang subtitusi yang relatif lebih murah. Hubungan antara harga ekspor udang beku thailand terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa bersifat kurang responsif. Hal ini berarti bahwa ketika terjadi penurunan harga ekspor udang beku Thailand ke Uni Eropa maka permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa akan sedikit mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan pangsa volume pasar dari ekspor udang beku Thailand reltif kecil . Oleh karena itu perubahana harga riil ekspor udang beku Thailand ke Uni Eropa relatif kecil berpengaruh terhadap harga udang beku di Uni Eropa. Oleh karena itu pengaruh dari harga riil ekspor udang beku Thailand ke Uni Eropa berpengaruh kurang responsif terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa.

4.3.3 Pengaruh Gross Domestic Product Uni Eropa terhadap Permintaan