beku Indonesia ke Uni Eropa tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Harga Riil Ekspor Udang beku Indonesia Ke Uni Eropa
Terhadap Permintaan Ekspor Udang beku Indonesia Ke Uni Eropa
Hasil estimasi data panel dengan menggunakan metode fixed effects menunjukan bahwa variabel harga ril ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa
memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.6231 dengan t-statistic sebesar -2.6401 dan probability t-
statistic sebesar 0.0096. Dalam ketentuaan statistik pengaruh harga riil ekspor udang beku
Indonesia ke Uni Eropa terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa dapat dibuktikan yang ditandai dengan nilai probability t-statistic yang lebih kecil dari
derajat kepercayaan α yang digunakan yaitu 5. Jika dilihat dari ketentuan ekonomi kesesuaian tanda pengaruh dari harga riil ekspor Indonesia ke Uni Eropa terhadap
permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa bersifat negatif sesuai dengan hipotesis. Artinya bahwa semakin rendah harga riil ekspor udang beku Indonesia ke Uni
Eropa maka permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropaakan semakin tinggi dan sebaliknya. Besarnya kenaikan penurunan permintaan ekspor udang beku Indonesia
ke Uni Eropasebagai akibat dari penurunan kenaikan 1 harga riil ekspor Indonesia ke Uni Eropa adalah sebesar 0.6231 cateris paribus. Tingkat elastisitas harga riil ekspor
Indonesia ke Uni Eropa adalah 0.6231 yang berarti bahwa perubahan permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa kurang responsif terhadap perubahan harga riil
ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa. Menurut teori hubungan antara harga ekspor udang beku Indonesia ke Uni eropa
dengan permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa bersifat negatif dan in elastis. Hal ini sesuai dengan teori permintaan yang menyatakan bahwa semakin tinggi
harga suatu barang maka permintaannya akan semakin menurun dan sebaliknya cateris paribus.
Hal ini dikarenakan ketika harga barang meningkat konsumen akan mencari barang pengganti yang relatif lebih murah. Sehingga permintaan akan barang terubut
mengalami penurunan. Selain efek subtitusi alasan mengapa permintaan akan menurun ketika harga meningkat adalah karena ketika harga mengalami peningkatan akan
menyebabkan pendapatan riil dari konsumen akan menurun. Pendapatan riil yang menurun tersebut mengakibatkan konsumen cenderung mengurangi permintaannya. Efek
peruabahan harga tersebut bersifta inelastis artinya bahwa ketika terjadi penurunan harga akan menyebabkan kenaikan permintaan yang tidak terlalu besar dan sebaliknya. Hal ini
dikarenakan konsumsi udang beku di Uni Eropa bukan merupakan barang yang sangat dibutuhkan masyarakat uni eropa bias dikatakan hanya barang pelengkap tidak barang
pokok yang harus dikmonsumsi setiap hari di masyarakat.
4.3.2 Pengaruh Harga Riil Ekspor Udang beku Thailand ke Uni Eropa