Pengaruh Gross Domestic Product Uni Eropa terhadap Permintaan

dan sebaliknya. Besarnya kenaikan penurunan permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa sebagai akibat dari kenaikan penurunan 1 harga riil udang beku Thailand ke Uni Eropa adalah sebesar 0.404136 cateris paribus. Tingkat elastisitas harga silang adalah 0.404136 yang berarti bahwa udang beku Thailand merupakan barang subtitusi dari udang beku Indonesia. Hubungan antara harga ekspor udang beku Thailand ke Uni Eropa terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa adalah positif dan inelastis. Hal ini sesuai dengan teori permintaan bahwa ketika harga barang subtitusi mengalami kenaikan maka permintaan terhadap barang tersbut akan mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan konsumen akan cenderung mengurangi barang yang yang mengalami kenaikan harga dan lebih memilih barang subtitusi yang relatif lebih murah. Hubungan antara harga ekspor udang beku thailand terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa bersifat kurang responsif. Hal ini berarti bahwa ketika terjadi penurunan harga ekspor udang beku Thailand ke Uni Eropa maka permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa akan sedikit mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan pangsa volume pasar dari ekspor udang beku Thailand reltif kecil . Oleh karena itu perubahana harga riil ekspor udang beku Thailand ke Uni Eropa relatif kecil berpengaruh terhadap harga udang beku di Uni Eropa. Oleh karena itu pengaruh dari harga riil ekspor udang beku Thailand ke Uni Eropa berpengaruh kurang responsif terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa.

4.3.3 Pengaruh Gross Domestic Product Uni Eropa terhadap Permintaan

Ekspor Udang beku Indonesia ke Uni Eropa Hasil estimasi data panel dengan menggunakan metode fixed effects menunjukan bahwa variabel gross domestic product riil Uni Eropa memiliki nilai koefisien regresi sebesar -3.366179 dengan t-statistic sebesar -2.533634 dan probability t-statistic sebesar 0.0128. Dalam ketentuaan statistik pengaruh gross domestic product riil Uni Eropa terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa dapat dibuktikan yang ditandai dengan nilai probability t-statistic yang lebih kecil dari derajat kepercayaan α yang digunakan yaitu 5. Jika dilihat dari ketentuan ekonomi kesesuaian tanda pengaruh dari gross domestic product riil Uni Eropa terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa bersifat negatif tidak sesuai dengan hipotesis. Artinya bahwa semakin tinggi gross domestic product riil Uni Eropa maka permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa akan semakin menurun dan sebaliknya. Besarnya kenaikan penurunan permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa sebagai akibat dari penurunan kenaikan 1 harga riil udang beku Thailand ke Uni Eropa adalah sebesar 3.366179 cateris paribus. Tingkat elastisitas harga silang adalah -3.366179 yang berarti bahwa ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa merupakan barang yang berkualitas rendah. Menurut Samuelson 1997 kemampuan suatu bangsa untuk mengimpor sangat tergantung pada pendapatan nasionalnya. Artinya semakin besar pendapatan nasional suatu negara semakin besar pula kemampuan negara tersebut mengimpor. Pengaruh GDP Uni eropa terhadap permintaan ekspor udang beku Indonesia ke Uni Eropa adalah negatif dan elastis. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula permintaan terhadap suatu barang. Hal ini dikarenakan kualitas dari udang beku Indonesia yang cenderunng buruk. Menurut dari Dinas Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2000 hambatan masuk untuk ekspor udang beku ke Uni Eropa semakin ketat. Pengetatan ini dilakukan melalui regulasi zero tolerance atas kandungan chlorampenicol pada udang beku asal Asia yang masuk. Alasan utama regulasi ini adalan demi kesehatan dan perlindungan konsumen. Pengetatan impor ini dilakukan secara bertahap sehingga dari tahun ke tahun ekspor udang beku Indonesia ke Uni eropa Semakin menurun meskipun GDP Uni Eropa dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

4.3.4 Pengaruh Total Impor Uni Eropa terhadap Permintaan Ekspor