Cara Tanam Pemeliharaan Panen dan

yang mengkonsumsi dan lingkungan sekitar. Untuk menghindari hal tersebut maka diperlukan suatu teknik penanaman bawang daun secara alami organik, dimana dalam setiap tahapan kegiatannya mengutamakan penggunaan bahan- bahan organik dan penanganan tanaman secara alami.

1. Cara Tanam

Lahan yang digunakan untuk penanaman bawang daun organik adalah lahan yang bebas dari pencemaran bahan agrokimia seperti pupuk dan pestisida kimia. Apabila lahan yang akan ditanami merupakan lahan bekas penanaman anorganik maka lahan tersebut harus terlebih dulu dikonversi secara bertahap menjadi lahan organik dengan cara pemberian pupuk organik. Lama masa konversi tergantung dari sejarah penggunaan lahan, pupuk, pestisida dan jenis tanaman. Benih yang digunakan berasal dari kebun pertanian organik dan bukan berasal dari benihbibit hasil rekayasa genetika.

2. Pemeliharaan

Secara umum tahapan pemeliharaan terhadap bawang daun organik sama dengan tahapan pemeliharaan pada bawang daun anorganik. Namun perbedaannya terletak pada bahan-bahan serta teknik penanganan yang dilakukan pada beberapa tahapan pemeliharaan. Tahap pemupukan dilakukan dengan memberikan pupuk organik seperti pupuk kompos yang berupa kotoran hewan, pupuk kandang, tanaman rerumputan, semak, perdu dan pohon, limbah pertanaman jerami padi, batang, jagung, sekam padi serta limbah agroindustri. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan cara mekanis, biologis dan rotasi tanaman. Upaya meningkatkan kesuburan tanah juga harus dilakukan secara alami melalui penambahan pupuk organik, sisa tanaman, pupuk alam serta rotasi dengan tanaman legum.

3. Panen dan

Pascapanen Panen dan penanganan pascapanen juga harus dilakukan dengan hati-hati serta menggunakan cara-cara yang alami agar terhindar dari kontaminasi dengan bahan kimia sintesis. Pemanenan bawang daun dilakukan dengan cara mencabut seluruh rumpun tanaman atau membongkarnya dengan alat bantu kored. Penanganan pascapanen bawang daun dimulai sejak pengumpulan hasil hingga pemasaran. Pada tahap pencucian dalam pascapanen bawang daun organik, bawang daun organik yang telah dibuang sebagian akar dan daunnya serta bagian- bagian lain yang tidak berguna harus segera dicuci dengan air bersih. Pencucian dengan air bersih bertujuan untuk menghilangkan segala kotoran yang masih melekat pada daun, batang dan akar.

2.4 Penelitian Terdahulu

2.4.1 Usahatani

Handayani 2007 mengutarakan bahwa dari sisi petani, pengelolaan usahatani pada dasarnya terdiri dari pemilihan antara berbagai alternatif penggunaan sumber daya yang terbatas yang terdiri dari lahan, tenaga kerja, modal, waktu dan pengelolaan. Menurutnya, hal ini dilakukan agar para petani dapat menghadapi berbagai kesulitan dan resiko dalam kegiatan usahataninya untuk mencapai tujuan usahatani yang menguntungkan. Puruhito 2005 secara lebih khusus berpendapat bahwa keberhasilan usahatani tidak terlepas dari faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya,

Dokumen yang terkait

Analisis pendapatan dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jamur tiram putih (Studi kasus di Desa Tugu Utara, kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat)

0 12 119

Analisis Usahatani dan Analisis Kelayakan Usahatani pada Budidaya Paprika (Capsicum annum var. grosumm) dengan Sistem Hidroponik (Studi Kasus di PT Cipta Citra Persada, Desa Naringgul Bawah, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 15 106

Analisis pendapatan usahatani dan pemasaran wortel dengan budidaya organik (studi kasus Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 7 122

Analisis Usahatani Sayuran Organik di Perusahaan Matahari Farm Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

0 10 200

Analisis perbandingan pendapatan usahatani padi organik dengan padi anorganik (kasus : kelurahan Sindang Barang dan Situ Gede, kecamatan Bogor Barat)

2 15 211

Analisis Ekonomi Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik pada Petani Penggarap (Studi Kasus: Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor)

1 8 217

Analisis ekonomi usahatani jamur tiram putih di Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor

2 17 134

Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran Organik pada Yayasan Bina Sarana Bakti Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

6 14 103

Manajemen Risiko Rantai Pasok Sayuran Organik (Studi Kasus PT. X Cisarua, Bogor, Jawa Barat)

1 11 81

Analisis Perbandingan Usahatani Dan Pemasaran Antara Padi Organik Dan Padi Anorganik (Kasus : Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 3 190