Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BAB V KERAGAAN USAHATANI BAWANG DAUN ORGANIK

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Batulayang yang merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa Batulayang berbatasan dengan Desa Megamendung dan Desa Jogjogan di sebelah Utara, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cibeureum, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Cisarua dan sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tugu Utara. Jarak dari Desa Batulayang ke ibukota kecamatan adalah sejauh 3 Km dengan waktu tempuh 15 menit, sedangkan jarak dari Desa Batulayang ke ibukota kabupaten Bogor adalah sejauh 36 Km yang dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Sarana transportasi yang dapat digunakan untuk menghubungkan desa ini menuju jalan raya utama jalan raya puncak adalah ojek atau kendaraan beroda empat. Perjalanan menuju Desa Batulayang tidak terlalu sulit, karena kondisi jalan yang ada di desa tersebut cukup baik dan sebagian besar sudah berupa jalan aspal, meskipun masih ada beberapa jalan tanah dan jalan bebatuan terutama menuju ke lahan pertanian dan perkebunan. Karakteristik geografis Desa Batulayang yaitu berada di daerah dataran tinggi yang memiliki ketinggian 900-1000 meter di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata 19-24ยบ C serta curah hujan per tahun di daerah tersebut sekitar 1000 mm. Dengan melihat kondisi tersebut, maka Desa Batulayang merupakan lokasi yang cocok untuk mengembangkan tanaman sayuran khususnya tanaman bawang daun baik yang dibudidayakan secara organik maupun anorganik. Luas wilayah Desa Batulayang secara keseluruhan adalah 226 hektar. Pemanfaatan lahan desa sebagian besar digunakan untuk areal perkebunan 60,18 , areal ladangtegalan 13,27 serta areal pertanian dan pemukiman masing- masing 8,85 , Sebagian lainnya digunakan untuk areal perikanan, areal bangunan fasilitas umum dan lain-lain. Pemanfaatan lahan di Desa Batulayang secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Pemanfaatan Lahan Desa Batulayang Tahun 2007 Fungsi Lahan Luas Lahan Ha Persentase Lahan Pertanian 20 8,85 Lahan Perkebunan 136 60,18 LadangTegalan 30 13,27 Lahan Pemukiman 20 8,85 Lahan Perikanan 2 0,88 Lahan bangunan Fasilitas Umum 3.06 1,35 Lain-lain 14.94 6,61 Total 226 100 Sumber : Data Monografi Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, 2007 Desa Batulayang terdiri dari empat RW Rukun Warga dan 19 RT Rukun Tetangga serta dua dusun yaitu Dusun Batulayang I dan Dusun Batulayang II. Kedua dusun tersebut dipisahkan oleh sungai Ciliwung yang merupakan sumber air bagi penduduk di desa tersebut. Jumlah penduduk Desa Batulayang tercatat sebanyak 7.065 jiwa tahun 2004, dengan komposisi 3.577 jiwa penduduk laki-laki 50,63 dan 3.488 jiwa penduduk perempuan 49,37 . Jumlah penduduk Desa Batulayang dilihat dari komposisi penduduk berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin di Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor Tahun 2007 Jenis kelamin No Golongan Umur Laki-laki orang Perempuan orang Jumlah orang 1 0-12 bulan 71 66 137 2 13 bulan-4 tahun 124 116 240 3 5-6 tahun 83 81 164 4 7-12 tahun 433 432 865 5 13-15 tahun 305 308 613 6 16-18 tahun 370 355 725 7 19-25 tahun 66 51 117 8 26-35 tahun 813 873 1.686 9 36-45 tahun 463 410 873 10 46-50 tahun 532 503 1.035 11 51-60 tahun 113 104 217 12 61-75 tahun 114 108 222 13 Lebih dari 75 tahun 90 81 171 Jumlah 3577 3488 7065 Sumber : Profil Desa Batulayang Tahun 2007 Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa penduduk Desa Batulayang lebih banyak yang berusia antara 26-35 tahun, yakni sebesar 1.686 jiwa atau sebesar 23,86 persen dari total penduduk dan termasuk dalam kriteria produktif. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan lebih banyak berada pada kisaran usia 26-35 tahun. Dilihat dari struktur mata pencahariannya, penduduk Desa Batulayang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani maupun buruh tani yaitu sebanyak 3.200 orang atau sekitar 71,54 persen dari total jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian, sedangkan sisanya bekerja disubsektor jasaperdagangan, subsektor perkebunan, subsektor peternakan, subsektor perikanan, subsektor industri kecilkerajinan dan subsektor industri sedang maupun besar. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian di Desa Batulayang dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor Tahun 2007 No Struktur Mata Pencaharian Jumlah orang Persentase 1 Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan 3200 71,54 2 Sub Sektor PerkebunanPerladangan 80 1,79 3 Sub Sektor Peternakan 22 0,49 4 Sub Sektor Perikanan 15 0,34 5 Sub Sektor Industri KecilKerajinan 3 0,07 6 Sub Sektor Industri BesarSedang 12 0,27 7 Sub Sektor JasaPerdagangan 1141 25,50 Jumlah 4473 100,00 Sumber : Profil Desa Batulayang Tahun 2007 Jenis pertanian yang diusahakan oleh para petani di Desa Batulayang cukup bervariasi. Komoditi yang dibudidayakan diantaranya adalah tomat, bawang daun, wortel, cabe, pakcoy, caisin, sawi putih, kembang kol dan lain-lain, sedangkan untuk komoditi buah-buahan para petani lebih banyak membudidayakan tanaman pisang. Hal ini disebabkan kondisi alam dan iklim yang cocok untuk pertumbuhan tanaman ini. Komoditi-komoditi tersebut, baik sayuran maupun buah sejak dulu dibudidayakan secara anorganikkonvensional, namun saat ini para petani di Desa Batulayang sedang mengembangkan sistem pertanian organik terutama untuk tanaman sayuran. Hal ini disebabkan kondisi alam di Desa Batulayang yang jauh dari polusi serta cukup mendukung dengan tersedianya sumber air yang langsung berasal dari pegunungan.

5.2 Karakteristik Petani Bawang Daun

Dokumen yang terkait

Analisis pendapatan dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jamur tiram putih (Studi kasus di Desa Tugu Utara, kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat)

0 12 119

Analisis Usahatani dan Analisis Kelayakan Usahatani pada Budidaya Paprika (Capsicum annum var. grosumm) dengan Sistem Hidroponik (Studi Kasus di PT Cipta Citra Persada, Desa Naringgul Bawah, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 15 106

Analisis pendapatan usahatani dan pemasaran wortel dengan budidaya organik (studi kasus Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 7 122

Analisis Usahatani Sayuran Organik di Perusahaan Matahari Farm Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

0 10 200

Analisis perbandingan pendapatan usahatani padi organik dengan padi anorganik (kasus : kelurahan Sindang Barang dan Situ Gede, kecamatan Bogor Barat)

2 15 211

Analisis Ekonomi Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik pada Petani Penggarap (Studi Kasus: Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor)

1 8 217

Analisis ekonomi usahatani jamur tiram putih di Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor

2 17 134

Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran Organik pada Yayasan Bina Sarana Bakti Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

6 14 103

Manajemen Risiko Rantai Pasok Sayuran Organik (Studi Kasus PT. X Cisarua, Bogor, Jawa Barat)

1 11 81

Analisis Perbandingan Usahatani Dan Pemasaran Antara Padi Organik Dan Padi Anorganik (Kasus : Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 3 190