Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara Keadaan Umum Daerah Penelitian Kecamatan Sipahutar, Tapanuli Utara

V. GAMBARAN UMUM

5.1 Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

Kabupaten Tapanuli Utara terletak pada 1A 20’ – 2A 41’ Lintang Utara dan 98A 5 – 99A 15’ Bujur timur dengan ketinggian sekitar 300 meter – 1800 meter di atas permukaan laut dengan luas wilayah 10605 km 2 atau seluas 1.060.500 hektar. Lahan yang berpotensi untuk diolah adalah 604060,8 hektar 56,96 persen, terdiri dari untuk sawah 124074,08 hektar 20,54 persen, perkebunan 68379,68 hektar 11,32 persen, sawah kering 76474,09 hektar 12,66 persen, perkebunan campuran 29478,17 hektar 4,88 persen, dan penggunaan lainnya. Jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara adalah 750.000 jiwa, dengan kepadatan rata – rata 70 orang per km 2 . Mata pencaharian terbanyak penduduknya adalah sebagai petani, kepemilikan lahan pertanian 1 hektar per kepala keluarga atau 0,25 hektar per jiwa. Secara administratif Kabupaten Tapanuli Utara terdapat 15 kecamatan, yaitu Adiankoting , Garoga , Muara , Pagaran , Pahae Jae , Pahae Julu , Pangaribuan , Parmonangan , Purbatua , Siatas Barita , Siborong-Borong , Simangumban , Sipahutar , Sipoholon , dan Tarutung . Ibukotanya berada di Tarutung.

5.2 Keadaan Umum Daerah Penelitian Kecamatan Sipahutar, Tapanuli Utara

Kecamatan Sipahutar terletak pada ketinggian 600 – 1200 meter di atas permukaan laut dan luas wilayah 40,28 persen. Penggunaan lahan di kecamatan ini terdiri dari 233618,95 hektar 54,69 persen, terdiri dari untuk sawah 47704,98 hektar 20,42 persen, perkebunan 23992,67 hektar 10,27 persen, sawah kering 32823,329 hektar 14,05 persen, perkebunan campuran 12218,27 hektar 5,23 persen, dan penggunaan lainnya. Waktu tempuh lokasi penelitian dari Kabupaten Tapanuli adalah selama 1,5 jam. Dan transportasi yang menghubungkan kecamatan ini dengan kabupaten relatif masih sedikit. Di Kabupaten Tapanuli Utara pasar buka setiap hari. Namun pada tiap – tiap kecamatan pasar hanya buka sekali dalam seminggu. Oleh karena hal itulah pemasaran nanas mengalami banyak hambatannya.

5.3 Kajian Agribisnis Nanas di Daerah Penelitian