Analisis Sensitivitas Usahatani Nanas

VII. ANALISIS SENSITIVITAS AGRIBISNIS NANAS

7.1. Analisis Sensitivitas Usahatani Nanas

Nilai NPV, Net BC, dan IRR yang diperoleh dari perhitungan di atas menunjukkan bahwa usahatani nanas yang dilakukan layak untuk dilaksanakan. Suatu proyek pada dasarnya menghadapi ketidakpastian karena dipengaruhi perubahan-perubahan, baik dari sisi pengeluaran maupun pemasukan yang akhirnya akan mempengaruhi tingkat kelayakan suatu proyek. Oleh karena hal itu diperlukan analisis sensitivitas terhadap beberapa kemungkinan yang terjadi. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis kepekaan terhadap perubahan-perubahan pada jumlah produksi, harga input dan harga jual output sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada saat penelitian dilaksanakan. Analisis sensitivitas ini dilakukan terhadap beberapa kemungkinan yang terjadi, yaitu : 1. Apabila jumlah produksi tetap, harga jual output tetap, dan harga input naik sebesar 10 persen. 2. Apabila jumlah produksi tetap, harga jual output naik sebesar 20 persen, dan harga input naik sebesar 10 persen. 3. Apabila jumlah produksi tetap, harga jual output turun sebesar 20 persen, dan harga input naik sebesar 10 persen. 4. Apabila jumlah produksi naik 35 persen, harga jual output tetap, dan harga input naik sebesar 10 persen. 5. Apabila jumlah produksi naik 35 persen, harga jual output naik sebesar 20 persen, dan harga input naik sebesar 10 persen. 6. Apabila jumlah produksi naik 35 persen, harga jual output turun sebesar 20 persen, dan harga input naik sebesar 10 persen. 7. Apabila jumlah produksi turun sebesar 15 persen, harga jual output tetap, dan harga input naik sebesar 10 persen. 8. Apabila jumlah produksi turun sebesar 15 persen, harga jual output naik sebesar 20 persen, dan harga input naik sebesar 10 persen. 9. Apabila jumlah produksi turun sebesar 15 persen, harga jual output turun sebesar 20 persen, dan harga input naik sebesar 10 persen. Pada tingkat diskonto 15 persen secara finansial usahatani nanas tidak layak dilaksanakan pada kondisi : 1. Apabila terjadi penurunan harga jual output sebesar 20 persen harga input naik sebesar 10 persen dan jumlah produksi tetap. 2. Apabila terjadi penurunan jumlah produksi sebesar 15 persen, harga input naik sebesar 10 persen, dan harga output tetap. 3. Apabila terjadi penurunan jumlah produksi sebesar 15 persen, harga output turun sebesar 20 persen dan harga input naik sebesar 10 persen. Untuk hasil perhitungan analisis sensitivitas kelayakan finansial usahatani nanas tersebut diperoleh hasil sebagaimana yang tercantum pada Tabel 13. Tabel 13. Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Usahatani Nanas Pada Tingkat Diskonto 15 persen, dan 26 persen Df Perubahan – perubahan 15 26 Produksi Harga penjualan Harga input NPV Net BC NPV Net BC IRR 0 0 0 5623375,19 1,35 -1397452,98 0,89 24 0 0 10 4178532,85 1,25 -2275448.93 - 22 0 20 10 16038076,27 1,98 4694114,65 1,33 31 0 -20 10 -7681010,57 0,52 -9245012,50 0.34 - 35 0 10 24932733,83 2.53 9921287,33 1,70 33 35 20 10 40943117,45 3,52 19330198,15 2,36 36 35 -20 10 8922350.22 1.54 512376.50 1.04 27 -15 0 10 -4716124.71 0,71 -7502621,61 0,46 - -15 20 10 5364487,19 1,33 -1578492.57 0,88 23 -15 -20 10 -14796736,62 - -13426750,65 - - Pada tingkat diskonto 26 persen syarat kelayakan investasi usahatani nanas secara finansial tidak terpenuhi untuk dilaksanakan pada 6 kondisi, yaitu : 1. Apabila harga input tetap, jumlah produksi tetap dan harga output tetap. 2. Apabila harga jual output tetap, jumlah produksi tetap, dan harga input naik sebesar 10 persen. 3. Apabila terjadi penurunan harga jual output sebesar 20 persen, harga input naik sebesar 10 persen dan jumlah produksi tetap. 4. Apabila terjadi penurunan jumlah produksi sebesar 15 persen, harga input naik sebesar 10 persen dan harga output tetap. 5. Apabila terjadi penurunan jumlah produksi sebesar 15 persen, harga input naik sebesar 10 persen dan harga output naik sebesar 20 persen. 6. Apabila terjadi penurunan jumlah produksi sebesar 15 persen, harga input naik sebesar 10 persen dan harga output turun sebesar 20 persen. Perubahan-perubahan jumlah produksi, harga jual output, dan harga jual input pada tingkat 15 persen dan 26 persen tidak mempengaruhi kelayakan usahatani nanas secara ekonomi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan harga output pada analisis ekonomi jauh lebih besar dibandingkan pada analisis finansial. Hasil pehitungan analisis sensitivitas ekonomi pada tingkat diskonto 15 persen, dan 26 persen dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Analisis Sensitivitas Kelayakan Ekonomi Usahatani Nanas Pada Tingkat Diskonto 15 persen, dan 26 persen Df Perubahan – perubahan 15 26 Produksi Harga penjualan Harga input NPV Net BC NPV Net BC IRR 0 0 269566747,91 14.81 153839879,02 10.05 41 0 0 10 276360729,12 15,01 156692891,59 10,12 40 0 20 10 344708266.13 18.48 196859067.27 12.46 41 0 -20 10 208013192.11 11,55 116526715.91 7,78 40 35 0 10 395968918.89 21,08 226983699.03 14,22 41 35 20 10 488238093.86 25,76 281208036.21 17,37 41 35 -20 10 303699743.92 16,40 172759361.86 11,06 41 -15 0 10 225100076.36 12,41 130629270.40 7,67 41 -15 20 10 283195482.82 15,36 160709509.16 10,36 40 -15 -20 10 167004669.90 9,47 92427010.50 6,38 40

7.2. Analisis Payback Period Investasi Usahatani Nanas