Kerangka Teoritis KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Teoritis

Proyek pertanian adalah suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber- sumber finansial menjadi barang-barang kapital yang dapat mengasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat setelah beberapa periode waktu. Dalam beberapa proyek biaya-biaya produksi atau pemeliharaan yang telah dikeluarkan diharapkan dapat memberikan keuntungan atau manfaat secara cepat, kira-kira dalam jangka satu tahun Gittinger, 1986. Tujuannya dilakukan analisis proyek adalah : 1 mengetahui tingkat keuntungan yang dicapai melalui investasi dalam suatu proyek; 2 menghindari pemborosan sumber daya dengan menghindari pelaksanaan proyek yang tidak tidak menguntungkan; 3 mengadakan penilaian terhadap peluang investasi yang ada sehingga dapat dipilih alternatif proyek yang paling menguntungkan; 4 menentukan prioritas investasi Gray, et al., 1992. Untuk dapat merencanakan dan menganalisa proyek yang efektif, perlu mempertimbangkan banyak aspek yang secara bersama-sama menentukan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman investasi tertentu. Seluruh aspek ini saling berhubungan. Seluruh aspek harus selalu dipertimbangkan pada setiap tahap dalam perencanaan proyek dan siklus pelaksanaannya. Dalam penelitian ini, kelayakan agribisnis nanas akan dianalisis berdasarkan empat aspek, yaitu aspek teknis, aspek institusional-organisasi- manajerial, aspek sosial, dan aspek ekonomi.

3.1.1. Aspek Teknis

Analisa secara teknis berhubungan dengan input proyek penyediaan dan output produksi berupa barang-barang nyata dan jasa-jasa. Hal itu sangat penting, dam kerangka proyek harus dibuat secara jelas agar supaya analisa secara teknis dapat dilakukan dengan teliti. Aspek teknis berpengaruh sangat besar terhadap kelancaran jalannya usaha, terutama kelancaran proses produksi. Analisa teknis akan menguji hubungan-hubungan teknis yang mungkin dalam suatu proyek pertanian : keadaan tanah, ketersediaan air, irigasi, varietas benih, teknologi sampai ke fasilitas-fasilitas pemasaran, penyimpanan dan pengolahan. Namun tidak dikatakan bahwa aspek lain tidak penting, karena semua aspek saling berhubungan.

3.1.2. Aspek Institusional-Organisasi-Manajerial

Dalam Gittinger 1986, analisa aspek ini berkisar antara penetapan institusi, organisasi dan manajerial yang tepat dan tidak tumpang tindih overlapping, yang secara jelas mempunyai pengaruh yang penting terhadap pelaksanaan proyek. Untuk dapat melaksanakan, suatu proyek harus dihubungkan secara tepat dengan struktur kelembagaan disuatu negara atau daerah, usulan organisasi proyek harus diteliti untuk mengetahui apakah proyek dapat diarahkan, serta kemampuan manajerial dari staf yang ada untuk dapat memutuskan apakah mereka sanggup menangani kegiatan-kegiatan sektor publik berskala besar.

3.1.3. Aspek Sosial

Analisis aspek ini perlu dilakukan, karena sebuah proyek harus mempertimbangkan pola dari kebiasaan sosial dari pihak yang akan dilayani oleh proyek. Beberapa pertanyaan yang biasa dijadikan masalah adalah mengenai penciptaan kesempatan kerja atau bagaimana kualitas hidup masyarakat serta apakah proyek bersahabat dengan lingkungannya Gittinger, 1986.

3.1.4. Aspek ekonomi

Analisa ekonomi proyek membutuhkan pengetahuan mengenai apakah suatu proyek yang diusulkan akan memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan perekonomian secara keseluruhan dan apakah kontribusinya cukup besar dalam menentukan penggunaan sumber-sumber daya yang diperlukan. Sudut pandang yang diambil dalam analisa ekonomi ini adalah masyarakat secara keseluruhan Gittinger, 1986. Namun ada beberapa unsur yang berbeda dalam penilaian dengan aspek finansial yaitu : 1 Harga, dalam analisis ekonomi digunakan harga bayangan shadow price yang menggambarkan nilai sosial atau nilai ekonomis yang sesungguhnya daripada unsur-unsur biaya dan manfaat masyarakat, 2 Pembayaran transfer dalam analisis ekonomi, pajak tidak dikurangkan dalam perhitungan benefit dari proyek, karena pajak tidak dianggap sebagai biaya tetapi merupakan hasil bersih proyek. Sedangkan subsidi dianggap sebagai pengeluaran proyek karena dianggap sebagai biaya bagi masyarakat, dan Bunga, dalam analisis ekonomi bunga modal tidak dipisahkan atau dikurangkan dari hasil kotor. Secara rinci, analisis ekonomi dilakukan dengan alasan karena adanya : 1. Ketidaksempurnaan pasar termasuk dalam distorsi yang timbul karena peraturan pemerintah, misalnya pengendalian harga. 2. Adanya pajak dan subsidi. Pajak berarti pendistribusian sebagian kekayaan konsumen atau perusahaan ke pemerintah. 3. Berlakunya konsep konsumen surplus dan produsen surplus. Bagian yang termasuk didalam aspek ekonomi adalah aspek finansial dan aspek komersial. Unsur-unsur yang termasuk dalam analisis finansial adalah Gittinger, 1986 : 1 harga yang digunakan adalah harga pasar; 2 pembayaran transfer yaitu pajak merupakan biaya proyek dan sebagai pengurang laba, subsidi akan mengurangi biaya proyek sehingga menambah manfaat proyek. Dengan adanya pengaruh waktu terhadap nilai uang selama umur ekonomis kegiatan usaha maka perlu dilakukan metode Discounted Cashflow analysis. Cashflow analysis dilakukan setelah komponen-komponennya ditentukan dan diperoleh nilainya. Komponen tersebut dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu penerimaan atau manfaat benefit ; inflow dan pengeluaran atau biaya cost ; outflow. Selisih antara keduanya disebut manfaat bersih net benefit yang kemudian dijadikan nilai sekarang present value dengan mengalikannya dengan tingkat diskonto discount rate yang besarnya telah ditetapkan. Tingkat diskonto ini harus senilai dengan opportunity cost of capital atau biaya marginal kegiatan tersebut dari sudut pandang pemilik modal atau peserta usaha dan biasanya tingkat usaha tersebut untuk meminjam modal. Terdapat beberapa kriteria penilaian suatu investasi sehubungan dengan metode Discounted Cash Flow,antara lain yaitu : 1 Net Present Value NPV, nilai sekarang dari selisih antara penerimaan dan biaya pada tingkat diskonto tertentu. Proyek dinyatakan layak bila NPV lebih besar atau sama dengan nol, yang berarti proyek tersebut minimal telah mengembalikan persis sebesar opportunity cost faktor produksi modal; 2 Net Benefit Cost ratio BC, merupakan penilaian yang dilakukan untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan biaya yang berupa perbandingan jumlah nilai bersih sekarang yang positif dengan jumlah nilai bersih sekarang yang negatif. Net BC menunjukkan manfaat bersih yang diperoleh setiap penambahan satu rupiah pengeluaran bersih. Proyek dikatakan layak jika diperoleh nilai Net BC lebih besar dari satu dan tidak layak jika diperoleh nilai Net BC lebih kecil dari satu. Apabila BC sama dengan satu, pengambilan keputusan diserahkan pada pihak manajemen; 3 Internal Rate Of Return IRR, merupakan tingkat diskonto pada saat NPV sama dengan nol yang dinyatakan dalam persen. Nilai IRR menunjukkan tingkat keuntungan dari suatu proyek tiap tahunnya dan menunjukkan kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. Jika IRR suatu proyek lebih besar atau sama dengan tingkat diskonto yang berlaku maka proyek tersebut layak untuk dilaksanakan; Menurut Gittinger 1986, yang termasuk dalam aspek komersial dari suatu proyek adalah rencana pemasaran output yang dihasilkan oleh proyek dan penyediaan input yang dibutuhkan untuk kelangsungan dan pelaksanaan proyek. Dari sudut pandang output, analisa pasar untuk hasil proyek adalah sangat penting untuk menyakinkan bahwa terdapat permintaan yang efektif pada suatu harga yang menguntungkan. Dari sudut pandang input, rencana-rencana yang cocok harus dibuat bagi para petani untuk menyakinkan tersedianya pupuk, pestisida dan benih unggul yang mereka perlukan untuk dapat menggunakan teknologi baru atau pola penanaman baru. Pemasaran Definisi pemasaran pertanian menurut Limbong dan Sitorus 1987 mencakup segala kegiatan dan usaha yang berhubungan dengan perpindahan hak milik dan fisik dari hasil pertanian dan kebutuhan usaha pertanian dari produsen ke konsumen, termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan tertentu yang menghasilkan perubahan bentuk dari barang yang dimaksud untuk lebih memudahkan penyalurannya dan memberikan kepuasan yang lebih tinggi kepada konsumen. Dalam analisis pemasaran ini yang akan dilihat adalah lembaga pemasaran, saluran pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran dan marjin pemasaran.

a. Lembaga Pemasaran dan Saluran Pemasaran