selama 6 tahun. Pendapatan bersih yang diperoleh merupakan selisih antara penerimaan dengan pengeluaran. Dari cash flow analisis finansial dan ekonomi
industri pengolahan nanas Tabel lampiran 9 dan 10 terlihat bahwa pendapatan bersih yang diterima pada tahun ke – 1 bernilai negatif, yaitu sebesar
Rp. -2.628.770.000,- untuk analisis finansial sedangkan untuk analisis ekonomi adalah sebesar Rp. -1.160.063.272,-. Hal ini terjadi karena pada tahun ke - 1
industri pengolahan nanas mulai mengembangkan usahanya dengan membuka lahan pekebunan nanas inti seluas 100 ha yang meningkatkan biaya investasinya
dan adanya penambahan jumlah tenaga kerja untuk bagian perkebunanannya yang mengakibatkan biaya operasionalnya juga ikut meningkat. Pendapatan mulai
positif pada tahun ke-2. Dalam proyek industri pengolahan nanas ini petani inti tidak
mengeluarkan biaya. Biaya-biaya usahatani pada perkebunan inti dikeluarkan oleh industri pengolahannya karena lahan perkebunan dimiliki oleh industri
pengolahan. Namun untuk petani plasma mengeluarkan biaya-biaya seperti pada sub bab sebelumnya pada analisis kelayakan usahatani nanas, sedangkan manfaat
yang diperoleh petani plasma besarnya sama dengan pada biaya pembelian bahan baku industri pengolahan.
2. Analisis Kelayakan Investasi Industri Pengolahan Nanas
Dari hasil perhitungan kelayakan investasi yang dilakukan pada tingkat diskonto 15 persen diperoleh NPV, IRR, dan NBCR. Pada analisis finansial
dengan tingkat diskonto 15 persen diperoleh nilai
NPV sebesar
Rp. 1.325.951.863.75,-, hal ini berarti bahwa kegiatan industri pengolahan nanas
yang dilakukan menurut nilai sekarang menguntungkan untuk dilaksanakan yaitu sebesar Rp. 1.325.951.863,75,-, karena nilainya lebih besar dari 0 atau NPV 0,
NBCR yang diperoleh adalah 1,58 yang berarti manfaat bersih yang diperoleh dari setiap penambahan satu rupiah pengeluaran bersih adalah sebesar 1,58 sedangkan
nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 27 persen, yang diperoleh lebih besar dari tingkat diskonto. Dari perolehan NPV 0, NBCR 1, dan IRR 15 persen
menunjukkan bahwa secara finansial kegiatan industri pengolahan nanas tersebut layak dilaksanakan pada tingkat diskonto 15 persen. Pada analisis ekonomi
dengan tingkat diskonto 15 persen diperoleh nilai
NPV sebesar
Rp. 25.713.473.667,27, ratio Net BC yang diperoleh adalah 26,49 dan nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 44 persen. Dari nilai yang diperoleh kegiatan
industri pengolahan nanas secara ekonomi layak untuk dilaksanakan pada tingkat diskonto 15 persen. Pada Tabel 11 berikut dapat dilihat NPV, IRR dan NBCR
dalam analisis finansial dan ekonomi pada tingkat diskonto 15 persen. Tabel 11. Analisis Kelayakan Industri Pengolahan Nanas
Analisis Kelayakan Usahatani Nanas
NPV Rp
DF IRR
Net BC
Analisis Finansial 1.325.951.863,75
15 27
1,58 Analisis Ekonomi
25.713.473.667,27 15
44 26,49
Keterangan : Di Kecamatan Siborong-borong pada lahan 100 ha.
Dari Tabel 11 dapat dilihat perbandingan hasil analisis secara finansial dan ekonomi. Dari hasil perbandingan tersebut diperoleh nilai NPV pada analisis
ekonomi lebih besar dari analisis finansial, yaitu sebesar Rp. 25.713.473.667,27 yang berarti penanaman investasi pada kegiatan industri pengolahan nanas
tersebut akan mendatangkan keuntungan sebesar Rp. 25.713.473.667,27 bagi masyarakat, sedangkan pada analisis finansial NPV yang diperoleh sebesar
Rp. 1.325.951.863,75. Hal ini berarti bahwa keuntungan yang diterima masyarakat lebih besar dibandingkan dengan yang diperoleh pelaksana kegiatan
industri pengolahan nanas. Nilai ratio Net BC yang diperoleh pada analisis ekonomi adalah 26,49 sedangkan pada ratio Net BC pada analisis finansial
adalah 1,58. Ratio Net BC pada analisis ekonomi lebih besar daripada analisis finansial yang berarti keuntungan dari setiap satuan biaya yang telah dikeluarkan
masyarakat lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh industri pengolahan. Suatu investasi layak dilaksanakan apabila nilai IRR lebih tinggi
dibanding dengan tingkat diskonto yang berlaku. IRR yang diperoleh pada analisis ekonomi 44 lebih tinggi dibandingkan dengan IRR yang diperoleh
pada analisis finansial 27 yang berarti bahwa keuntungan yang diperoleh masyarakat lebih tinggi daripada yang diterima oleh industri pengolahan.
Dari hasil perhitungan analisis finansial dan ekonomi dapat disimpulkan bahwa kegiatan industri pengolahan nanas layak untuk dilaksanakan baik dari sisi
pelaksana kegiatan maupun dari sisi masyarakat. Hal ini terbukti dengan terpenuhinya syarat-syarat kelayakan investasi baik secara finansial maupun
ekonomi, yaitu NPV 0, Net BC 1, dan IRR lebih besar dari tingkat diskonto yang digunakan.
6.5. Ikhtisar Kelayakan Agribisnis Nanas