3.8.2.3 Uji Hipotesis 2 Uji Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol
Uji ketuntasan ini menggunakan uji proporsi satu pihak yakni pihak kiri, dengan hipotesis yang diuji sebagai berikut.
H :
persentase siswa kelas VII yang mencapai KKM individual pada aspek kemampuan pemecahan masalah materi aritmetika sosial
yang menggunakan model pembelajaran ekspositori kurang dari atau sama dengan 85; dan
H
1
: persentase siswa kelas VII yang mencapai KKM individual pada
aspek kemampuan pemecahan masalah materi aritmetika sosial yang menggunakan model pembelajaran ekspositori lebih dari
85. Pengujiannya menggunakan statistik
dengan rumus berikut:
√ Keterangan:
= nilai z yang dihitung; = banyaknya siswa yang tuntas secara individual pada kelas kontrol;
= jumlah siswa di kelas kontrol; dan = suatu nilai yang merupakan anggapan atau asumsi tentang nilai proporsi
populasi 85. Kriteria pengujian yang berlaku adalah tolak H
jika
�
dimana
�
diperoleh dari distribusi normal baku dengan peluang Sudjana, 2005: 234. Apabila setelah dilakukan perhitungan diperoleh
bahwa
�
yang artinya H diterima maka dilakukan pengujian
kembali dengan uji proporsi dua pihak. Uji proporsi dua pihak ini digunakan untuk
mengetahui ketuntasan kelas kontrol. Hipotesis uji proporsi dua pihak kelas kontrol dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
persentase siswa kelas VII yang mencapai KKM individual pada aspek kemampuan pemecahan masalah materi aritmetika sosial
yang menggunakan model pembelajaran ekspositori sama dengan 85;
persentase siswa kelas VII yang mencapai KKM individual pada aspek kemampuan pemecahan masalah materi aritmetika sosial
yang menggunakan model pembelajaran ekspositori tidak sama dengan 85;
Kriteria untuk pengujian proporsi dua pihak yaitu terima jika
⁄ ⁄
di mana
⁄
didapat dari daftar normal baku dengan peluang
⁄ dalam hal lainnya, ditolak Sudjana, 2005: 234.
3.8.2.4 Uji Hipotesis 3 Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Uji ini dilakukan untuk menyelidiki rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VII pada materi aritmetika sosial yang menggunakan model
pembelajaran ARIAS berbasis etnomatematika lebih baik dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model pembelajaran
ekspositori. Uji perbedaan dua rata-rata dalam penelitian ini menggunakan uji satu pihak yakni uji pihak kiri. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.
: rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VII pada
materi aritmetika sosial dengan model pembelajaran ARIAS berbasis etnomatematika kurang dari atau sama dengan rata-rata
kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VII materi aritmetika sosial dengan model pembelajaran ekspositori.
: rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VII pada
materi aritmetika sosial dengan model pembelajaran ARIAS berbasis etnomatematika lebih dari rata-rata kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas VII materi aritmetika sosial dengan model pembelajaran ekspositori.
Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut.
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
dengan
Keterangan: ̅̅̅ = rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas
eksperimen; ̅̅̅ = rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas kontrol;
s
2
= varians gabungan; = varians nilai tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas
eksperimen; = varians nilai tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas kontrol;
= jumlah siswa pada kelas eksperimen; dan = jumlah siswa pada kelas kontrol.
Kriteria pengujian yang berlaku adalah terima H jika
�
, dimana
�
didapat dari daftar distribusi t dengan dk = dan
peluang Sudjana, 2005: 243.
3.8.2.5 Uji Hipotesis 4 Uji Regresi Linear Ganda