dan penghargaan yang tinggi terhadap lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
Penelitian relevan yang menunjukkan adanya pengaruh sikap cinta budaya lokal siswa atau sikap siswa terhadap budaya pada aspek kemampuan pemecahan
masalah siswa adalah penelitian Nurliastuti 2014 tentang keefektifan model Problem Based Learning bernuansa etnomatematika terhadap kemampuan
pemecahan masalah siswa. Berdasarkan penelitian tersebut, Nurliastuti 2014 menyatakan bahwa sikap siswa terhadap budaya berpengaruh terhadap kemampuan
pemecahan masalah sebesar 11,4.
2.1.10 Keterampilan Proses
Keterampilan proses atau dalam bahasa inggris diartikan process skill, yang menurut Collete Chiapetta 1994, sebagaimana dikutip oleh Susilowati
2013: 98 bahwa “these skills that human use to construct knowledge, to represet ideas, and to communicate information
.” Dapat diartikan bahwa keterampilan proses merupakan kemampuan seseorang dalam menkonstruksi ilmu,
mengemukakan ide, dan mengkomunikasikan informasi. Menurut Hatlen sebagaimana dikutip oleh Akbar Rustaman 2011: 28, keterampilan proses
adalah proses kegiatan-kegiatan atau berbagai aktivitas siswa yang dilakukan dalam belajar untuk mencapai tujuan tertentu, dan seluruh kegiatan menjadi satu
kesatuan yang tidak terpisah-pisah. Keterampilan proses terdiri dari keterampilan-keterampilan dasar dan
keterampilan-keterampilan terintegrasi Dimyati Mudjiono, 2007: 140. Keterampilan-keterampilan dasar terdiri dari enam keterampilan, yakni:
mengobservasi, mengklasifikan, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan-keterampilan terintegrasi terdiri
dari: mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar-variabel, mengumpulkan dan
mengolah data, menganalisa penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian, dan melaksnakan eksperimen.
Dalam penelitian ini, tidak semua keterampilan atau kemampuan yang terdapat dalam keterampilan proses diamati, tetapi keterampilan yang diamati
adalah keterampilan yang berkaitan dengan kegiatan dari langkah-langkah pendekatan saintifik yang digunakan dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik
meliputi mengamati,
menanya, mengumpulkan
informasimencoba, menalarmengolah informasi, dan mengkomunikasikan Permendikbud Nomor 104
Tahun 2014. Oleh karena itu, keterampilan proses dalam yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan untuk mengobservasi atau mengamati,
mengumpulkan data atau informasi, mengolah data dan keterampilan mengkomunikasikan
serta keterampilan-keterampilan
tersebut memiliki
keterkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah siswa. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses mempunyai
pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal tersebut dijelaskan oleh penelitian yang dilakukan oleh Muslikhah 2007 dan Purwati 2010. Hasil
penelitian Muslikhah 2007 menyimpulkan bahwa keterampilan proses berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian tersebut dilakukan dengan
penerapan model heroik dan turnamen pada materi turunan. Hasil penelitian
Purwati 2010 menyimpulkan bahwa keterampilan proses siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa sebesar 80,3. Penelitian
tersebut dilakukan dengan penerapan model pembelajaran TGT berbantuan animasi grafis pada materi pecahan. Berdasarkan hasil penelitian Muslikhah dan
Purwati tersebut menunjukkan bahwa keterampilan proses berpengaruh terhadap prestasi dan hasil belajar siswa.
2.1.11 Materi Pokok Aritmetika Sosial