Teori Belajar Gagne Teori Belajar yang Mendukung Penggunaan Model Pembelajaran

2.1.2.1 Teori Belajar Gagne

Menurut Slameto 2010 sebagaimana dikutip oleh Sa’adah et al. 2010, menyatakan bahwa Gagne memberikan dua definisi terhadap masalah belajar, yaitu: 1 belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku; dan 2 belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Menurut Gagne, sebagaimana dikutip oleh Putrayasa 2013: 71, ada 9 tahap pengolahan proses kognitif yang terjadi dalam belajar. Sembilan proses sembilan peristiwa belajar Gagne tersebut kemudian disebut sebagai fase-fase belajar. Fase-fase belajar ini digolongkan menjadi 3 fase yaitu: 1 fase persiapan untuk belajar; 2 fase perolehan dan perbuatan; dan 3 alih belajar Putrayasa, 2013: 71-72. Sembilan peristiwa proses pembelajaran yang ada pada setiap fase belajar diuraikan sebagai berikut. 1 Membangkitkan Perhatianminat Perhatian siswa dapat ditingkatkan dengan berbagai rangsangan sesuai dengan kondisi yang ada, misalnya dengan perubahan gerak badan berjalan, mendekati siswa dan lain-lain perubahan suara, menggunakan berbagai media pembelajaran yang dapat menarik perhatian dan menunjukkan atau menyebutkan contoh-contoh yang ada di dalam kelas atau di luar kelas. 2 Pemberitahuan Tujuan Pembelajaran pada Siswa Agar siswa mempunyai pengharapan dan tujuan selama belajar, maka kepada siswa perlu dijelaskan tujuan apa yang akan dicapai selama pembelajaran dan dijelaskan pula manfaat dari materi yang akan dipelajari bagi siswa dan tugas-tugas yang harus diselesaikan selama pembelajaran. 3 Merangsang Ingatan pada Materi Prasyarat Ada banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk mengingatkan siswa pada materi yang telah dipelajari, misalnya dengan mengingatkan siswa pada topik-topik yang telah dipelajari dan minta siswa untuk menjelaskan kembali secara singkat. 4 Menyajikan Bahan Perangsang Menyajikan bahan perangsang adalah menyajikan bahan kepada siswa berupa pokok-pokok materi yang penting dan bersifat kunci. 5 Memberi Bimbingan Belajar Tujuan pemberian bimbingan belajar adalah membantu siswa agar lebih mudah mencapai tujuan pembelajaran atau kemampuan yang harus dicapainya pada akhir pelajaran. 6 Menampilkan Unjuk Kerja Untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai kemampuan yang diharapkan, maka mintalah siswa untuk menampilkan kemampuannya dalam bentuk tindakan yang dapat diamati oleh guru. 7 Memberikan Umpan Balik Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, umpan balik diberikan secara informatif dengan cara memberikan keterangan tentang tingkat unjuk kerja yang telah dicapai siswa. 8 Menilai Unjuk kerja bertujuan untuk menilai apakah siswa sudah mencapai tujuan atau belum. 9 Meningkatkan Retensi Peristiwa pembelajaran terakhir yang harus dilakukan guru adalah berupaya untuk meningkatkan retensi dan alih belajar. Keterkaitan teori Gagne yang mendasari penggunaan model pembelajaran ARIAS yaitu bahwa belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan. Motivasi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk membangkitkan rasa yakinpercaya diri siswa. Percaya diri merupakan salah satu komponen dalam model pembelajaran ARIAS. Keterkaitan lainnya yaitu bahwa dalam pembelajaran perlu untuk membangkitkan perhatianminat siswa. Minat merupakan salah satu komponen dalam model pembelajaran ARIAS.

2.1.2.2 Teori Ausubel

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERNUANSA ETNOMATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK

3 24 356

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII

2 17 226

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK BERBANTUAN APLIKASI PREZI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII

4 34 369

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP KELAS VII

5 32 384

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VII MATERI PELUANG

4 107 174

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 6 256

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERNUANSA ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI SEGIEMPAT

0 46 479

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT SISWA KELAS VII

2 77 435

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII -

0 0 70

KEEFEKTIFAN MODEL LAPS-HEURISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VII PADA PEMBELAJARAN GEOMETRI -

0 0 53