Pengertian Sikap Struktur Sikap Aspek-Aspek Sikap

7 mampu menyelesaikan masalah yang tidak rutin. Menurut Wardhani 2010: 22 indikator 1 s.d. 6 merupakan satu kesatuan, sehingga siswa dikatakan mampu memecahkan masalah dengan baik bila semua tolak ukur yang dirumuskan pada indikaor 1 s.d. 6 dapat dipenuhi. Adapun indikator pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu indikator nomor 1 sampai dengan 6.

2.1.9 Sikap

2.1.9.1 Pengertian Sikap

Menurut Petty Cacioppo, sebagaimana dikutip oleh Azwar 2013: 6, sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek, atau isyu-isyu. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek tersebut Mar’at, 1982: 12.

2.1.9.2 Struktur Sikap

Menurut Azwar 2013: 23 struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif cognitive, komponen afektif affective, dan komponen konaktif conative. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional, dan komponen konaktif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang Azwar, 2013: 24. Menurut Allport 1954, sebagaimana dikutip oleh Mar’at 1982: 13 mengatakan bahwa “the cognitif component causist of beliefs about the attitude object, the affective component causist of the emotional feelings connected with the beliefs and the behavioral tendency is what Allport referd as the readiness to response in a particular way .” Berdasarkan pengertian tersebut, Mar’at 1982: 13 menyimpulkan bahwa sikap memiliki tiga komponen sikap antara lain: 1 komponen kognisi yang hubungannya dengan beliefs, ide, dan konsep; 2 komponen afeksi yang menyangkut kehidupan emosional seseorang; dan 3 komponen konaksi yang merupakan kecenderungan bertingkah laku.

2.1.9.3 Aspek-Aspek Sikap

Sikap terdiri dari tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan konaktif. Hal tersebut sejalan yang diungkapkan oleh Rudianingsih et al. 2002: 26 mengatakan bahwa secara teori, sikap dibagi dalam tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan konatif. Azwar 2013: 108 menyatakan bahwa dalam teori skema triadik, sikap mengandung aspek-aspek perasaan afektif, fikiran kognitif, dan kecenderungan bertindak konaktif. Aspek-aspek tersebut merupakan isi komponen sikap dalam rancangan skala sikap yang dikehendaki. Berdasarkan definisi komponen-komponen sikap yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya maka aspek-aspek sikap cinta budaya lokal dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut. 1 Aspek kognitif merupakan representasi dari apa yang dipercayai oleh individu, berisi kepercayaan individu mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek yang disikapi yaitu budaya lokal budaya Tegal. 2 Aspek afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional subjektif dari individu terhadap objek yang disikapi yaitu budaya lokal budaya Tegal. 3 Aspek konatif berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu objek yang disikapi yaitu budaya lokal budaya Tegal dengan cara tertentu. Aspek konatif menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan budaya lokal yang ada di lingkungan sekitar.

2.1.9.4 Sikap Cinta Budaya Lokal

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERNUANSA ETNOMATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK

3 24 356

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII

2 17 226

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK BERBANTUAN APLIKASI PREZI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII

4 34 369

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP KELAS VII

5 32 384

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VII MATERI PELUANG

4 107 174

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 6 256

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERNUANSA ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI SEGIEMPAT

0 46 479

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT SISWA KELAS VII

2 77 435

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII -

0 0 70

KEEFEKTIFAN MODEL LAPS-HEURISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VII PADA PEMBELAJARAN GEOMETRI -

0 0 53