45
2.2.1.7 Pemilihan Materi Ajar Menyimak
Teks atau materi ajar pembelajaran menyimak yang baik haruslah dapat menarik minat dan memperhatikan keutuhan jiwa siswa. Menurut Gafur dalam
Ganes 2010 ada tiga hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan materi pembelajaran menyimak yaitu 1 relevansi, 2 konsistensi, dan 3 kecukupan.
Materi pembelajaran hendaknya ada keterkaitan atau ada hubungannnya dengan SK dan KD. Dengan memperhatikan hal tersebut guru dapat mengetahui
kriteria atau ciri-ciri yang cocok untuk materi yang diajarkan, baik berupa fakta, konsep, prinsip, atau prosedur, sehingga pada akhirnya guru terhindar dari
kesalahan pemilihan jenis materi yang tidak relevan dengan pencapaian SK dan KD.
Bahan ajar yang diajarkan juga harus konsisten atau ajeg. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa enam macam, maka bahan ajar yang harus
diajarkan juga harus meliputi enam macam. Misalnya, siswa diminta menyebutkan unsur-unsur berita yang terdiri dari enam hal. Dengan
memperhatikan prinsip ini, guru akan mengetahui seberapa banyak rincian materi yang harus diajarkan serta melakukan kriteria pengukuran dan penilaian dari
kemampuan siswa. Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa
menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu
mencapai SK dan KD. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
46
2.2.1.8 Penilaian Keterampilan Menyimak
Dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa di sekolah, khususnya Bahasa Indonesia, guru bahasa belum semua secara khusus mengajarkan menyimak
dengan penilaian khusus menyimak. Penilaian kemampuan menyimak atau lebih tepatnya komprehensi lisan, bahan tes yang diujikan disampaikan secara lisan
dan diterima siswa melalui sarana pendengaran. Kemampuan menyimak diartikan sebagai kemampuan menangkap dan
memahami bahasa lisan. Oleh karena itulah, bahan yang sesuai adalah bahan yang memuat informasi atau kejadian yang terjadi di masyarakat. Menurut
Djuanda 2010 ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan bahan yang digunakan untuk bahan tes menyimak, yaitu 1 tingkat kesulitan,
2 isi cakupan, dan 3 jenis-jenis bahan. Tingkat kesulitan wacana terutama untuk tes dapat dilihat dari faktor
kosa kata dan struktur kalimat yang dipergunakan dalam bahan simakan. Jika kosakata yang dipergunakan sulit, bermakna ganda, dan abstrak, jarang
dipergunakan, ditambah lagi struktur kalimatnya juga kompleks, bahan simakan tersebut termasuk tinggi tingkat kesulitannya. Akan tetapi jika kosakata dan
struktur sederhana, maka tergolong bahan simakan sedang. Isi dan cakupan bahan ajar harus sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Wacana yang diteskan
hendaknya berisi hal-hal yang bersifat netral sehingga sangat memungkinkan adanya kesamaan pandangan terhadap isi masalah. Untuk kepentingan
kepraktisan, diperlukan pembatasan panjang wacana yang diteskan. Secara
47
umum bentuk tes yang digunakan terdiri dari empat jenis yaitu 1 tingkat
ingatan, 2 pemahaman, 3 penerapan, dan 4 analisis. 2.2.2 Hakikat Berita
Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengertian berita, jenis-jenis berita, dan unsur-unsur berita.
2.2.2.1 Pengertian Berita