Unsur-Unsur Berita Hakikat Menyimak

50 Interpretative news atau berita penulis merupakan berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian penulis. Berita yang dikembangkan penulis merupakan berita yang sudah sedikit diubah yaitu menggunakan sudut pandang penulis. Sifat tulisan ini mengarah ke subjektif karena menurut pendapat seseorang. Berita tersebut biasanya ditulis berdasarkan pandangan dari penulis atau reporter sendiri, misalnya artikel yang ditulis redaktur di surat kabar mengenai suatu permasalahan dengan sudut pandang pribadi. Opinion news atau berita pendapat merupakan berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para ahli dalam bidang tertentu yang betul-betul menguasai permasalahan di bidangnya masing-masing. Untuk menulis berita jenis ini memerlukan ketelitian, kecermatan, ketajaman analisis serta kritis dalam menanggapi permasalahan agar tulisan yang dihasilkan berkualitas dan berkarakter, contohnya tulisan yang berupa opini atau pendapat cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis berita terdiri atas 1 berita langsung, 2 berita tidak langsung, 3 berita penyelidikan, 4 berita penulis, dan 5 berita opini.

2.2.2.3 Unsur-Unsur Berita

Menurut Robiah 2008 unsur-unsur berita terdiri dari enam hal atau yang biasanya disebut 5W+1H yaitu terdiri dari what apa, who siapa, when kapan, where di mana, why mengapa, dan how bagaimana. What apa menerangkan mengenai hal-hal yang terjadi di dalam peristiwa. What apa dapat berupa kejadian-kejadian atau hal yang paling menonjol pada berita. Cara untuk 51 mengenali hal tersebut yaitu dengan mencari kejadian yang paling sering disinggung, biasanya kejadian tersebut merupakan kejadian yang baru, menarik kadang bersifat unik. Who siapa dalam berita menerangkan tokoh yang terlibat di dalam peritiwa. Tokoh dapat berupa orang yang menjadi subjek ataupun objek yang terlibat di dalam peristiwa atau tokoh yang terkena masalah atau kejadian. Pelaku adalah aktor yang muncul di balik kejadian tersebut. Misalnya dalam berita yang berjudul Penangkapan Gayus Tambunan, tokoh yang menjadi pelaku adalah Gayus Tambunan, polisi dan penegak hokum. Where di mana berisi tempat kejadian perkara atau peristiwa tersebut. Where dapat berupa tempat kejadian dalam berita tersebut. Tempat terjadinya peristiwa yang dapat berupa lingkungan yang berkaitan dengan berita tersebut. Misalnya dalam berita yang berjudul Penangkapan Gayus Tambunan , tempat penangkapan Gayus yaitu ketika ia berada di Singapura. When kapan dalam berita menerangkan kapan terjadinya peristiwa. Hal tersebut dapat berupa tahun, tanggal dan waktu terjadinya perkara atau kejadian tersebut. Misalnya dalam berita yang berjudul Penangkapan Gayus Tambunan, waktu ditangkap Gayus adalah hari Kamis, tanggal 21 November 2009. Why mengapa dalam berita berisi penyebab terjadi peristiwa tersebut. Hal tersebut dapat berupa hubungan sebab-akibat atau alasan terjadi peristiwa. Alasan tersebut ditulis dan diungkapkan secara runtut dan logis. Misalnya berita yang berjudul Kebakaran di Toko Elektronik , penyebab kebakaran adalah ledakan tabung gas 3 kg. 52 How bagaimana berisi urutan kejadian dalam peristiwa tersebut. Urutan tersebut dapat berupa alur peristiwa dalam peristiwa tersebut. Alur terdiri dari runtutan cerita atau kejadian yang tersusun secara runtut berdasarkan hubungan sebab akibat dari peristiwa yang terjadi. Contohnya adalah berita Kebakaran di Toko Elektronik . Kejadian kebakaran di toko elektronik dijelaskan secara detail, runtut, dan menerangkan hubungan sebab-akibat dari peristiwa tersebut. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur berita terdiri atas 1 apa, 2 kapan, 3 di mana, 4 siapa, 5 mengapa, dan 6 bagaimana.

2.2.3. Media Pembelajaran

Pada bagian ini membahas mengenai pengertian media pembelajaran, fungsi media pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran, kriteria pemilihan media pembelajaran dan media audiovisual.

2.2.3.1 Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Sudjana 2001:3 media dalam arti umum adalah alat bantu mengajar yang digunakan guru untuk mengantar pesan dari pengirim guru ke penerima pesan murid. Pendapat senada diungkapkan Fleming dalam Arshad 2003:3 yang menyatakan media pembelajaran diartikan sebagai alat pembelajaran yang mengefektifkan hubungan dua pihak utama, yaitu guru dan siswa yang digunakan untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan pembelajaran. Pengertian lain dinyatakan oleh Hamidjojo dalam Arsyad 2003:4 yang mengatakan media adalah suatu bentuk perantara yang digunakan manusia untuk