Menyimak Ekstensif Menyimak Intensif

30 dari segi penggunaan dan fungsinya. Perbedaan tersebut tampak jelas dari cara atau proses kegiatan menyimak.

2.2.1.4.1 Menyimak Ekstensif

Menyimak ekstensif merupakan jenis menyimak yang menangkap informasi secara lebih umum dan bebas terhadap ujaran. Menyimak jenis ini informasi yang ditangkap biasanye bersifat sekilas atau tidak permanen sehinnga mudah hilang. Menyimak ekstensif terdiri dari empat jenis. Pertama, menyimak sosial yaitu proses menyimak yang berlangsung dalam lingkungan sosial atau pergaulan sehari-hari menganai suatu pembicaraan tertentu dengan sifat santai, dan tidak formal, misalnya menyimak percakapan sehari-hari yang dengan tetangga. Kedua, menyimak sekunder yang merupakan kegiatan menyimak yang berfungsi sebagai selingan dan didengarkan secara kebetulan, bukan untuk tujuan utama dan bersifat santai, contohnya mendengarkan selingan musik ketika sedang mengerjakan tugas. Ketiga, menyimak estetik yang bermakna menyimak untuk menikmati seni secara estetis dengan melibatkan perasaan, emosi dan jiwa. Keempat, Menyimak pasif yaitu menyimak tanpa upaya sadar untuk menyimpan informasi tersebut dalam memori permanen sehingga informasi tersebut cepat terbuang atau lupa, misalnya dalam menghafal suatu materi atau belajar dengan sistem kebut semalam yang menyebabkan siswa hanya ingat materi sesaat, setelah beberapa waktu siswa lupa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menyimak ekstensif merupakan jenis menyimak yang menangkap informasi secara lebih umum dan 31 bebas sehingga informasi yang ditangkap bersifat sekilas sehingga mudah hilang dan terdiri atas 1 menyimak sosial, 2 sekunder, 3 estetis, dan 4 pasif.

2.2.1.4.2 Menyimak Intensif

Menyimak intensif merupakan jenis menyimak yang difokuskan atau ditekankan pada suatu hal. Menyimak intensif biasanya bersifat lebih teliti, dan menitikberatkan pada suatu hal dan bukan secara umum. Menyimak berita termasuk menyimak intensif karena merupakan kegiatan menyimak yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan konsentrasi yang tinggi untuk menangkap informasi. Menyimak intensif terdiri dari enam jenis. Pertama , menyimak kritis yaitu kegiatan menyimak yang memerlukan ketelitian tinggi karena mencakup proses analisis terhadap suatu permasalahan, mencari kesalahan-kesalahan dan baik-buruk dari hal yang disimak, contohnya mendengarkan pidato politik atau pidato yang membahas permasalahan ekonomi. Kedua, menyimak konsentratif yang merupakan menyimak dengan konsentrasi dan ketelitian tinggi karena bersifat menelaah suatu hal dan mempelajari secara lebih mendalam dan memerlukan kecermatan, ketelitian, keakuratan, analisis yang tajam, contohnya menyimak ini adalah menelaah buku mengenai planet untuk mempelajari lebih dalam dan penuh pemahaman mengenai seluk-beluk planet. Ketiga, menyimak kreatif yang bermakna proses menyimak yang dapat menimbulkan kesenangan, membentuk imajinasi terhadap bunyi, penglihatan, dan kinestetik dari hal yang didengar yang biasanya berhubungan dengan bidang seni atau artistik, misalnya kegiatan mendengarkan lagu, pembacaan puisi, pembacaan dongeng, pertunjukan seni tari, pagelaran tari, dan pementasan drama. 32 Keempat, menyimak eksplorasif yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan menyelidiki, meneliti lebih lanjut, mempelajari sesuatu secara lebih terarah dalam lingkup tertentu dan memerlukan kecermatan, ketelitian, keakuratan, serta analisis yang tajam dan ketepatan penafsiran. Kelima, menyimak interogatif yang merupakan proses menyimak berupa kegiatan interogasi yang memerlukan ketelitian yang mendalam, proses seleksi, pemusatan perhatian, pemiihan butir-butir penting, dan membutuhkan konsentasi yang kuat dari penyimak agar informasi yang diutarakan pembicara tidak langsung hilang dan masih membekas di ingatan. Setelah menyimak kemudian pendengar dapat menanyakan atau mengajukan pertanyaan kepada pembicara mengenai hal-hal yang kurang jelas. Keenam, menyimak selektif yaitu menyimak dengan tidak memfokuskan seluruh informasi tetapi hanya pada hal-hal tertentu atau hal-hal yang penting dengan cara mencatat atau menulis hal-hal yang penting dari bahan simakan agar tidak lupa setelah kegiatan menyimak usai. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menyimak intensif adalah jenis menyimak yang difokuskan atau ditekankan pada suatu hal dan bersifat lebih teliti, sungguh-sungguh, menggunakan konsentrasi yang tinggi dan terdiri atas 1 menyimak kritis, 2 konsentratif, 3 kreatif, 4 eksplorasif, 5 interogatif, dan 6 selektif. Sedangkan penjelasan yang lebih lengkap mengenai ragam menyimak diungkapkan oleh Sutari, dkk 1997:28. Ragam atau jenis kegiatan menyimak menurut Sutari dapat dibedakan menjadi enam macam yaitu 1 berdasarkan sumber suara, 2 taraf aktivitas menyimak, 3 taraf hasil simakan, 4 cara 33 penyimakan, 5 bahan simakan, dan 6 tujuan menyimak. Berdasarkan sumber suara yang disimak, terdapat dua ragam menyimak, yaitu menyimak intrapribadi intra personal listening dan menyimak antarpribadi inter personal listening. Menyimak intrapribadi merupakan kegiatan menyimak yang hanya melibatkan satu orang saja dalam menyimak, yaitu diri sendiri. Menyimak antarpribadi yaitu kegiatan menyimak yang melibatkan dua orang dalam menyimak, yaitu pembicara dan penyimak. Dalam taraf aktivitas, menyimak dibedakan atas kegiatan menyimak taraf rendah dan taraf tinggi. Menyimak taraf rendah merupakan kegiatan menyimak yang hanya bertujuan sebagai pelengkap saja. Menyimak taraf rendah hanya sampai pada menemukan informasi sedangkan menyimak taraf tinggi merupakan kegiatan menyimak yang tidak hanya melibatkan unsur indera mata dan telinga dalam menangani suatu masalah, tetapi juga melibatkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan ragam menyimak berdasarkan taraf hasil dibedakan menjadi lima, yaitu 1 menyimak terpusat, 2 menyimak untuk membandingkan, 3 menyimak organisasi materi, 4 menyimak kritis, dan 5 menyimak kreatif dan apresiatif. Menyimak terpusat merupakan proses menyimak dilakukan dengan memusatkan pikiran secara penuh agar tidak salah melaksanakan hasil simakannya itu. Menyimak untuk membandingkan yaitu proses menyimak pesan kemudian membandingkan sisi pesan itu dengan pengalaman dan pengetahuan penyimak yang relevan. Menyimak organisasi materi bermakna kegiatan menyimak organisasi materi atau inti dari informasi. Menyimak kritis merupakan 34 menyimak secara kritis dengan cara menganalisis materi atau pesan yang disimaknya. Sedangkan menyimak kreatif dan apresiasif yaitu proses menyimak secara lebih jauh terhadap hasil simakannya dengan memberi respon baik fisik maupun mental. Jenis menyimak berdasarkan cara penyimakan dapat dibedakan menjadi dua yaitu menyimak ekstensif dan intensif. Menyimak ekstensif merupakan jenis menyimak yang menangkap informasi secara lebih umum dan bebas terhadap ujaran. Menyimak jenis ini informasi yang ditangkap biasanye bersifat sekilas atau tidak permanen sehinnga mudah hilang. Menyimak ekstensif terdiri dari empat jenis yaitu 1 menyimak sosial, 2 sekunder, 3 estetis dan 4 pasif. Sedangkan menyimak intensif merupakan jenis menyimak yang difokuskan atau ditekankan pada suatu hal yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan konsentrasi yang tinggi untuk menangkap makna yang dikehendaki. Menyimak intensif terdiri dari enam jenis, yaitu 1 menyimak kritis, 2 konsentratif, 3 kreatif, 4 eksplorasif, 5 interogatif, dan 6 selektif. Jenis menyimak berdasarkan tujuannya dibedakan menjadi enam, yaitu 1 menyimak sederhana, 2 deskriminatif, 3 santai, 4 informatif, 5 literature dan 6 kritis. Menyimak sederhana merupakan kegiatan menyimak yang dilakukan dalam rangka hal-hal yang sederhana dan suasana yang santai. Menyimak deskriminatif yaitu menyimak untuk membedakan jenis-jenis suara dan menganalisis suara-suara tersebut. Menyimak santai bermakna menyimak untuk tujuan santai dan dalam keadaan yang tidak terlalu formal dan acara yang santai dan menyenangkan. Menyimak informatif merupakan proses menyimak 35 untuk mencari informasi. Menyimak ini hanya menekankan pada pencerian informai baik secara langsung atau tidak. Informasi dalam menyimak dapat berupa berita, pengetahuan, ilmu atau hal-hal lain yang dapat menambah wawasan. Menyimak literatur yaitu menyimak untuk mengorganisasikan gagasan, seperti penyusunan materi dari berbagai sumber, pembahasan hasil penemuan. Sedangkan menyimak kritis merupakan menyimak untuk menganalisis tujuan pembicara. Jenis atau ragam menyimak berdasarkan bahan simakan dapat dibedakan menjadi tujuh yaitu 1 menyimak untuk belajar, 2 menghibur, 3 menilai, 4 apresiatif, 5 mengkmunikasikan ide dan perasaan, 6 diskriminatif, dan 7 pemecahan masalah. Dalam Menyimak untuk belajar, pendengar menyimak informasi yang didengar secara sungguh-sungguh dengan pemahaman penuh yang bertujuan untuk belajar atau menambah ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Menyimak untuk menikmati keindahan audio lebih menekankan pada penikmatin bunyi-bunyi bahasa yang diperdengarkan. Menyimak untuk mengevaluasi lebih menekankan kepada penilaian baik atau buruk, indah atau jelek, pantas atau tidak pantas terhadap isi informasi yang disampaikan oleh penutur. Menyimak apresiatif merupakan menyimak yang bertujuan untuk menikmati serta menghargai hal-hal yang disimaknya. Menyimak untuk mengkomunikasikan ide- idenya sendiri lebih menekankan kepada penyampaian ide-ide pendengar kepada khalayak atau orang lain secara cepat dan lancar. Menyimak diskriminatif merupakan menyimak untuk membedakan bunyi–bunyi dengan tepat merupakan menyimak yang berfungsi untuk menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang 36 disampaikan oleh pembicara. Sedangkan untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis merupakan jenis menyimak tingkat tinggi yang menghubungkan materi simakan dengan pengetahuan yang dimiliki penyimak serta hal-hal yang terjadi dalam kejadian sehari-hari. Dari uraian yang dijabarkan oleh Tarigan dan Sutari di atas dapat disimpulkan bahwa ragam menyimak dibedakan menjadi enam hal, yaitu 1 sumber suara, 2 taraf aktivitas menyimak, 3 taraf hasil simakan, 4 cara penyimakan, 5 bahan simakan, dan 6 tujuan menyimak.

2.2.1.5 Tahap-Tahap Menyimak