Peningkatan Perilaku Aktif Siswa Berdasarkan Hasil Wawancara

199 dalam melakukan kegiatan diskusi kelompok mengalami peningkatan sebesar 1,75. Kelompok yang semula aktif pada siklus I sebanyak dua kelompok kemudian siklus II menjadi tujuh kelompok. Interaksi anggota kelompok dalam mengembangkan kegiatan diskusi menunjukkan peningkatan sebesar 5. Kelompok yang semula aktif pada siklus I sebanyak lima kelompok kemudian siklus II semua kelompok sudah ikut aktif. Antusiasme siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru mengalami peningkatan sebesar 4,37. Kelompok yang semula aktif pada siklus I sebanyak lima kelompok kemudian siklus II menjadi tujuh kelompok. Partisipasi siswa dalam menarik kesimpulan mengalami peningkatan sebesar 4,37. Kelompok yang semula aktif pada siklus I sebanyak lima kelompok kemudian siklus II menjadi tujuh kelompok. Dari kemampuan siswa untuk menyelesaikan tugas dengan waktu tertentu mengalami peningkatan sebesar 4,37. Kelompok yang semula aktif pada siklus I sebanyak lima kelompok kemudian siklus II menjadi tujuh kelompok yang ikut aktif.

4.2.3.2 Peningkatan Perilaku Aktif Siswa Berdasarkan Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara siklus I, masih banyak siswa yang merasakan suara dan gambar pada televisi kurang jelas. Beberapa siswa ada yang tidak menyukai isi rekaman berita, sehingga dia merasa kurang termotivasi dengan media audiovisual saat menyimak berita. Ada pula siswa yang kurang menyukai metode yang digunakan, dengan alasan ia tidak cocok dengan teman sekelompoknya, sehingga enggan bekerja sama dan berdiskusi dengan kelompoknya, dan pada saat ditunjuk untuk menjawab pertanyaan dan 200 menjelaskan hasil diskusi mengenai rekaman berita, beberapa siswa masih malu. Pada saat mengerjakan tugas, masih banyak siswa yang merasa terganggu oleh ramainya suasana kelas, sehingga tugas tidak terselesaikan dengan tepat waktu. Hasil wawancara siklus II menunjukkan peningkatan perilaku positif siswa. Mereka dapat mendengar dan melihat dengan jelas rekaman pada media audiovisual, serta tertarik dengan isi rekaman dalam media audiovisual. Tindakan yang dilakukan peneliti yaitu mengatur sedemikian rupa posisi media sehingga dapat didengar dan dilihat oleh seluruh siswa, dan mengganti isi rekaman sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Reaksi siswa, mereka sangat menyukai, sehingga mereka tampak serius saat menyimak dan dapat memahami isi rekaman. Selain itu, hambatan pada saat menyimak sudah tidak ada lagi. Sebagian besar siswa juga sudah tertarik dan senang terhadap metode yang digunakan pada pembelajaran hari itu. Reaksi siswa terhadap metode yang digunakan peneliti, mereka cukup berpartisipasi dan antusias. Hal ini terbukti, dalam semua kegiatan pada proses pembelajaran dengan metode Team Games Tournament TGT, teknik catat kata kunci mendapat respon positif dari siswa. Pendapat dan saran yang diberikan siswa terhadap pembelajaran hari itu juga menunjukkan bahwa siswa menyukai model pembelajaran ini. Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat siklus II, sebagian siswa berkonsentrasi penuh dalam memperhatikan penjelasan guru dan pada saat menyimak dengan media audiovisual. Tindakan yang dilakukan peneliti adalah memberitahu siswa bahwa penjelasan guru dan kegiatan menyimak sangat penting untuk pembelajaran hari ini, oleh karena itu siswa diminta untuk benar-benar 201 memperhatikan. Hasilnya, siswa telihat serius dalam memperhatikan penjelasan guru dan ketika menyimak dengan media audiovisual. Siswa cukup antusias, dan ketika mengalami kesulitan dia langsung bertanya pada guru. Reaksi siswa terhadap media yang digunakan pada siklus II ini sudah sangat baik. Hal ini karena posisi media sudah diatur sehingga dapat dilihat dan didengar oleh seluruh siswa kelas VII-B dan isi rekaman disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa. Selain itu, posisi duduk siswa juga sudah diubah dengan menghadap kedepan semua. Siswa dibelakang duduk di depan untuk sementara agar memudahkan dalam menyimak berita. Posisi duduk tiap siswa dan kelompok juga ditata sedemikian rupa agar siswa tidak saling mengganggu. Hasilnya, siswa tampak serius dalam menyimak dan pada saat menuliskan hal-hal penting dari hasil menyimak, siswa tidak lagi melihat pekerjaaan milik teman lain, sehingga suasana kelas tampak tenang. Pada kegiatan-kegiatan berkelompok, siswa sudah tampak siap dalam mengikuti diskusi kelompok. Seluruh anggota kelompok saling bertukar pendapat dalam menyelesaikan tugas kelompok, sehingga interaksi kelompok dapat tejalin dan diskusi pun dapat berkembang. Tugas yang diberikan guru pun dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam pembelajaran mengguanakan metode Team Games Tournament TGT siswa juga sudah terlihat aktif. Guru membacakan beberapa pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawab dengan antusias dan semangat. Hal ini dibuktikan dari banyaknya siswa yang berebut menjawab pertanyaan. Hal ini tidak terlepas dari tindakan 202 peneliti yaitu peneliti memberikan motivasi dengan memilih tiga kelompok terbaik dan akan diberi hadiah, sehingga siswa berlomba-lomba menjadi kelompok terbaik.

4.2.3.3 Peningkatan Perilaku Aktif Siswa Berdasarkan Hasil Angket