Menumbuhkan Minat Belajar Membangkitkan Semangat Belajar

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa ada 20 siswa 37,04 termasuk kategori sangat baik, 20 siswa lainnya 37,04 termasuk dalam kategori baik, 13 siswa 24,07 termasuk ketegori kurang baik dan sisanya 1 siswa 1,85 termasuk kategori tidak baik. Sebagian besar responden yaitu 20 siswa 37,04 berpendapat bahwa usaha guru dalam melibatkan siswa aktif belajar sangat baik. Usaha guru dalam melibatkan siswa aktif belajar ditunjukkan dengan memberi kesempatan siswa untuk menulis dan membaca huruf steno serta memberi kesempatan pada siswa untuk mengerjakan tugas.

4.1.2.3 Menumbuhkan Minat Belajar

Metode mengajar yang ideal adalah metode mengajar yang mampu menumbuhkan minat belajar siswa, sebab minat belajar merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam proses pembelajaran siswa. Indikator menumbuhkan minat belajar terdiri dari 3 butir pernyataan, dengan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1 pada setiap butir pernyataan, maka skor tertinggi pada indikator menumbuhkan minat belajar adalah 15 3x5 dan skor terendah adalah 3 3x1. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi bahwa metode mengajar yang digunakan guru mampu menumbuhkan minat belajar siswa. Hasil penelitian tentang metode mengajar yang mampu menumbuhkan minat belajar dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Menumbuhkan Minat Belajar Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase 12,7 – 15 Sangat Baik 12 22,22 10,3 – 12,6 Baik 22 40,74 7,9 – 10,2 Kurang Baik 18 33,33 5,5 – 7,8 Tidak Baik 2 3,70 3 – 5,4 Sangat Tidak Baik Jumlah 54 100 Sumber: Hasil penelitian yang diolah tahun 2013 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa ada 12 siswa 22,22 termasuk kategori sangat baik, 22 siswa 40,74 termasuk kategori baik, 18 siswa 33,33 termasuk kategori kurang baik dan sisanya 2 siswa 3,70 termasuk kategori tidak baik. Sebagian besar responden yaitu 22 siswa 40,74 berpendapat bahwa upaya guru dalam menumbuhkan minat belajar sudah baik. Upaya ini dibuktikan salah satunya dengan pemberian nilai tambahan bagi siswa yang aktif dalam proses pembelajaran stenografi.

4.1.2.4 Membangkitkan Semangat Belajar

Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Indikator membangkitkan semangat belajar terdiri dari 4 butir pernyataan, dengan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1 pada setiap butir pernyataan, maka skor tertinggi pada indikator membangkitkan semangat belajar adalah 20 4x5 dan skor terendah adalah 4 4x1. Hasil penelitian tentang metode mengajar yang mampu membangkitkan semangat belajar dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Membangkitkan Semangat Belajar Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase 16,9 – 20 Sangat Baik 24 44,44 13,7 – 16,8 Baik 21 38,89 10,5 – 13,6 Kurang Baik 9 16,67 7,3 – 10,4 Tidak Baik 4 – 7,2 Sangat Tidak Baik Jumlah 54 100 Sumber: Hasil penelitian yang diolah tahun 2013 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa ada 24 siswa 44,44 termasuk kategori sangat baik, 21 siswa 38,89 termasuk kategori baik dan sisanya 9 siswa termasuk kategori kurang baik. Sebagian besar responden yaitu 24 siswa 44,44 berpendapat bahwa cara guru dalam membangkitkan semangat belajar sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan cara guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis dan membaca huruf steno.

4.1.2.5 Mempertinggi Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA DIKLAT KEARSIPAN DI SMK PGRI 1 SEMARANG

1 2 107

PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI,SUMBERBELAJAR DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PELITA NUSANTARA 1 SEMARANG

0 7 133

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERALATAN KANTOR PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK COKROAMINOTO 1 BANJARNEGARA

0 10 103

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT KORESPODENSI (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Widya PrajaUngaran)

0 6 99

PENGARUH FASILITAS BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN METODE MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 SALATIGA

0 5 150

Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 9 Semarang

0 12 134

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA KELAS XI PADA PAKET KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

0 2 55

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT KORESPODENSI (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Widya PrajaUngaran).

0 3 156

PENGARUH MINAT DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MENGETIK MANUAL SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN-KLATEN.

0 0 160

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA.

0 4 172