Mempertinggi Hasil Belajar Menghidupkan Proses Pengajaran

adalah 4 4x1. Hasil penelitian tentang metode mengajar yang mampu membangkitkan semangat belajar dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Membangkitkan Semangat Belajar Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase 16,9 – 20 Sangat Baik 24 44,44 13,7 – 16,8 Baik 21 38,89 10,5 – 13,6 Kurang Baik 9 16,67 7,3 – 10,4 Tidak Baik 4 – 7,2 Sangat Tidak Baik Jumlah 54 100 Sumber: Hasil penelitian yang diolah tahun 2013 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa ada 24 siswa 44,44 termasuk kategori sangat baik, 21 siswa 38,89 termasuk kategori baik dan sisanya 9 siswa termasuk kategori kurang baik. Sebagian besar responden yaitu 24 siswa 44,44 berpendapat bahwa cara guru dalam membangkitkan semangat belajar sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan cara guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis dan membaca huruf steno.

4.1.2.5 Mempertinggi Hasil Belajar

Guru hendaknya memberikan bantuan dan bimbingan kepada siswa-siswanya agar mereka berhasil dalam pelajarannya. Indikator mempertinggi hasil belajar terdiri dari 4 butir pernyataan, dengan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1 pada setiap butir pernyataan, maka skor tertinggi pada indikator mempertinggi hasil belajar adalah 20 4x5 dan skor terendah adalah 4 4x1. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi bahwa metode mengajar yang digunakan guru mampu mempertinggi hasil belajar siswa. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Mempertinggi Hasil Belajar Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase 16,9 – 20 Sangat Baik 21 38,89 13,7 – 16,8 Baik 22 40,74 10,5 – 13,6 Kurang Baik 11 20,37 7,3 – 10,4 Tidak Baik 4 – 7,2 Sangat Tidak Baik Jumlah 54 100 Sumber: Hasil penelitian yang diolah tahun 2013 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa ada 21 siswa 38,89 termasuk kategori sangat baik, 22 siswa 40,74 termasuk kategori baik dan sisanya 11 siswa 20,37 termasuk kategori kurang baik. Sebagian besar responden yaitu 22 siswa 40,74 berpendapat bahwa cara guru dalam mempertinggi hasil belajar sudah baik. Hal ini ditunjukkan dengan seringnya guru mengadakan latihan menulis dan membaca stenografi serta mengadakan remidi atau perbaikan nilai bagi siswa yang nilainya di bawah KKM.

4.1.2.6 Menghidupkan Proses Pengajaran

Guru hendaknya mampu menghidupkan proses pengajaran, menciptakan suasana yang kondusif yang memungkinkan siswa dapat belajar menyenangkan dan penuh antusiasme dalam mempelajari stenografi. Indikator menghidupkan proses pengajaran terdiri dari 4 butir pernyataan, dengan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1 pada setiap pernyataan, maka skor tertinggi pada indikator menghidupkan proses pengajaran adalah 20 4x5 dan skor terendah adalah 4 4x1. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa guru mampu menghidupkan proses pengajaran. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7 Menghidupkan Proses Pengajaran Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase 16,9 – 20 Sangat Baik 12 22,22 13,7 – 16,8 Baik 24 44,44 10,5 – 13,6 Kurang Baik 14 25,93 7,3 – 10,4 Tidak Baik 3 5,56 4 – 7,2 Sangat Tidak Baik 1 1,85 Jumlah 54 100 Sumber: Hasil penelitian yang diolah tahun 2013 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa ada 12 siswa 22,22 termasuk kategori sangat baik, 24 siswa 44,44 termasuk kategori baik, 14 siswa 25,93 termasuk kategori kurang baik, 3 siswa 5,56 termasuk kategori tidak baik dan sisanya 1 siswa 1,85 termasuk kategori sangat tidak baik. Sebagian besar responden yaitu 24 siswa 44,44 berpendapat bahwa guru mampu menghidupkan proses pengajaran dengan baik.

4.1.3 Deskripsi Minat Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA DIKLAT KEARSIPAN DI SMK PGRI 1 SEMARANG

1 2 107

PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI,SUMBERBELAJAR DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PELITA NUSANTARA 1 SEMARANG

0 7 133

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERALATAN KANTOR PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK COKROAMINOTO 1 BANJARNEGARA

0 10 103

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT KORESPODENSI (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Widya PrajaUngaran)

0 6 99

PENGARUH FASILITAS BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN METODE MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 SALATIGA

0 5 150

Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 9 Semarang

0 12 134

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA KELAS XI PADA PAKET KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

0 2 55

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT KORESPODENSI (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Widya PrajaUngaran).

0 3 156

PENGARUH MINAT DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MENGETIK MANUAL SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN-KLATEN.

0 0 160

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA.

0 4 172