Beberapa unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Pembelajar
Dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar, dan peserta pelatihan.
2. Rangsangan Stimulus Peristiwa yang merangsang penginderaan pembelajar
disebut situasi stimulus. Suara, sinar, warna, panas, dingin, tanaman, gedung, dan orang adalah stimulus yang selalu berada di
lingkungan seseorang.
3. Memori Memori pembelajar berisi berbagai kemampuan yang
berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya.
4. Respon Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut
respon. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yang disebut perubahan perilaku atau perubahan kinerja
performance.
2.1.4 Ciri-ciri Belajar
Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi dalam Djamarah
2010:39-41 sebagai berikut: 1. Belajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak didik
dalam suatu perkembangan tertentu. 2. Ada suatu prosedur jalannya interaksi yang direncanakan,
didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3. Kegiatan belajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang
khusus. 4. Ditandai dengan aktivitas anak didik.
5. Dalam kegiatan belajar, guru berperan sebagai pembimbing. 6. Dalam kegiatan belajar membutuhkan disiplin.
7. Ada batas waktu. 8. Evaluasi.
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang
ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Slameto, 2010:54-72 menerangkan
sebagai berikut: A. Faktor-faktor Intern
1. Faktor Jasmaniah a. Faktor Kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan
seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang
terganggu.
b. Cacat Tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik
atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Cacat itu dapat berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah
tangan, lumpuh, dan lain-lain.
2. Faktor Psikologis a. Inteligensi
Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam
situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan tepat. Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar.
Siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat inteligensi
yang rendah.
b. Perhatian Menurut Gazali
dalam Slameto 2010:56 “perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata
tertuju kepada suatu obyek bendahal atau sekumpulan objek”. Usahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian
dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai hobi atau bakatnya agar siswa dapat belajar dengan baik.
c. Minat Minat
adalah kecenderungan
yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat
besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,
siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
d. Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru
akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.
e. Motif Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat
mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan
perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubunganmenunjang belajar.
f. Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkatfase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru.
g. Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau
bereaksi. 3. Faktor Kelelahan
Kelelahan dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani bersifat psikis. Kelelahan jasmani
terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat
dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
B. Faktor-faktor Ekstern 1. Faktor Keluarga
a. Cara Orang Tua Mendidik Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya
terhadap belajar anaknya. Sutjipto Wirowidjojo dalam Slameto 2010:61 menyatakan bahwa “keluarga adalah
lembaga pendidikan yang pertama dan utama”. b. Relasi Antaranggota Keluarga
Relasi antaranggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan
saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Wujud relasi itu misalnya
apakah hubungan itu penuh dengan kasih sayang dan pengertian, ataukah sikap yang acuh tak acuh dan sebagainya.
c. Suasana Rumah Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-
kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Ciptakan suasana rumah yang tenang dan
tenteram agar anak dapat belajar dengan baik. Suasana rumah yang tenangtenteram selain membuat anak kerasanbetah
tinggal d rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.
d. Keadaan Ekonomi Keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar
anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan
kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis
menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
e. Pengertian Orang Tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Anak
yang sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah.
f. Latar Belajar Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Tanamkan
kebiasaan-kebiasaan yang baik pada anak untuk mendorong semangat belajar anak.
2. Faktor Sekolah a. Metode Mengajar
Metode mengajar mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar. Metode
mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.
b. Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang
diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan
bahan pelajaran
agar siswa
menerima, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
c. Relasi Guru dengan Siswa Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa.
Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri.
d. Relasi Siswa dengan Siswa Menciptakan relasi yang baik antarsiswa adalah perlu, agar
dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.
e. Disiplin Sekolah Siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di
rumah dan di perpustakaan agar siswa belajar lebih maju. Guru beserta staf yang lain haruslah disiplin agar siswa
disiplin pula.
f. Alat Pelajaran
Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa
dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula.
g. Waktu Sekolah Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar
mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, soremalam hari. Memilih waktu sekolah yang tepat akan
memberi pengaruh positif terhadap belajar.
h. Standar Pelajaran di Atas Ukuran Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan
kemampuan siswa masing-masing agar tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.
i. Keadaan Gedung
Jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus
memadai di dalam setiap kelas.
j. Metode Belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Perlu adanya pembinaan dari guru. Belajar secara teratur setiap
hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat cukup istirahat akan meningkatkan hasil
belajar.
k. Tugas Rumah Guru diharapkan jangan terlalu banyak memberi tugas yang
harus dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.
3. Faktor Masyarakat a. Kegiatan Siswa dalam Masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Siswa perlu membatasi
kegiatannya dalam masyarakat supaya jangan sampai mengganggu belajarnya.
b. Mass Media Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap
siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa.
c. Teman Bergaul Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah
diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik- baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan
dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana jangan terlalu ketat tetapi juga jangan lengah.
d. Bentuk Kehidupan Masyarakat Perlu mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat
memberi pengaruh yang positif terhadap anaksiswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya.
2.2 Metode Mengajar 2.2.1 Pengertian Mengajar