menentukan dan menunjang keberhasilan proses belajar mengajar yang diciptakan oleh seorang guru. Metode yang digunakan tidak tepat,
memungkinkan pelajaran yang mudah bagi siswa dapat menjadi sulit, sebaliknya metode yang tepat dalam penyampaian materi, maka materi yang
dirasa sulit bagi siswa dapat menjadi mudah dan tertarik. Siswa yang tertarik dengan materi yang disampaikan akan lebih aktif dalam proses
pembelajaran sehingga dapat tercapai interaksi edukatif dan kondusif dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa metode mengajar adalah cara, strategi, atau teknik pembelajaran serta hubungan timbal balik
yang digunakan oleh guru sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.2.3 Metode Mengajar CBSA
CBSA Cara Belajar Siswa Aktif sebagai istilah yang sama maknanya dengan Student Active Learning SAL. Rohani 2010:77
menyatakan bahwa “CBSA merupakan salah satu strategi partisipasi siswa
sebagai subjek didik secara optimal sehingga siswa mampu mengubah dirinya tingkah laku, cara berpikir, dan bersikap secara lebih efektif dan
efisien”. Kehadiran CBSA sebagai alternatif strategi pengajaran dimaksudkan untuk mempertinggi atau mengoptimalkan aktifitas dan
keterlibatan siswa dalam proses pengajaran. Guru dan siswa terlibat dalam sebuah interaksi pada kegiatan belajar
mengajar. Siswa lebih aktif dalam interaksi itu, bukan guru. Guru hanya sebagai motivator dan fasilitator. Sistem pengajaran seperti itulah yang
dikehendaki dalam pengajaran dengan pendekatan CBSA Cara Belajar Siswa Aktif dalam pendidikan modern. Djamarah 2010:45 menyatakan
bahwa “kegiatan belajar mengajar pendekatan CBSA menghendaki aktivitas siswa seoptimal mungkin”. Keaktifan siswa menyangkut kegiatan fisik dan
mental. Aktivitas siswa dalam kelompok sosial akan membuahkan interaksi dalam kelompok.
Berdasarkan teori di atas, disimpulkan bahwa metode mengajar CBSA merupakan strategi pembelajaran yang menghendaki partisipasi
siswa secara optimal sehingga siswa mampu mengubah dirinya lebih efektif dan efisien.
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Dalam memilih dan menentukan metode apa yang akan digunakan, guru harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi. Djamarah
2010:78-81 mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh faktor-faktor:
a. Anak didik Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis,
intelektual, dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang digunakan guru untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kreatif. Kematangan anak didik yang bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode.
b. Tujuan Metode yang dipilih harus sejalan dengan taraf kemampuan
yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Artinya, metodelah yang harus pada kehendak tujuan, dan bukan
sebaliknya. Kemampuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus mendukung sepenuhnya.
c. Situasi Situasi yang diciptakan pada guru mempengaruhi pemilihan
penentuan metode mengajar. Situasi kegiatan belajar mengajar yang tercipta tidaklah sama setiap harinya. Guru hendaknya
memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan.
d. Fasilitas Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan
penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah. Lengkap tidaknya
fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
e. Guru Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Hal ini
bisa dikarenakan latar belakang pendidikan guru yang mempengaruhi tingkat penguasaan guru terhadap metode
mengajar.
2.2.5 Macam-macam Metode Mengajar