4 Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
5 Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep. 6 Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.
2.3. Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining
2.3.1. Pembelajaran Inovatif
Menurut Suyatno 2009: 6, pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang dikemas guru atas dorongan gagasan baru untuk melakukan langkah-langkah
belajar dengan metode baru sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar. Prinsip- prinsip pembelajaran inovatif menurut Suyatno 2009: 6 adalah sebagai berikut :
1 Pembelajaran, bukan pengajaran. 2 Guru sebagai fasilitator, bukan instruktur.
3 Siswa sebagai subjek, bukan objek. 4 Multimedia, bukan nonmedia.
5 Sentuhan manusiawi, bukan hewani. 6 Pembelajaran induktif, bukan deduktif.
7 Materi bermakna bagi siswa, bukan sekedar dihafal. 8 Keterlibatan siswa partisipasif, bukan pasif.
Selain prinsip-prinsip diatas, ada juga asas pembelajaran inovatif, yaitu :
1 Berpusat pada siswa, 2 Berbasis masalah,
3 Terintegrasi, 4 Berbasis masyarakat,
5 Memberikan pilihan, 6 Tersistem, dan
7 Berkelanjutan.
Salah satu pembelajaran inovatif yang ada adalah model pembelajaran Student Facilitator and Explaining.
8.1.1. Pengertian Model Student Facilitator and Explaining
Menurut Agus 2009: 129, model pembelajaran Student Facilitator and Explaining mempunyai arti model pembelajaran yang menjadikan siswa dapat
membuat suatu media seperti bagan, peta konsep atau lainnya, dalam hal ini adalah sebuah ringkasan materi untuk meningkatkan kreatifitas siswa dan prestasi
belajar siswa. Perbedaan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan model pembelajaran diskusi terletak pada cara pertukaran pikiran antar
siswa. Dimana dalam model pembelajaran Student Facilitator and Explaining siswa menerangkan dengan ringkasan yang sudah mereka peroleh.
M.sandor N.Harris 2008, mereka mengatakan bahwa “...students were
largely positive towards the approach of positioning students at the centre of the learning event as content experts and facilitator.
Findings indicate students perceived their o
wn facilitation skills to be better than that of their peers.” Sebagian besar siswa senang dengan pendekatan dimana siswa menjadi pusat
dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai fasilitator dan pemateri. Siswa juga diperlihatkan keterampilan apa yang mereka miliki untuk menjadi lebih baik
daripada teman-teman mereka. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran Student Facilitator and Explaining menjadikan siswa
sebagai fasilitator dan diajak berpikir secara kreatif sehingga menghasilkan pertukaran informasi yang lebih mendalam dan lebih menarik serta menimbulkan
rasa percaya diri pada siswa untuk menghasilkan karya yang diperlihatkan kepada teman-temannya.
8.1.2. Langkah-langkah Metode Student Facilitator and Explaining SFAE