Maksud Basa-basi Berbahasa yang Simpati

tenang. ketika penutur melihat mitra tutur berjalan pincang memasuki ruangan. Saat itu penutur menayakan tentang keadaan mitra tutur mitra tutur pun menjelaskan tentang musibah yang dialamiya. Penutur merupakan bangsawan keraton dan mitra tutur merupakan mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di ingkup keraton. Penutur menanyakan tentang sakit di kaki mitra tutur. Penutur merasa peduli kepada mitra tutur, hal itu terlihat dari tuturan penutur yang menanyakan perihal kaki mitra tutur yang sakit.

4.2.2.5 Maksud Basa-basi Berbahasa yang Simpati

Secara umum, maksud basa-basi berbahasa yang simpati yaitu penutur simpati, perhatian, dan menyenangkan hati mitra tuturnya. Berikut uraian masing- masing maksud dari tuturan yang simpati. a. Tuturan B1 memiliki maksud berupa rasa simpati dan perhatian penutur kepada mitra tutur atas kesalahan mitra tutur. b. Tuturan B3 memiliki maksud berupa rasa simpati dan perhatian penutur kepada mitra tutur atas ketidaktahuan penutur terhadap mitra tutur. 4.2.3 Memberi Salam Basa-basi memberi salam berfungsi untuk menyatakan rasa senang karena bertemu seseorang dan merupakan kategori dari basa-basi berbahasa. Kategori ini dianalisis berdasarkan wujud, penanda dan maksud tuturan basa-basi. Berikut adalah analisis tuturan yang termasuk dalam kategori tersebut. Ibrahim 1993:37mengatakan bahwa basa-basi sebagai pembuka, pembentuk, pemelihara hubungan atau kontak antara pembicara dengan penyimak masuk dalam klasifikasi acknowledgements. Acknowledgements merupakan tuturan yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan tertentu kepada mitra tutur atau dalam kasus-kasus di mana ujaran berfungsi secara formal, kehendak penutur bahwa ujarannya memenuhi kriteria harapan sosial untuk mengekspresikan perasaan dan kepercayaan tertentu. Dengan demikian, sebuah tuturan dikatakan basa-basi memberi salam jika tuturan tersebut menimbulkan keuntungan berupa rasa senang dan dapat membentuk serta memelihara hubungan atau kontak antara penutur dengan mitra tutur. Cuplikan tuturan 16 P: selamat pagi C5 Mt : selamat pagi kanjeng P : mau penelitian lagi? Mt: iya kanjeng P: oh. monggo dilajengaken konteks tuturan: tuturan terjadi di pelataran keraton ketika penutur berpapasan dengan mitra tutur. Penutur memberis salam kepada mitra tutur sehingga mitra tutur pun merespons dan berjabat tangan dengan penutur. suasan tenang dan ramah Cuplikan tuturan 17 P : oh sudah datang, monggo C6 Mt : iya kanjeng, maaf mengganggu lagi pagi ini P : lha ini sudah siang mbak,hehe Mt : hehehe, iya maksudnya siang kanjeng P : iya, gimana-gimana? konteks tuturan: tuturan terjadi di Parentahageng ruang kerja keraton. Sembari berjabat tangan penutur memberi salam dengan candaan. Suasana ramah dan santai. Penutur menjabat tangan mitra tutur sembari memberi salam dengan beberapa candaan sebelum menerima maksud kedatangan mitra tutur Cuplikan tuturan 18 P : hallo, kok mlampah-mlampah mawon? C7 Mt : injih kanjeng, saking mlebet tepas Parentahageng wau P : oh, monggo-monggo Mt: monggo kanjeng konteks tuturan: tuturan terjadi di pelataran keraton ketika penutur berapasan dengan mitra tutur. Suasana ramah dan santai. Penutur menegur mittra tutur dengan salam sapaan, mitra tutur pun merespons dengan memberi salam balik. Setelah memberi salam sapaan penutur pun melanjutkan perjalananya

4.2.3.1 Wujud Basa-basi Linguistik