41
BAB III METODOLOGI
Pada bagian metodologi akan dibahas tentang metode penelitian. Hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian adalah: 1 jenis penelitian, 2 data dan
sumber data, 3 metode dan teknik pengambilan, data 4 analisis data, dan 5 trianggulasi data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini adalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan makna tuturan
basa-basi. Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor 1975 dalam Moleong 2002: 3 yang menyatakan ”metodologi kualitatif” sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat
penelitian dilakukan Arikunto,2009:234. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks
sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti seperti yang dipaparkan
Moelong 2005 dalam Hendriansyah 2010:9. Dengan kata lain, penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak mengadakan
perhitungan.
Penelitian kualitatif harus mempertimbangkan metodologi kualitatif itu sendiri. Metodologi kualitatif merupakan prosedur yang menghasilkan data
deskriptif berupa data tertulis atau lisan di masyarakat bahasa Djajasudarma, 2006:11. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendekatan kualitatif yang menggunakan
data lisan suatu bahasa memerlukan informan. Pendekatan yang melibatkan masyarakat bahasa ini diarahkan pada latar dan individu yang bersangkutan secara
holistik sebagai bagian dari satu kesatuan yang utuh. Oleh karena itu, dalam penelitian bahasa jumlah informan tidak ditentukan jumlahnya. Dengan kata lain,
jumlah informannya ditentukan sesuai dengan keperluan penelitian.
3.2 Data dan Sumber Data
Soewandi 2007:16 mendeskripsikan bahwa data merupakan hasil pencatatan peneliti tentang objek penelitian. Hasil pencatatan peneliti tersebut
dapat berupa kata, dan dapat berupa angka. Data dalam penelitian ini berupa kata yang merupakan tuturan langsung yang berwujud kalimat-kalimat tuturan yang
direkam dan dicatat oleh peneliti. Menurut Arikunto 2010:172, sumber data dalam penelitian adalah
subjek darimana data diperoleh. Sumber data merupakan tempat asal muasal data diperoleh. Sumber data dari penelitian ini adalah berbagai macam cuplikan tuturan
yang semuanya diambil secara natural dalam praktik-praktik perbincangan dalam ranah keluarga. Sumber data dari penelitian ini diperoleh dari keluarga kesultanan
Yogyakarta. Keluarga kesultanan Yogyakarta yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini adalah kerabatnonkerabat dari kesultanan Yogyakarta yang
memiliki pangkat kelenggahanjabatan di kesultanan Yogyakarta. Berikut Biodatanya:
1. Nama
: KRT. H. Jatiningrat, SH. Pangkat KelenggahanJabatan : Bupati NayakaPehageng Tepas
2. Nama
: KRT. Waedojayengbragalbo Pangkat KelenggahanJabatan : Bupati KliwonMiji Sudonomulyo
3. Nama
: KRT. Soemonegoro Pangkat KelenggahanJabatan : Bupati KliwonKahartakan Tepas
4. Nama
: KRT. Kusumohadibroto Pangkat KelenggahanJabatan : Bupati SepuhLumaksana
5. Nama
: KRT. Dwijo Bakriwijoyo, S.Pd. Pangkat KelenggahanJabatan : Bupati AnomLumaksana
6. Nama
: KRT. Wijaya Pamungkas, SE. Pangkat KelenggahanJabatan : Bupati AnomCarik Tepas
7. Nama
: Mry. Yudosabono Pangkat KelenggahanJabatan : Riya BALumaksana
8. Nama
: RW. Joyodiharjo Pangkat KelenggahanJabatan : WedanaLumaksana
Cuplikan tuturan dan rekaman hasil simakan tersebut diperoleh dari berbagai macam komunikasi lisan keluarga kesultanan dan masyarakat yang
berada di lingkungan keraton Yogyakarta yang dirasa dapat mewakili tuturan basa-basi dari strata sosial yang berbeda. Kesenjangan sosial tersebut dapat
menjadikan penelitian ini semakin baik karena dapat mengakomodasi bentuk-
bentuk basa-basi berbahasa yang mewakili golongan bangsawan. Dengan ini, peneliti akan melakukan suatu penelitian dengan judul “Basa-Basi Berbahasa
Antara Keluarga Kesultanan dan Masyarakat di Lingkungan Keraton Yogyakarta
“. Penelitian basa-basi antara bangsawan dan masyarakat sangatlah menarik karena kedudukan bangsawan dan masyrakat yang memiliki derajat yang
berbeda. Peneliti memilih objek penelitian di keraton Yogyakarta karena keraton Yogyakarta dianggap dapat mewakili tuturan basa-basi dari status sosialnya
sebagai data penelitian.
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data