Maksud Basa-basi Berbahasa yang Meminta

menemui penutur. Adapun tuturan penutur ditegaskan dengan kinestetik penutur dengan mengacungkan ibu jari tanda mempersilahkan. Tuturan E2 yaitu tuturan terjadi pada pagi hari pukul 09.15 WIB di Dwarapura ruang kerja keraton. Suasana di ruang tersebut ramah dan santai.Tuturan terjadi ruang kerja keraton ketika penutur sedang bercakap dengan mitra tutur. Penutur menjelaskan tugas yang akan diberikan kepada mitra tutur untuk meminta bantuan dari mitra tutur. Penutur laki-laki dan merupakaan bangsawan keraton, mitra tutur juga merupakan laki-laki dan merupakan masyarakat skitar lingkungan keraton yang sedang di minta untuk membantu pekerjaan keraton. Tuturan penutur menggunakan bahasa halus dan lebih sopan. Bahasa tersebut digunakan untuk menghormati mitra tutur yang baru saja datang menemui penutur. Tuturan E3 yaitu tuturan terjadi pagi hari 09.15 WIB di Dwarapura ketika penutur sedang berbincang dengan mitra tutur. Suasana di ruang tersebut tenang dan santai. Tuturan terjadi ruang kerja keraton ketika penutur sedang menjelaskan rencana kerja kepada mitra tutur. Penutur menyerahkan semua tugas kepada mitra tutur dan mempercayai mitra tutur. Selanjutnya penutur meminta laporan untuk seterusnya. Penutur laki-laki dan merupakaan bangsawan keraton, mitra tutur juga merupakan laki-laki dan merupakan masyarakat skitar lingkungan keraton yang sedang di minta untuk membantu pekerjaan keraton. Tuturan penutur menggunakan bahasa halus dan lebih sopan. Bahasa tersebut digunakan untuk menghormati mitra tutur yang baru saja datang menemui penutur.

4.2.5.5 Maksud Basa-basi Berbahasa yang Meminta

Secara umum, maksud basa-basi berbahasa yang meminta yaitu penutur, menghormati, dan menyenangkan hati mitra tuturnya. Berikut uraian masing- masing maksud dari tuturan yang memberi salam. a. Tuturan E1 memiliki maksud berupa rasa menghormati penutur kepada mitra tutur untuk mempersilahkan duduk b. Tuturan E2 memiliki maksud berupa rasa menghormati penutur kepada mitra tutur atas apa yang akan dilakukan mitra tutur. c. Tuturan E3 memiliki maksud berupa rasa senang dan menghormati penutur kepada mitra tuturatas penjelasan atau pemberitahuan yang ingin diketahui penutur. 4.2.6 Menerima Basa-basi menerima berfungsi untuk menerima menghargai basa-basi dari mitra tutur dan merupakan kategori dari basa-basi berbahasa. Kategori ini dianalisis berdasarkan wujud, penanda dan maksud tuturan basa-basi. Wujud tuturan basa-basi berupa transkip tuturan lisan basa-basi. Maksud berupa berkenaan dengan tujuan dari penutur ketika mengutarakan tuturan basa-basi kepada mitra tutur. Berikut adalah analisis tuturan yang termasuk dalam kategori tersebut Jakobson 1980 dalam tesis Waridin 2008:15 mendefinisikan bahwa basa-basi adalah tuturan yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau memutuskan komunikasi untuk memastikan berfungsinya saluran komunikasi dan untuk menarik perhatian lawan bicara atau menjaga agar kawan bicara tetap memperhatikan. Dengan demikian, sebuah tuturan dikatakan basa- basi menerima jika tuturan tersebut digunakan untuk mempertahankan pembicaraan antara penutur dan mitra tutur. Cuplikan tuturan 27 Mt : mekaten, mbok bilih niki sapun cekap sementen kula nyuwun pamit P : njih monggo, nderekaken F1 konteks tuturan: tuturan terjadi di Dwarapura ruang kerja keraton ketika penutur sedang bercakap dengan mitra tutu. Suasana tenang dan ramah. Mitra tutur merasa sudah cukup berbincang dan mohon pamit. Penutur pun merespons dan bersalaman Cuplikan tuturan 30 Mt : kanjeng, nuwunsewu badhe pamit P : oh njih-njih, monggo F4 Mt : matur suwun kanjeng konteks tuturan: tuturan terjadi di Dwarapura ruang kerja keraton ketika penutur sedang sibuk membaca arsip Dwarapura. Suasana tenang dan santai. Mitra tutur menghampiri penutur yang sedang duduk sibuk membaca. Penutur kaget dan langsung sepontan menjawab mitra tutur

4.2.6.1 Wujud Basa-basi Linguistik