pendengar seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. Kesesuaian diksi menyangkut apakah sebuah kata yang dipergunakan itu tidak
merusak suasana atau menyinggung perasaan orang yang hadir.
2.3.2.1 Bahasa Standar dan Nonstandar
Kata-kata bukan saja menunjukkan barang-barang atau sikap orang tetapi merefleksikan juga tingkah laku sosial dari orang-orang yang
mempergunakannya. Pemakaian bahasa dipengaruhi oleh latar belakang si penutur yang berpendidikan atau tidak. Misalnya pada waktu yang sama
sebuah pertanyaan seperti “Tahukah Tuan di mana tempat tinggal Ahmad?”, ada kemungkinan kita mendapatkan jawaban sebagai berikut
“Saya tidak tahu” atau “Saya tidak mengerti”. Kedua jawaban mungkin sama jelasnya namun perbedaan bentuk jawaban tersebut adalah suatu
penafsiran situasi. Bentuk pertama tersebut disebut bahasa standar bahasa baku serta bentuk kedua disebut bahasa nonstandar bahasa nonbaku
Keraf, 1985:104. Bahasa standar adalah dialek kelas dan dibatasi sebagai tutur dari
mereka yang mengenyam kehidupan ekonomis atau menduduki status sosial yang cukup dalam suatu masyarakat. Bahasa ini dipergunakan oleh
orang yang terpelajar, misalnya pejabat pemerintahan, ahli-ahli bahasa, ahli-ahli hukum, dokter, guru, dan sebagainya. Bahasa nonstandar adalah
bahasa dipergunakan oleh mereka yang tidak memperoleh kedudukan atau pendidikan yang tinggi. Pada dasarnya, bahasa ini dipakai untuk pergaulan
biasa, tidak dipakai dalam tulisan-tulisan. Kadang-kadang unsur
nonstandar dipergunakan juga oleh kaum terpelajar dalam bersenda gurau, berhumor, atau untuk menyatakan sarkasme atau menyatakan ciri-ciri
kedaerahan. Bahasa standar lebih ekspresif dari bahasa nonstandar. Penggunaan
ungkapan-ungkapan atau
unsur-unsur yang
nonstandar akan
mencerminkan bahwa latar sosial ekonomis si pemakai masih terbelakang atau masih rendah. Itu sebabnya, orang-orang yang terpelajar juga segan
mempergunakan unsur-unsur tadi. Dengan demikian, pilihan kata seseorang harus sesuai dengan lapisan pemakaian bahasa. Dalam suatu
suasana formal harus dipergunakan unsur-unsur bahasa standar dan pemakaian unsur-unsur nonstandar tidak boleh menyelinap masuk dalam
tutur seseorang
2.3.3 Kategori Fatis Kategori fatis adalah kategori yang bertugas memulai, mempertahankan,