tutur dengan bahasa halus dan lebih sopan. Bahasa tersebut digunakan untuk menanggapi salam dari mitra tutur walaupun penutur sudah mengetahui maksud
dari tuturan mitra tutur.
4.2.3.5 Maksud Basa-basi Berbahasa yang Memberi Salam
Secara umum, maksud basa-basi berbahasa yang memberi salam yaitu penutursenang, menghormati, dan menyenangkan hati mitra tuturnya. berikut
uraian masing-masing maksud dari tuturan yang memberi salam. a.
Tuturan C5 memiliki maksud berupa rasa senang dan menghormati
penutur kepada mitra tutur karena dapat bertemu kembali.
b. Tuturan C6 memiliki maksud berupa rasa senang dan menghormati
penutur kepada mitra tutur karena dapat bertemu kembali.
c. Tuturan C7 memiliki maksud berupa rasa senang dan menghormati
penutur kepada mitra tutur karena dapat bertemu kembali. 4.2.4 Berterima kasih
Basa-basi berterima kasih berfungsi tuturan untuk menyatakan terima kasih karena mendapat bantuan. dan merupakan kategori dari basa-basi berbahasa.
Kategori ini dianalisis berdasarkan wujud, penanda dan maksud tuturan basa-basi. Berikut adalah analisis tuturan yang termasuk dalam kategori tersebut
Harimurti Kridalakasna 1986:111 menjelaskan bahwa basa-basi merupakan tuturan yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau
mengukuhkan pembicaraan antara pembicara dan kawan bicara. Dengan demikian, sebuah tuturan dikatakan basa-basi berterima kasih jika tuturan tersebut
digunakan untuk memulai pembicaraan antara penutur dan mitra tutur.
Cuplikan tuturan 21
P : kinten-kinten saget mboten menawi tugas mekaten? Mt : insyaallah saget kanjeng
P : kula remen menawi kanca-kanca saget mbiantu, matur suwun D1
Mt : injih kanjeng
konteks tuturan: tuturan terjadi di Dwarapura ruang kerja keraton ketika penutur sedang berbincang dengan mitra tutur. Suasana tenang dan ramah.
Penutur meminta bantuan dan menjelaskan tugas yang akan diberikan kepada mitra tutur. mitra tutur pun menyanggupi permintaan penutur. Penutur pun
berjabat tangan dan tersenyum Cuplikan tuturan 22
Mt : permisi, apakah di sini boleh untuk merokok? P : oh iya-iya boleh boleh
Mt : terima kasih P : oh terimakasih kembali D2
konteks tuturan: tuturan terjadi di pelataran keraton diblakang tempat pementasan gamelan ketika penutur sedang duduk dan menikmati suara gamelan.
suasana santai dan ramah. Mitra tutur menghampiri penutur dan menaykan sesuatu. Mitra tutur mengucakapkan terima kasih atas jawaban dari penutur.
Penuturmerespons ucapan terima kasih dari mitra tutur 4.2.4.1 Wujud Basa-basi Linguistik
Wujud basa-basi linguistik tuturan di atas berupa hasil transkrip tuturan lisan basa-basi antara keluarga Kesultanan dan masyarakat di lingkungan
KeratonYogyakarta yang berterima kasih. Berikut masing-masing wujud basa- basi linguistik tuturan yang berterima kasih tersebut.
a. Tuturan D1: “kula remen menawi kanca-kanca saget mbiantu, matur
suwun” b.
Tuturan D2: “oh terimakasih kembali”
4.2.4.2 Wujud Basa-basi Nonlinguistik